Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pelatihan spiritual dalam meningkatkan subjective well-being pada remaja SMA. Studi ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang masing-masing diberikan pretest dan posttest. Pelatihan spiritual diberikan kepada 16 siswa kelompok eksperimen selama dua hari, sedangkan 12 siswa kelompok kontrol tidak menerima perlakuan. Pengukuran dilakukan menggunakan skala subjective well-being yang telah diadaptasi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada subjective well-being siswa kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, ditemukan bahwa peningkatan lebih besar terjadi pada siswa perempuan dibandingkan laki-laki setelah intervensi. Pelatihan ini membantu siswa dalam membangun kesadaran diri, hubungan bermakna, serta memaknai hidup, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi pendidikan spiritual dalam pembentukan karakter dan kesehatan mental remaja secara holistik.