Anemia saat ini menjadi masalah pada remaja, wanita usia subur, ibu hamil dan anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Target pengurangan 50% dari jumlah wanita tidak hamil usia subur (15-49 tahun) yang terkena anemia pada tahun 2025. Permasalahan anemia dapat diatasi dengan cara suplementasi, fortifikasi dan menambahkan makanan yang kaya akan zat besi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian olahan susu probiotik terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada wanita. Desain penelitian ini adalah Pra-Experimental Design dengan bentuk One-group pre-test post-test design. Teknik Sampling dengan Simple Random Sampling, dengan sample 31 remaja putri. Metode pengumpulan data dengan Lembar observasi untuk mencatat identitas responden, data konsumsi susu probiotik selama 14 hari, dan data pemeriksaan kadar hemoglobin pre dan post pemberian susu prebiotic hari ke 15. Analisis data dengan dependent t test, karena uji normalitas saphiro wilk pre test= 0,086 > 0,05, data berdistribusi normal dan post test= 0,013 <0,05, data tidak berdidtribusi normal, maka analisis data menggunakan Wilcoxon sign rank test. Hasil analisis p= 0,000 < 0,05, artinya adanya perbedaan kadar hemoglobin pada remaja putri sebelum dan sesudah diberikan susu probiotik. Pada penelitian ini menunjukkan ada perbedaan kadar hemoglobin pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, dimana pemberian olahan susu probiotik efektif meningkatkan kadar hemoglobin remaja putri. Hal ini ditunjukkan hampir seluruh responden sebanyak 27 (87,1%) tidak anemia dan sebagian kecil responden sebanyak 4 (12,9%) anemia ringan. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah factor-factor lain yang mempengaruhi anemia, yaitu factor makanan yang dikonsumsi setiap hari dengan cara melalukan food record. Kata kunci: Olahan Susu Probiotik; Kadar Hemoglobin; Remaja Putri