Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

POLA MAKAN PADA REMAJA BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA [ADA SISWI KELAS VII Antono, Sumy Dwi; Setyarini, Arika Indah; Mar?ah, Mashlachatul
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.343 KB)

Abstract

Anemia merupakan kondisi dengan kadar haemoglobin kurang dari normal, batas normal haemoglobin remaja 12 gr/dl. Anemia merupakan dampak asupan zat gizi  besi yang hanya memenuhi 40% dari kecukupan tubuh yang disebabkan gangguan penyerapan dan pola makan yang tidak baik. Pola makan yang baik adalah pola makan yang memenuhi frekuensi makan 2-3 kali makan utama dengan 1 selingan serta jenis makanan yang beragam (mengandung makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan pada remaja dengan kejadian anemia pada siswi kelas VII MTs Sunan kalijaga Kranding Mojo Kediri. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain korelasi cross sectional. Populasi ini seluruh siswi kelas VII MTs Sunan Kalijaga sejumlah 220 siswi, dengan teknik sampling stratified random sampling maka jumlah sampel 66 responden. Pengambilan data menggunakan kuisioner food recall dan pemeriksaan haemoglobin. Hasil penelitian didapatkan 8 responden pola makan baik, 58 responden memiliki pola makan kurang baik dan 41 responden tidak mengalami anemia, 25 reponden mengalamai anemia. Hasil uji korelasi Chi Square di dapatkan p value 0,02 (< 0,05). Berdasarkan penelitian disimpulkan terdapat hubungan pola makan pada remaja dengan kejadian anemia pada remaja putri. Kata kunci : anemia remaja, pola makan EATING PATTERNS ON TEENAGERS ASSOCIATED WITH ANEMIA OCCURRENCE IN GRADE VII STUDENTS ABSTRACT Anemia is the condition of the body with haemoglobin levels less than normal, normal limits haemoglobin in female teenager 12 gr/dl. Anemia is the impact of nutrient intake iron to about 40% of the body's adequacy, intake of a nutrient substance was due to the uneven any disturbance absorption  (malabsorption) and eating patterns on female teenagers is not good. A good diet is a diet that meets the frequency of eating 2-3 main meals with 1 interlude and various types of food (containing staple foods, animal dishes, vegetable dishes, vegetables and fruit). The purpose of the study was to analyze the correlation between eating pattern on female teenagers with anemia Occurrence in Grade VII Students at MTs Sunan Kalijaga kranding mojo kediri. This type of research was quantitative with a study of correlation analysis with cross-sectional approached. This population were all grade student VII MTs Sunan Kalijaga with student of a number 220, the sampling technique used was stratified random sampling with a sample of 66 respondents. Data retrieval using the food recall questionnaire and Haemoglobin check. The results showed that 8 respondent had good diet, 58 respondents had poor diet and 41 respondents did not experience anemia, 25 resondents experience anemia. Data analysis using Chi Square, Chi Square correlation test results obtained p value 0.02 (<0.05). Based on this research which means there was a relationship between eating patterns in female teenagers with the incidence of anemia. Keywords: teenager anemia, eating pattern
Sikap Bidan Terhadap Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Fadelia, Yola; Yani, Erna Rahma; Antono, Sumy Dwi
Malang Journal of Midwifery (MAJORY) Vol 3 No 1 (2021): MAJORY
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.953 KB)

Abstract

Early initiation of Breastfeeding (IMD) is the process of the baby to suckle soon after being born or the baby left looking for her mother's nipples. One of the factors that play an important role in the success of the implementation of the IMD is to support the health workers or that can be realized from the attitude and behavior of health workers. According to the Health Profile of Indonesia year 2017 to 2018 achievement of the IMD in the newborn decreased from 73,06% be 71,17%. The purpose of this study is to determine a relationship of the attitude of the midwife towards the success of the IMD in the Aura Syifa Hospital Kediri Regency. Type of research used Cross Sectional approach. The population in this study was all midwives on duty in the room of maternity as many as 17 people. The sample used in this study consisted of 17 respondents with a Total sampling technique. Data collection using questionnaires and data collection tools in the success of the IMD using the observation sheet. Data analysis using statistical test Fishers Exact. The results of statistical tests using a test with level ? = 0.05 where ? value = 0,015. From the results of the count 0.015 < 0.05 then H0 is rejected, H1 is accepted so it can be concluded that There is a relationship of the attitude of the midwife towards the success of the IMD in the Aura Syifa Hospital Kediri Regency. For the next expected to the midwife to apply the IMD is better again with regard to the condition of the baby and the mother. Keywords: Midwife’s Attitudes, Early Initiation of Breastfeeding.
Sikap Bidan Terhadap Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Fadelia, Yola; Yani, Erna Rahma; Antono, Sumy Dwi
Malang Journal of Midwifery (MAJORY) Vol. 3 No. 1 (2021): MAJORY
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/majory.v3i1.2871

Abstract

Early initiation of Breastfeeding (IMD) is the process of the baby to suckle soon after being born or the baby left looking for her mother's nipples. One of the factors that play an important role in the success of the implementation of the IMD is to support the health workers or that can be realized from the attitude and behavior of health workers. According to the Health Profile of Indonesia year 2017 to 2018 achievement of the IMD in the newborn decreased from 73,06% be 71,17%. The purpose of this study is to determine a relationship of the attitude of the midwife towards the success of the IMD in the Aura Syifa Hospital Kediri Regency. Type of research used Cross Sectional approach. The population in this study was all midwives on duty in the room of maternity as many as 17 people. The sample used in this study consisted of 17 respondents with a Total sampling technique. Data collection using questionnaires and data collection tools in the success of the IMD using the observation sheet. Data analysis using statistical test Fishers Exact. The results of statistical tests using a test with level ? = 0.05 where ? value = 0,015. From the results of the count 0.015 < 0.05 then H0 is rejected, H1 is accepted so it can be concluded that There is a relationship of the attitude of the midwife towards the success of the IMD in the Aura Syifa Hospital Kediri Regency. For the next expected to the midwife to apply the IMD is better again with regard to the condition of the baby and the mother. Keywords: Midwife’s Attitudes, Early Initiation of Breastfeeding.
PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN SUSU PROBIOTIK TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI Putri, Erica Diana; Antono, Sumy Dwi; Titisari, Ira; Rahmawati, Rahajeng Siti Nur
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.682

Abstract

Anemia saat ini menjadi masalah pada remaja, wanita usia subur, ibu hamil dan anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Target pengurangan 50% dari jumlah wanita tidak hamil usia subur (15-49 tahun) yang terkena anemia pada tahun 2025. Permasalahan anemia dapat diatasi dengan cara suplementasi, fortifikasi dan menambahkan makanan yang kaya akan zat besi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian olahan susu probiotik terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada wanita. Desain penelitian ini adalah Pra-Experimental Design dengan bentuk One-group pre-test post-test design. Teknik Sampling dengan Simple Random Sampling, dengan sample 31 remaja putri. Metode pengumpulan data dengan Lembar observasi untuk mencatat identitas responden, data konsumsi susu probiotik selama 14 hari, dan data pemeriksaan kadar hemoglobin pre dan post pemberian susu prebiotic hari ke 15. Analisis data dengan dependent t test, karena uji normalitas saphiro wilk pre test= 0,086 > 0,05, data berdistribusi normal dan post test= 0,013 <0,05, data tidak berdidtribusi normal, maka analisis data menggunakan Wilcoxon sign rank test. Hasil analisis p= 0,000 < 0,05, artinya adanya perbedaan kadar hemoglobin pada remaja putri sebelum dan sesudah diberikan susu probiotik. Pada penelitian ini menunjukkan ada perbedaan kadar hemoglobin pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, dimana pemberian olahan susu probiotik efektif meningkatkan kadar hemoglobin remaja putri. Hal ini ditunjukkan hampir seluruh responden sebanyak 27 (87,1%) tidak anemia dan sebagian kecil responden sebanyak 4 (12,9%) anemia ringan. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah factor-factor lain yang mempengaruhi anemia, yaitu factor makanan yang dikonsumsi setiap hari dengan cara melalukan food record. Kata kunci: Olahan Susu Probiotik; Kadar Hemoglobin; Remaja Putri
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISI PIRINGKU DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA USIA 24-35 BULAN Al Maajid, Putri; Antono, Sumy Dwi; Dwi Cahyani, Desy; Isti Kundarti, Finta
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.709

Abstract

Stunting adalah salah satu sasaran dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya Pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang kedua, yang berfokus pada penghapusan kelaparan dan semua bentuk malnutrisi pada tahun 2030. Pengetahuan adalah salah satu aspek yang dapat mempengaruhi tingkat stunting. Salah satu langkah yang sedang diupayakan digencarkan adalah edukasi mengenai Gerakan Isi Piringku. Program edukasi ini bertujuan untuk menyesuaikan pola makan dengan jenis makanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak berdasarkan usianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan ibu mengenai Isi Piringku dengan kejadian stunting pada balita usia 24-35 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo, Kabupaten Kediri, tahun 2023. Studi ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian melibatkan 64 ibu yang memiliki balita stunting berusia 24-35 bulan dan memenuhi kriteria inklusi. Metode pengambilan sampel yang diterapkan adalah simple random sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Analisis bivariat yang akan diterapkan adalah koefisien kontingensi. Hasil penelitian mengindikasikan adanya hubungan antara pengetahuan ibu tentang Isi Piringku dengan kejadian stunting pada balita usia 24-35 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo, Kabupaten Kediri, tahun 2023. Tenaga kesehatan disarankan agar memberikan edukasi, penyuluhan atau leaflet kepada ibu yang memiliki anak baduta dan balita mengenai penyediaan makan sesuai dengan Isi Piringku dalam mencegah tingginya angka kejadian stunting. Kata kunci: Pengetahuan Ibu, Isi Piringku, Stunting, Balita Usia 24-35 bulan
OPTIMALISASI PERAN IBU DALAM MENCEGAH WASTING PADA BALITA MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS KOMUNITAS HARDJITO, KOEKOEH; SENDRA, ENY; ANTONO, SUMY DWI
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i2.3382

Abstract

Wasting in toddlers is one of the indicators of malnutrition that can impact serious growth and development in children. Improving nutritional status toddlers need role-important parents, especially mothers, to give intake balanced nutrition. Research This is aimed at evaluating the impact of mentoring a mother toddler on nutritional status children and improving understanding of mother about maintenance nutrition for toddlers. Research This uses a pre-experimental approach with a pre- and post-test design. Intervention mentoring was done during one month against 30 mothers and toddlers in region X, which was implemented through education about giving food, nutrition, and care to children. Nutritional status data of the of the child measured through index weight according to height (BW/H) before and after intervention. In addition, understanding Mother about nutrition for toddlers was measured through test knowledge before and after assistance. Data analysis was carried out with a paired t-test. Before intervention, most nutritional status toddler is on the verge of wasting (approximately -2 SD). After intervention, there is significant improvement, with an average BB/TB approaching the mean value (p < 0.05). Understanding Mother about nutrition also increases significantly after the mentoring program (p < 0.05). Improvements in nutritional status in toddlers show that mentoring mothers is effective in increasing balance nutrition in children. Education customized practical with condition socio-economic local mother becomes key success intervention. An approach that takes into account source Power local help Mother for more easy application of knowledge gained. These results are consistent with a study previously shown that education nutrition based on community can improve nutritional status of children and skills of mothers in parenting. Accompaniment Mother toddler proven effective in improving nutritional status children and understanding Mother about maintenance nutrition, especially in context-limited socio-economic. ABSTRAKWasting pada balita merupakan salah satu indikator malnutrisi yang dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Peningkatan status gizi balita membutuhkan peran penting orang tua, terutama ibu, dalam memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pendampingan ibu balita terhadap status gizi anak dan peningkatan pemahaman ibu mengenai perawatan gizi balita. Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan desain pre dan post-test. Intervensi pendampingan dilakukan selama satu bulan terhadap 30 ibu balita, yang dilaksanakan melalui edukasi tentang pemberian makanan bergizi dan perawatan anak. Data status gizi anak diukur melalui indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) sebelum dan sesudah intervensi. Selain itu, pemahaman ibu tentang gizi balita diukur melalui tes pengetahuan sebelum dan sesudah pendampingan. Analisis data dilakukan dengan uji t berpasangan. Sebelum intervensi, sebagian besar status gizi balita berada di ambang wasting (mendekati -2 SD). Setelah intervensi, terjadi peningkatan yang signifikan dengan rata-rata BB/TB mendekati nilai mean (p < 0,05). Pemahaman ibu tentang gizi juga meningkat signifikan setelah program pendampingan (p < 0,05). Perbaikan status gizi balita menunjukkan bahwa pendampingan ibu efektif dalam meningkatkan keseimbangan nutrisi anak. Edukasi praktis yang disesuaikan dengan kondisi sosial-ekonomi lokal ibu menjadi kunci keberhasilan intervensi. Pendekatan yang memperhitungkan sumber daya lokal membantu ibu untuk lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. Pendampingan ibu balita terbukti efektif dalam meningkatkan status gizi anak dan pemahaman ibu tentang perawatan gizi, terutama dalam konteks sosial-ekonomi yang terbatas.
HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 GROGOL KABUPATEN KEDIRI Antono, Sumy Dwi; Octavianny, Sinta Dwi; Pratamaningtyas, Susanti; Rahmawati, Rahajeng Siti Nur
coba Vol 13 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i2.836

Abstract

Pendahuluan: Rentang waktu lamanya menstruasi dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya anemia. Tingkat kejadian anemia di kalangan remaja putri di Provinsi Jawa Timur mencapai 57,1%. Mengacu pada data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dalam periode 2022-2023, sekitar 37,88% remaja putri teridentifikasi memiliki risiko mengalami anemia. Lama menstruasi yang lebih panjang meningkatkan kemungkinan kehilangan darah dalam jumlah besar, yang pada akhirnya dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya berdampak pada remaja putri yang memiliki risiko tinggi mengalami anemia akibat defisiensi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara lamanya periode menstruasi dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Metodologi: Penelitian ini menerapkan desain analitik dengan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis keterkaitan antara berbagai variabel. Subjek penelitian melibatkan 124 siswi remaja putri yang sedang menempuh pendidikan di kelas 7, teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling sehingga diperoleh 60 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan pengukuran tingkat hemoglobin dengan perangkat digital. Hasil yang didapat kemudian dianalisis menggunakan metode korelasi Spearman Rank. Hasil: Analisis menggunakan korelasi Spearman Rank (rho) menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,006, yang lebih kecil dari 0,05. Temuan ini mengindikasikan adanya hubungan antara lamanya periode menstruasi dengan kadar hemoglobin pada siswi di SMPN 1 Grogol, Kabupaten Kediri. Diskusi: Lama menstruasi yang memiliki rentang waktu yang lebih dari normal bisa menjadi Salah satu faktor yang dapat menyebabkan berkurangnya kadar zat besi dalam tubuh adalah kurangnya asupan yang memadai. Hal ini dapat berdampak pada penurunan kadar hemoglobin, terutama pada remaja putri. Oleh karena itu, remaja putri disarankan untuk untuk mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan zat besi, serta mengonsumsi suplemen zat besi jika diperlukan. Kata Kunci : Anemia, Remaja Putri, Lama Menstruasi, Kadar Hemoglobin.
Factors Triggering Anxiety for Pregnant Women during the Covid 19 Pandemic Yanuarini, Triatmi Andri; Kristianti, Shinta; Kundarti, Finta Isti; Mansur, Moh. Ali; Antono, Sumy Dwi
Journal of Ners and Midwifery Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v10i1.ART.p121-130

Abstract

Covid-19 infection is more common in expectant mothers. than people who are not expecting. This causes pregnant women to experience anxiety and even depression if they are not treated immediately. The pandemic caused by COVID-19 can psychologically cause increased levels of tension and anxiety brought on by worry about spreading disease and its effects. The objective of the study was to identify the triggering factors for anxiety in during the Covid-19 epidemic, expectant mothers. The design of the study was cross-sectional research design. The sample included several expecting mothers in Mojoroto District, Kediri City as many as 67 respondents. The data collection used questionnaire. The data analysis used ordinal regression. The results showed the p-value of pregnancy complications (0.034), limited food ingredients (0.047), history of depression (0.000), environment (0.001), loss of caregiver (0.000) which meant these variables affected the occurrence of anxiety during the Covid-19 epidemic in expecting mothers. COVID-19 increased the risk of complications in expecting mothers, besides that social restrictions also caused limited food ingredients, difficulty getting caregivers. This caused pregnant women to experience depression. The covid pandemic had also caused many deaths and generating worry in expectant mothers. The conclusion is that the triggering factors for pregnancy-related stress and the Covid-19 epidemic pregnancy complications, limited food ingredients, a history of depression, anxiety about the environment and anxiety about losing a caregiver
PROGRAM WILAYAH BINAAN BERKELANJUTAN TAHAP III PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI DAN PENDAMPINGAN IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN AKI DAN RISIKO STUNTING Indriani, Ririn; Rahmawati, Rahajeng Siti Nur; Titisari, Ira; Sendra, Eny; Rahmaningtyas, Indah; Antono, Sumy Dwi; Pratamaningtyas, Susanti; Cahyani, Desy Dwi
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i1.4907

Abstract

A total of 222 (7.2%) toddlers experienced malnutrition, based on BB/U. Meanwhile, the results of BB/TB weighing obtained 147 (4.8%) malnutrition, and 36 (1.2%) severe malnutrition. Assistance for pregnant women, wasted and stunted children as an effort to support the Gebrak program or movement to reduce the death rate and accelerate the reduction of stunting in Mojo District, Kediri Regency. Of the 50 targets, 20 were pregnant women, 2 were anemic, 3 had CED and 15 were at high risk. Meanwhile, 30 children were 4 wasted and 26 were stunted. From the coaching that was held, results were obtained from 25 respondents who took part with an average pre score of 84.14 points. Meanwhile, the average post value: 85.75. So it can be concluded that there was an increase in the youth group of 1.65. from the group of pregnant women, which consisted of 25 respondents in the class of pregnant women who filled out the DASS questionnaire, the pre-test average was 17.85, for the post-test the average was 23.95, so it can be concluded that there was an increase of 6. 1. ABSTRAKSebanyak 222 (7.2%) balita yang mengalami gizi kurang, berdasarkan BB/U. Sedangkan hasil penimbangan BB/TB didapatkan 147 (4.8%) gizi kurang, dan gizi buruk sebanyak 36 (1.2%). Pendampingan ibu hamil, anak wasting dan stunting sebagai upaya mendukung program Gebrak atau gerakan menurunkan angka kematian dan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Dari sejumlah 50 sasaran, terdiri dari 20 orang ibu hamil dengan 2 orang anemia, 3 orang dengan KEK dan 15 orang dengan resiko tinggi. Sedangkan 30 anak dengan rincian 4 wasting dan 26 orang stunting. Dari pembinaan yang diselengggarakan didapatkan hasil 25 orang responden yang mengikuti rata-rata nilai pre sebanyak 84,14 poin. Sedangkan nilai post rata-rata: 85,75. sehingga dapat disimpulkan ada kenaikan pada kelompok remaja sebesar 1,65. dari kelompok ibu hamil, yang terdiri dari 25 orang responden di kelas ibu hamil yang mengisi kuesioner DASS mendapatkan rata-rata pre test adalah 17,85, untuk post test didapatkan rata-rata adalah 23,95, sehingga dapat disimpulkan ada kenaikan sebesar 6,1.
E-LIBRARY WEEK: MERETAS JARAK, MENYENTUH ILMU DI UJUNG JARI Hardjito, Koekoeh; Haryadi, Pipit; Mashadi, Ali; Sendra, Eny; Antono, Sumy Dwi
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i1.5474

Abstract

ABSTRACT Indonesia's low literacy rate remains a major challenge, particularly among students and the general public. This community service program aimed to enhance digital literacy skills through a five-day initiative called E-Library Week. The program adopted a hybrid (online and offline) approach and involved librarians, the head of the library, and lecturers as facilitators. The results showed that 87.5% of participants improved their understanding of how to access and use the e-library, while 75% discovered new digital features for the first time. The formation of the WhatsApp group “Sahabat E-Library” encouraged active interaction and developed into a sustainable digital literacy community. This initiative demonstrated that digital libraries can reach users more inclusively and flexibly, while also strengthening academic collaboration. Participants also showed high enthusiasm in attending each session, especially during hands-on practice using the e-library platform. This demonstrates that digital literacy can be significantly improved through participatory and contextual approaches. Therefore, E-Library Week represents a strategic step toward bringing reading resources closer to the public and narrowing the literacy gap in the digital era. ABSTRAK Rendahnya tingkat literasi di Indonesia masih menjadi tantangan serius, terutama dalam kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi digital melalui program E-Library Week yang diselenggarakan selama lima hari. Kegiatan ini menggunakan pendekatan hybrid (online dan offline) dengan melibatkan pustakawan, kepala perpustakaan, dan dosen sebagai fasilitator. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 87,5% peserta mengalami peningkatan pemahaman dalam mengakses dan menggunakan e-library, serta 75% di antaranya baru pertama kali mengetahui fitur-fitur koleksi digital tertentu. Pembentukan grup WhatsApp berhasil mendorong interaksi aktif dan menjadi komunitas literasi digital yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa perpustakaan digital mampu menjangkau pengguna secara lebih inklusif dan fleksibel, serta memperkuat kolaborasi antar unsur akademik. Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap sesi, terutama saat praktik langsung menggunakan platform e-library. Hal ini membuktikan bahwa literasi digital dapat ditingkatkan secara signifikan melalui pendekatan yang partisipatif dan kontekstual. Dengan demikian, E-Library Week menjadi salah satu langkah strategis untuk mendekatkan sumber bacaan ke masyarakat dan meretas kesenjangan literasi di era digital.