Febryola Indra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etika Profesi Pariwisata Dalam Kesadaran Disabilitas: Pelayanan Tuli Melayani Pengunjung Di Kafe Roos Vernandell Deradhy; Karen Fedora Fong; Febryola Indra
Jurnal Bangun Manajemen Vol. 2 No. 1: Mei 2023
Publisher : PT Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jbm.v2i1.198

Abstract

Kafe adalah salah satu tempat yang disajikan dengan makanan dan minuman dalam suasana santai. Biasanya yang dilayani oleh orang dengar. Tetapi, ada satu hal yang unik dan jarang didengar masyarakat, yaitu salah satu penyandang disabilitas yang melayani pengunjung di kafe, teman Tuli. Tidak jarang masyarakat datang ke kafe yang dimana teman Tuli melayani, dengan bertujuan mereka untuk memenuhi konsep cafe yang berbeda. Namun, di sisi teman Tuli, mereka membutuhkan untuk mendapatkan kerja yang lebih layak, salah satunya kafe yang memiliki inklusi. Agar menyebarkan ke orang-orang bahwa teman Tuli memiliki hak untuk bekerja sesuai kemampuan mereka. Tidak hanya itu, pelayanan juga membutuhkan etika profesi terhadapĀ  masyarakat sebagai kewajiban dalam dunia pariwisata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang ethnography, yang melakukan wawancara dan observasi di salah satu kafe Tuli.
Peran Bahasa Inggris sebagai Media Storytelling dalam Promosi Kuliner Tradisional Pematang Siantar untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Sandra Maleachi; Rudy Pramono; Febryola Indra
TOBA: Journal of Tourism, Hospitality, and Destination Vol. 4 No. 4 (2025): November 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/toba.v4i4.6139

Abstract

Pematangsiantar, a city in North Sumatra, offers a variety of attractive tourism potentials, including the famous Pematangsiantar Zoo, natural spring sources, and historical attractions such as the Siantar rickshaw, which uses a BSA motorbike. The city's traditional culinary offerings are also a major draw, with dishes like roasted pork, pork hong, and wonton noodles reflecting the richness of local culture. The role of the English language in the tourism industry is becoming increasingly important, especially in promoting Pematangsiantar's traditional culinary heritage to international tourists. This study aims to analyze the role of English-language narratives in promoting traditional cuisine and their contribution to the local economic growth, particularly in increasing the income of culinary entrepreneurs. The research method employed is a qualitative approach, utilizing participatory observation, in-depth interviews, and document analysis. The findings are expected to reveal effective strategies for utilizing English narratives to promote traditional cuisine, support the increase in tourist visits, and contribute to the economic growth of Pematangsiantar. This research aligns with the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly in reducing poverty, improving quality education, and fostering inclusive and sustainable economic growth.