Pempek merupakan makanan tradisional khas Palembang Sumatera Selatan yang terkenal di seluruh Indonesia. pempek dibuat dari campuran bahan dasar seperti daging ikan giling, tepung tapioka, garam dan bumbu penyedap yang kemudian dimasak dengan cara direbus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium sativum L) dan lama perendaman terhadap umur simpan pempek ikan gabus. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia Universitas Muhammadiyah Palembang dan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara Faktorial dengan sembilan kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor perlakuan yang diamati yaitu konsentrasi ekstrak bawang putih antara lain E1 = 10%, E2 = 30% dan E3 = 50% dan lama perendaman antara lain L1 = 10 menit, L2 = 20 menit dan L3 = 30 menit. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah uji kimia yaitu meliputi kadar air serta keberadaan lendir secara visual. Berdasarkan hasil analisis kadar air tertinggi pada interaksi perlakuan E1L1 (nilai rata-rata 59,139%) dan terendah pada interaksi perlakuan E3L3 (nilai rata-rata 54,323%). Interaksi perlakuan E3L3 (konsentrasi ekstrak bawang putih 50% dan lama perendaman 30 menit) pada hari ke 11 penyimpanan pada suhu dingin belum mengalami terdapat lendir di permukaan pempek ikan gabus. Sedangkan interaksi perlakuan lainnya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan pempek ikan gabus pada penyimpanan hari ke 10, kerusakannya semakin meningkat dengan bertambahnya waktu simpan. Interaksi perlakuan E3L3 (konsentrasi ekstrak bawang putih 50% dan lama perendaman 30 menit) menghasilkan pempek dengan umur simpan terbaik yaitu selama 12 hari.