Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Farmers’ Perceptions Of The Cultivation Of Porang Frog Seeds in Cilimus Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Alfarisy, M. Ali Fikri; Trully Gultom, Dame; Silviyanti, Serly; K. Rangga, Kordiyana
Journal of Food System & Agribusiness Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri), often known as iles-iles, is a plant that contains carbohydrates, fats, proteins, minerals, vitamins, and dietary fibre. The purpose of the study was to determine farmers' perceptions of the cultivation of porang frog seeds and the factors related to farmers' perceptions of the cultivation of porang frog seeds. The research was conducted in Cilimus Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Regency. Data collection was carried out in March–April 2022. The respondents were 35 porang farmers, who were taken from all populations. Data collection was carried out using the census method. The data analysis methods used were descriptive analysis and Spearman Rank Correlation. The results showed that there was a respondent's perception that the production and farming of porang frog seeds were quite in line with market demand and local community habits. To get a good profit (financially) in the process of farming the porang frog seeds, it requires a long time and high costs. Porang frog seeds are not difficult to cultivate, quite easy to plant in any field, and the rules are easy to understand. Cultivating porang frog seeds is easier than other plants; it is easy to prepare tools and materials, and it is not difficult to find buyers. Trials and training on the cultivation of porang frog seeds have been carried out but have not fully received support from the government. The cultivation of porang frog seeds is easy to observe, and it is not difficult to get information about porang plants. Factors related to farmers' perceptions of the cultivation of porang frog seeds are social environment, motivation, and knowledge. The suggestion is to increase farmers' knowledge about porang plants so that other farmers are also interested in doing porang farming so that they can increase perception, production, and income, which of course also requires an important role from the related government in providing support by providing seeds for trials or training and PPL as a companion.
Dinamika Kelompok Wanita Tani Di Kota Bandar Lampung Riyansyah, Muhammad; K. Rangga, Kordiyana; Effendi, Irwan; Silviyanti, Serly
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 5 No 02 (2023): Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsp.Vol5.No2.2023.150

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat dinamika kelompok wanita tani di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022. Responden pada penelitian ini adalah 75 orang yang tergabung dalam kelompok wanita tani yang dilakukan secara acak proporsional untuk anggota kelompok wanita tani. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok wanita tani di Kota Bandar Lampung dinamika kelompok wanita tani (KWT) di Kota Bandar Lampung tergolong dalam kategori cukup dinamis, akan tetapi dalam aspek agenda terselubung berada dalam klasifikasi rendah dengan persenrase 86,67 persen atau 65 orang responden anggota KWT di Kota Bandar Lampung hal tersebut disebabkan oleh banyaknya anggota KWT tidak mengetahui yang dimaksud dengan agenda terselubung, mereka menjadi anggota KWT hanya untuk mencapai tujuan KWT. Hasil penelitian menunjukkan dari 10 KWT terdapat tiga KWT yang memiliki kedinamisan cukup dinamis yaitu KWT sukawangi sejahtera, KWT makmur dan KWT anggrek, sedangkan 7 KWT lainnya masuk dalam kategori dinamis. Pengukuran dinamika kelompok menggunakan 9 indikator yaitu : tujuan kelompok jelas dengan persentase 62,67 persen, struktur kelompok tahu dengan persentase 74,67 persen, fungsi tugas kelompok puas dengan persentase 62,67 persen, pembinaan dan pengembangan kelompok Puas dengan persentase 64,00 persen, kekompakkan kelompok puas dengan persentase 65,34 persen, suasana kelompok nyaman dengan persentase 58,66 persen, tekanan pada kelompok sedang dengan persentase 81,33 persen, keefektifan kelompok cukup efektif dengan persentase 90,67 persen, dan agenda terselubung rendah dengan persentase 86,67 persen.
Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Program Sekolah Lapang Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian (SL-PITP) di Kabupaten Pringsewu Hamka, Muhammad; K. Rangga, Kordiyana; Nurmayasari, Indah
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 7 No 03 (2025): Suluh Pembangunan: Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsp.Vol7.No03.2025.178

Abstract

Peranan penyuluh pertanian cukup penting dalam mencapai keberhasilan suatu program dalam mengoptimalkan kesejahteraan petani. Tujuan dilakukannya penelitian untuk melihat peranan penyuluh pertanian dalam program SL-PITP di Desa Parerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Penentuan tempat penelitian ditentukan secara purpossive (sengaja) dengan alasan dan peninjaun bahwa Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mendapatkan program SL-PITP dan mempunyai hasil produksi padi yang cukup tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Pemilihan jumlah sampel diterapkan dengan metode slovin, dimana hasilnya mendapatkan 76 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peranan penyuluh pertanian sebagai Edukator, Motivator, Fasilitator, Komunikator, dan Innovator dalam program SL-PITP dapat dikategorikan sangat berperan dalam mendukung program SL-PITP. Artinya penyuluh pertanian telah mendidik petani baik menambah pengetahuan petani maupun keterampilan petani, mendorong petani untuk mengikuti kegiatan SL-PITP, membantu petani mendapatkan alat pembuatan pupuk organik, menyampaikan informasi kepada petani, serta memberikan ide-ide atau gagasan terbaru dan memberikan informasi terbaru terkait program SL-PITP.