Rohnulyanti, Hanim
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Marketing Public Relations pada Startup dalam Membangun Kepercayaan Konsumen di Era Marketing 4.0 Rohnulyanti, Hanim
AT-TABSYIR Vol 10, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v10i1.21447

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi di Indonesia hari ini semakin banyak startup bermunculan dan tumbuh. Berbicara mengenai keberhasilan startup, tak dapat dipungkiri ada peran besar public relations di sana. Ada strategi tertentu pada kegiatan public relations yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai target marketing. Hal tersebut tercatat mampu meningkatkan perkembangan startup lebih cepat dan mencapai target. Di tengah isu regulasi, startup Indodax.com berupaya memberikan edukasi kepada publik melalui berbagai kegiatan yang menyampaikan konsep blockchain dan aset-aset kripto. Mungkinkah ini menjadi bagian dari strategi marketing public relations mereka? Peneliti menggunakan konsep marketing public relations Thomas L. Harris. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran strategi marketing public relations yang digunakan Indodax.com dalam membangun kepercayaan konsumen di era marketing 4.0. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menyatakan, dalam  proses membangun kepercayaan konsumen Indodax.com menggunakan tiga strategi utama sebagai pilar dalam kegiatan marketing public relations: 1)strategi dorong (power); 2)strategi tarik (public relations); 3)strategi melewati (power+corporate public relations). Indodax.com menggunakan tools tertentu pada setiap strategi sesuai dengan publik yang mereka hadapi. Di antara tools tersebut: forum online dan media sosial (strategi dorong); seminar/konferensi dan ekshibisi (strategi tarik); menilai masalah, tindakan menasihati, dan komunikasi (strategi melewati).
Cybercommunity dalam Tinjauan Teori Jarum Hipodermik dan Klasifikasi Masalah Sosial Rohnulyanti, Hanim; Rahmawati, Dian; Al Maunah, Dini; Rizqiana, Dwi Rahayu; Ayusandrina, Nofithania Syawalaila; Rayoga, Septama Bima
AT-TABSYIR Vol 10, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v10i2.25058

Abstract

CYBERCOMMUNITY DALAM TINJAUAN TEORI JARUM HIPODERMIK DAN KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL. Dalam jejaring media sosial yang berkembang melahirkan berbagai istilah baru yang digunakan oleh pengguna aktif media sosial, seperti adanya ruang maya (cyberspace) serta masyarakat maya (cybercommunity). Akan tetapi dalam penggunaan media sosial juga berdampak negatif seperti munculnya kejahatan di dunia maya (crybercrime)  seperti pada kasus yang terjadi di platform X yaitu adanya penyebaran berita hoaks terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa di UNY.  Hal ini bersinggungan dengan permasalahan sosial yang dapat dikaitkan dengan teori komunikasi. Salah satu teori komunikasi yang digunakan adalah Teori Jarum Hipodermik. Fokus penelitian ini menggambarkan fenomena cybercommunity dalam tinjauan Teori Jarum Hipodermik dan klasifikasi masalah sosial dengan menggunakan metode deskriptif – kualitatif. Sumber data peneliti berdasarkan platform media sosial X serta portal berita online. Hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana permasalahan sosial terjadi di masyarakat maya terutama di platform X.
Exploring momfluencers ethics as social media micro-influencer in Indonesia Ratnasari, Eny; Rohnulyanti, Hanim; Hafiar, Hanny; Wada, Ibrahim
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 12, No 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkk.v12i2.57754

Abstract

Background: The tight business competition in Indonesia has made branding practitioners develop the most effective strategy to increase brand awareness by collaborating with influencers. In Indonesia, the number of influencers increases annually. One of the biggest is Insta-moms, mom influencers, or momfluencers. Momfluencers have challenges to ensure that their content does not violate ethics, such as advertising rules, and does not mislead the audience. Unfortunately, their lack of awareness of influencer ethics lets them create content based on briefs from clients or management and rely on their common sense. Purpose: This study aimed to analyze the contents of momfluencers, as micro-influencers, through an ethical perspective. Methods: We conducted a quantitative content analysis of 569 posts from 12 momfluencers. Results: Momfluencers’ posts predominantly consist of commercial content in videos or reels featuring influencer portraits with long descriptions. Ethically, momfluencers fail to meet the ethical norms. Aspects that have not been fulfilled are interaction with the audience, respect, participatory activities, social responsibility, connectedness, and loyalty. Meanwhile, aspects that have been fulfilled are trustworthiness, expertise or credibility, appearance, content quality, and communication quality. This study also found two potential ethics violations of momfluencer, engagement bias, and sharenting. Conclusion: Influencers have become an industry. Normalizing unethical practices due to a lack of information should be avoided. Influencer management and influencers under their auspices should know what is permissible and impermissible in their roles. Although there is no code of ethics for influencers in Indonesia, rules for public relations, journalism, and advertising can be a guide. Implications: The results of this study could be an evaluation for influencers in Indonesia and can be input for formulating an influencer code of ethics in Indonesia.