Abstrak Wilayah pesisir merupakan wilayah yang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah, namun wilayah pesisir juga mempunyai kelemahan yaitu dijadikan tempat pembuangan berbagai limbah industri maupun sampah dari aktifitas manusia. Adanya pembangunan PPI dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan Campurejo, namun dampak dari pembangunan juga dapat mempengaruhi ekosistem yang ada di kawasan pesisir dan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengelolaan lingkungan masyarakat nelayan sesudah pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 73 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif dan dibantu dengan menggunakan alat bantu SPSS for windows 16. Hasil Penelitian menujukkan bahwa pengelolaan lingkungan oleh masyarakat nelayan desa Campurejo tergolong buruk, hal ini dapat dilihat dari bagaimana masyarakat dalam perilaku mengelola sampah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 57,5% masyarakat tidak pernah memisahkan sampah basah dan kering, 58,5% masyarakat lebih memilih membuang sampah dari pada mengolah atau menjual, 35,6% membuang sampah 3 kali seminggu, 69,9% masyarakat sudah membuang limbah cair di septic tank rumah masing-masing, 98,6% tidak mempunyai industri/usaha, 63% masyarakat 5-6 kali melakukan kegiatan di PPI dan 57,5% pernah menjadikan pantai menjadi tempat sampah. Partisipasi langsung seperti kegiatan penyuluhan, 93,2% masyarakat tidak pernah mengikuti penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan, 52,2% tidak pernah melakukan kerja bakti, 67,1% tidak pernah membersihkan sampah di kawasan pantai, 84,9% tidak pernah menanam mangrove. Partisipasi tidak langsung 67,1% pernah memberikan kontribusi utuk pengelolaan lingkungan dan 100% tidak pernah menyediakan alat untuk kegiatan pengelolaan. Enegi dalam pengelolaan lingkungan 98,6% menggunakan solar untuk kegiatan melaut dan tingkat kesulitan dalam memperoleh BBM sebesar 56,2% mudah dalam memperoleh BBM. Mayoritas masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sebesar 80,8% sudah terpenuhi. Kata Kunci: Pengelolaan Lingkungan, Nelayan, Pangkalan Pendaratan Ikan Abstract Coastal area is an area which has abundant potential of natural resources, but it was also used as garbage dump of various industrial and family waste. In addition, the fish landing port built for the need of fishermen can also affect the existing ecosystem in coastal area. The purpose of this study iwas to know or find out the management of fishers’ enviroment after fish landing port was built in Campurejo village Panceng subdistrict Gresik district. The design of research used was survey research with quantitative approach. This research location was Campurejo village, Panceng subdistrict, Gresik district. The sample taken in this research was 73 people. Techniques of data collection were interview, observation, and documentation. While the technique of data analysis used was descriptive, supported by using a tool called SPSS for windows 16. The result of this research indicated that the enviromental management of fishers in Campurejo village was bad. It could be seen from how people’s or society’s behaviour in managing them . Result showed that 57,5% of society never separated between wet and dry waste, 58,5% of society prefered throwing the waste to processing or selling it, 35,6% of them threw it 3 times a week, 69,9 % of them had a septic tank in their home as a place of exile of liquid waste, 98,6% had no business, 63% of society do their activities in the fish landing port 5 or 6 times and 57,5% ever used beach as a garbage dump. Direct participation such as counseling activities, showed that 93,2% of society never participated in program about enviromental management, 52,2% never did communal work, 67,1% never cleaned up the waste in coastal area, 84,9% never planted mangroves. While indirect participation, the result was 67,1% who gave contribute to the enviromental management, and 100% never provided tools for management activities. Energy used for enviromental management is diesel oil, 98,6% of them was used togo sea. Level of difficulty in obtaining the fuel was 56,2% easy to get it. In fulfilling their needs, 80,8% of the fishers have fulfilled their daily needs.. Keywords : Enviromental Management, Fisher, Fish Landing Port.