Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI DALAM LILIN AROMATERAPI SEBAGAI PENCEGAHAN KECEMASAN PADA IBU NIFAS DI DESA KENDIT Ningsih, Venny Diah; Fitria, Lia; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 05 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i05.769

Abstract

Ibu nifas yang menjalani masa setelah persalinan akan mengalami perubahan psikologis antara lain kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti kesedihan dan kecemasan. Adapun rasa cemas dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk depresi pada ibu nifas. Kejadian depresi masa nifas berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia sebanyak 18,37% pada satu bulan pertama setelah melahirkan dan 15,19% pada dua bulan setelah melahirkan. Aromaterapi merupakan terapi komplementer dengan menggunakan minyak essensial untuk memperbaiki kondisi ibu nifas baik secara fisik maupun psikologis. Produk aromaterapi tersedia dalam beberapa bentuk antara lain sabun, lilin, minyak pijat, dan lain – lain. Tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendampingan pembuatan aromaterapi dalam sediaan lilin dengan memanfaatkan minyak atsiri melati sebagai pencegahan kecemasan pada ibu nifas. Program kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi di Desa Kendit, dengan jumlah mitra yang mengikuti sebanyak 35 orang. Ibu nifas diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini memahami penggunaan aromaterapi terhadap pencegahan kecemasan pada masa nifas dan dapat diterapkan di rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang edukasi pencegahan kecemasan pada ibu nifas dengan pembuatan aromaterapi.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN SENSOR KESEGARAN BUAH PADA SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO Ningsih, Venny Diah; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 3 No 03 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v3i03.997

Abstract

Plants in Indonesia can be used for traditional medicine, dyes, and as natural chemical indicators. This natural chemical indicator has a higher level of safety than synthetic chemical indicators such as phemolphthalein, methyl orange, methyl red, bromothymol blue.Examples of plants that can be used as natural chemical indicators are purple sweet potatoes, red beets, hibiscus flowers, rosella flowers, four o’clock flowers, and red cabbage. Several sellers at the market for female students in the central area of the Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Islamic Boarding School sell several types of cut fruit which makes it easier for female students to consume cut fruit. When consuming cut fruit, you need to be careful because it is not certain that the cut fruit being sold is still fresh. Based on this, it is necessary to provide assistance in making fruit freshness sensors for female students.
FORMULASI DAN EVALUASI MUTU FISIK SEDIAAN LIP BALM EKSTRAK ETANOL 96% DAUN JATI MUDA (TECTONA GRANDIS L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Khalishah, Nurul; Ulfa, Ana Maria; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i2.376

Abstract

Lip Balm adalah produk yang dioleskan pada bibir dan berfungsi sebagai agen penguat dan penstabil dengan membentuk lapisan minyak tipis tanpa menghalangi lapisan luar bibir. Penggunaan tanaman jati muda pada pembuatan sediaan lip balm ini yaitu melindungi kulit bibir dari paparan sinar matahari langsung serta digunakan sebagai pewarna alami untuk mencerahkan kulit bibir, terutama bagi bibir yang kering dan pecah-pecah akibat paparan sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada tanaman daun jati muda serta pengaruh variasi konsentrasi ekstrak etanol daun jati muda pada formulasi lip balm dan formulasi sediaan yang memenuhi kriteria mutu fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan formulasi dan evaluasi mutu fisik lip balm dengan ekstrak etanol 96% daun jati muda (Tectona grandis L.) dalam konsentrasi 3%, 5%, dan 8%. Analisis mutu fisik meliputi pengukuran pH, daya sebar, homogenitas, dan analisis organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jati muda dapat digunakan dalam formulasi lip balm pada konsentrasi 3% ,5% dan 8%, serta memenuhi standar pengujian homogenitas, pH, dan daya sebar. Pengaruh variasi konsentrasi untuk sediaan lip balm dengan konsentrasi yang berbeda-beda terhadap warna sediaan yaitu Konsentrasi 3% hasil warna merah bening, konsentrasi 5% hasil warna merah kecoklatan bening dan untuk konsentrasi 8% mendapatkan warna merah pekat bening.
PELATIHAN PEMBUATAN INDIKATOR ALAMI UNTUK MENDETEKSI KESEGARAN BUAH POTONG PADA KETUA KAMAR ASRAMA PUSAT PUTRI DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO Ningsih, Venny Diah; Nurrosyidah, Siti
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/scsej.v2i1.29

Abstract

Tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia dapat digunakan untuk pengobatan tradisional, pewarna, dan sebagai indikator kimia alami. Indikator kimia alami ini memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan indikator kimia sintetik seperti fenolftalein, metil jingga, metil merah, bromtimol biru. Contoh tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator kimia alami yaitu ubi ungu, bit merah, bunga sepatu, bunga rosella, bunga pukul empat, dan kubis merah. Beberapa penjual di pasar santri putri daerah pusat Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ada yang menjual beberapa jenis buah potong yang memudahkan santri putri dalam mengkonsumsi buah potong. Saat mengkonsumsi buah potong perlu diwaspadai karena belum tentu buah potong yang dijual tersebut masih dalam keadaan segar. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan edukasi terkait manfaat indikator alami untuk mendeteksi kesegaran buah potong.
EVALUASI MANAJEMEN PEMILIHAN OBAT DAN KAJIAN POLIFARMASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJ MUTIARA SUKMA PROVINSI NTB Anisa Aprilia Rara Tama, Baiq; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 19 No. 3 (2024): Vol. 19 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September - Desember 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36911/pannmed.v19i3.2168

Abstract

Manajemen diartikan sebagai proses mengatur. Manajemen sebagai bentuk pengelolaan dalam mewujudkan tujuan dan misi yang akan di tuju. Manajemen merupakan bentuk pengendali dari berbagai tindakan planning, organizing, actuating, dan controlling sehingga menjadikan satu-kesatuan yang saling berkaitan. Skizofrenia adalah gangguan otak kronis dengan gejala delusi, halusinasi, gangguan berfikir, konsentrasi dan hilangnya motivasi. Pasien akan menunjukkan gejala awal saat masih berusia muda (20–30 tahun), namun penyakit ini bisa terjadi pada semua tingkatan usia dan mempengaruhi baik laki-laki maupun perempuan dengan tingkat resiko yang sama. Tujuan; Penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian manajemen pemilihan obat di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB berdasarkan Formularium Nasional dan Daftar Obat Essensial Nasional. Menganalisis potensi interaksi obat pada pasien skizofrenia akibat pemberian terapi polifarmasi. Metode; Penelitian ini adalah studi observasional dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder secara retrospektif yang dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data primer dilakukan dengan teknik wawancara terhadap kepala IFRS terkait ketidaksesuaian pemilihan obat dengan FORNAS ataupun DOEN. Hasil; Diperoleh sampel rekam medik pasien skizofrenia sebanyak 103 pasien. Kesesuaian obat yang diresepkan berjumlah 103 resep dengan jumlah obat 439 obat. Diperoleh kesesuaian obat dengan Formularium RSJ sebesar 97%, kesesuaian obat berdasarkan Fornas sebesar 98%, serta kesesuaian obat berdasarkan DOEN sebesar 73%. Obat-obatan yang terdapat dalam formularium merupakan obat yang telah sesuai dengan Fornas,dan merujuk pada DOEN. Pada Formularium RSJ dikhususkan untuk obat psikofarmaka. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian polifarmasi dengan interaksi obat, namun dilihat dari nilai odds ratio pasien dengan pemberian 3 macam obat dengan >3 macam obat maka 4 kali mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya interaksi obat. Kejadian interaksi obat diperoleh dari total 98 resep terdapat 572 kejadian interaksi. Interaksi skala mayor merupakan interaksi paling banyak terjadi yakni 500 (87%) kejadian interaksi. Interaksi skala mayor diperoleh 23 (4%) kejadian interaksi, dan interaksi skala minor diperoleh 49 (9%) kejadian interaksi.
PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI DALAM LILIN AROMATERAPI SEBAGAI PENCEGAHAN KECEMASAN PADA IBU NIFAS DI DESA KENDIT Ningsih, Venny Diah; Fitria, Lia; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 05 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i05.769

Abstract

Ibu nifas yang menjalani masa setelah persalinan akan mengalami perubahan psikologis antara lain kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti kesedihan dan kecemasan. Adapun rasa cemas dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk depresi pada ibu nifas. Kejadian depresi masa nifas berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia sebanyak 18,37% pada satu bulan pertama setelah melahirkan dan 15,19% pada dua bulan setelah melahirkan. Aromaterapi merupakan terapi komplementer dengan menggunakan minyak essensial untuk memperbaiki kondisi ibu nifas baik secara fisik maupun psikologis. Produk aromaterapi tersedia dalam beberapa bentuk antara lain sabun, lilin, minyak pijat, dan lain – lain. Tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendampingan pembuatan aromaterapi dalam sediaan lilin dengan memanfaatkan minyak atsiri melati sebagai pencegahan kecemasan pada ibu nifas. Program kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi di Desa Kendit, dengan jumlah mitra yang mengikuti sebanyak 35 orang. Ibu nifas diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini memahami penggunaan aromaterapi terhadap pencegahan kecemasan pada masa nifas dan dapat diterapkan di rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang edukasi pencegahan kecemasan pada ibu nifas dengan pembuatan aromaterapi.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN SENSOR KESEGARAN BUAH PADA SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO Ningsih, Venny Diah; Nurrosyidah, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 3 No 03 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v3i03.997

Abstract

Plants in Indonesia can be used for traditional medicine, dyes, and as natural chemical indicators. This natural chemical indicator has a higher level of safety than synthetic chemical indicators such as phemolphthalein, methyl orange, methyl red, bromothymol blue.Examples of plants that can be used as natural chemical indicators are purple sweet potatoes, red beets, hibiscus flowers, rosella flowers, four o’clock flowers, and red cabbage. Several sellers at the market for female students in the central area of the Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Islamic Boarding School sell several types of cut fruit which makes it easier for female students to consume cut fruit. When consuming cut fruit, you need to be careful because it is not certain that the cut fruit being sold is still fresh. Based on this, it is necessary to provide assistance in making fruit freshness sensors for female students.