Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

APLIKASI METODA MSL (MULTI SOIL LAREYING) UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH INDUSTRI EDILBLE OIL Sy, Salmariza; ., Sofyan
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8134.421 KB)

Abstract

Aplikasi  metoda Multi Soil Layering  (MSL)  untuk mengolah air limbah industri   edible oil dilakukan  dengan membuat  bak sedimentasi  berukuran 500x500x300 cm dan reaktor MSL dari  beton 200x120x160 cm.   Empat variasi  Hydraulic Loading  Rate  (HLR) 250, 500,1000 dan  1S00L/m2.hr dilakukan untuk  mendapatkan  HLR maksimum.  Parameter  pencemar  yang  dianalisis    meliputi  BOD,COD,TSS,  minyak/lemak  dan  pH.  Hasil menunjukkan bahwa reaktor MSL sangat efektif untuk menurunkan kandungan zat pencemar limbah cair Industri Edible  Oil sampai  dibawah  baku mutu.  Efisiensi penyisihan BOD,COD,TSS dan minyak/lemak  berturut-turut adalah 86-99%, 71-96%, 77-88% dan 60-80% dengan nilai BOD dan COD 0,66-14,22mg/L    dan 5-69mg/L serta konsentrasi TSS dan minyak/lemak 9-26mg/L dan 2-9mg/L.   Bak sedimentasi membantu menyisihkan hampir sebagian pencemar dengan efisiensi penyisihan BOD,COD,TSS dan minyak/lemak berturut-turut adalah 40-48%, 40-44%, 5O-62%dan 46-60%. Aplikasi reaktor MSL pada industri edible oil berdampak positif dalam mengurangi dampak kumulatif pada Sungai Satang Arau karena satu titik sumber pencemarnya telah dapat diminimalisir. Selama 2 tahun aplikasi tidak terjadi penyumbatan pada reaktor.Kata  kunci: Multi Soil Layering (MSL), HLR, air limbah, industri edible oil,  penyumbatan
PENGOMPOSAN LIMBAH PADAT INDUSTRI KEMPAAN GAMBIR MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR Sy, Salmariza
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambir merupakan salah satu komoditi nonmigas spesifik unggulan daerah Sumbar yang memasok lebih kurang80 persen ekspor gambir nasional. Nilai ekonomi gambir terletak pada daunnya yang diekstrak dengan metodapengempaan. Proses pengempaan menghasilkan limbah padat yang banyak, ± 9 kali per jumlah produksinya. Selama ini limbah padat langsung dibuang atau dibakar, padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam bentuk kompos yang lebih praktis dan efektif.  Penguraian limbah padat kempaan gambir secara alami membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan campur tangan manusia dengan cara menambahkan bioaktivator. Penelitian pengomposan limbah padat industri kempaan gambir menggunakanbioaktivator telah dilakukan dengan perlakuan jenis dan dosis bioaktivator. Jenis  bioaktivator yang digunakan yaitu EM4, MOL (Mikro Organisme Lokal) dan Lindi kompos limbah dapur. Sedangkan dosis  bioaktivator yang diberikan adalah 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa Limbah padat kempaan gambir dapat dijadikan kompos dengan bantuan bioaktivator dalam waktu 21 hari. Dosis dan jenis bioaktivator berpengaruh pada kadar C-organik, N dan nisbah C/N kompos. Semakin tinggi dosis bioaktivator, maka semakin rendah kadar C organik dan nisbah C/N serta semakin tinggi kadar N. Jenis bioaktivator lindi merupakan perlakuan terbaik dengan kadar C organik 13,5% 13,2% dan 13,0%, kadar N 1,0%, 1,1% dan 1,3% dan Nisbah C/N 13,2, 12,3 dan10,17 berturut-turut untuk dosis 1%,3% dan 5% serta dapat memenuhi standar SNI 19-7030-2004. Secara fisik kompos dari limbah padat kempaan gambir yang dihasilkan berwarna coklat kehitaman dan berbau seperti bau tanah.  Kata kunci: Limbah padat, industri kempaan Gambir, Kompos, Bioaktivator
PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR PROSES ACTIVATED SLUDGE INDUSTRI KARET REMAH SEBAGAI ADSORBEN Sy, Salmariza
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7870.12 KB)

Abstract

Pengolahan air limbah industri karet remah dengan sistem activated sludge menghasilkan limbah berupa lumpur padat yang membutuhkan penanganan tersendiri. Namun selama ini lumpur tersebut hanya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).   Penelitian Pemanfaatan Limbah lumpur proses activated sludge industri karet remah sebagai adsoben bertujuan untuk memanfaatkan  limbah lumpur tersebut guna meminimalisir logam Cr yang ada dalam air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah lumpur proses activated sludge industri karet remah dapat dijadikan adsorben dengan daya serap yang tinggi, bahkan sampai 100%  dalam menyerap logam Cr yang terdapat dalam air limbah analisa COD laboratorium pada adsorben yang dipirolisis dengan dosis 10 gr. Hal ini memungkinkan bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan pada industri atau laboratorium yang air limbahnya  mengandung  logam  berat  Cr.  Proses  penjerapannya  lebih  mengikuti  model     persamaan kesetimbangan adsorbsi Langmuir. Kata kunci: Limbah lumpur proses activated sludge, industri karet remah, Adsorben, logam Cr, kesetimbangan adsorbsi
APLIKASI METODA MSL (MULTI SOIL LAREYING) UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH INDUSTRI EDILBLE OIL Sy, Salmariza; ., Sofyan
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8134.421 KB)

Abstract

Aplikasi  metoda Multi Soil Layering  (MSL)  untuk mengolah air limbah industri   edible oil dilakukan  dengan membuat  bak sedimentasi  berukuran 500x500x300 cm dan reaktor MSL dari  beton 200x120x160 cm.   Empat variasi  Hydraulic Loading  Rate  (HLR) 250, 500,1000 dan  1S00L/m2.hr dilakukan untuk  mendapatkan  HLR maksimum.  Parameter  pencemar  yang  dianalisis    meliputi  BOD,COD,TSS,  minyak/lemak  dan  pH.  Hasil menunjukkan bahwa reaktor MSL sangat efektif untuk menurunkan kandungan zat pencemar limbah cair Industri Edible  Oil sampai  dibawah  baku mutu.  Efisiensi penyisihan BOD,COD,TSS dan minyak/lemak  berturut-turut adalah 86-99%, 71-96%, 77-88% dan 60-80% dengan nilai BOD dan COD 0,66-14,22mg/L    dan 5-69mg/L serta konsentrasi TSS dan minyak/lemak 9-26mg/L dan 2-9mg/L.   Bak sedimentasi membantu menyisihkan hampir sebagian pencemar dengan efisiensi penyisihan BOD,COD,TSS dan minyak/lemak berturut-turut adalah 40-48%, 40-44%, 5O-62%dan 46-60%. Aplikasi reaktor MSL pada industri edible oil berdampak positif dalam mengurangi dampak kumulatif pada Sungai Satang Arau karena satu titik sumber pencemarnya telah dapat diminimalisir. Selama 2 tahun aplikasi tidak terjadi penyumbatan pada reaktor.Kata  kunci: Multi Soil Layering (MSL), HLR, air limbah, industri edible oil,  penyumbatan
PENGOMPOSAN LIMBAH PADAT INDUSTRI KEMPAAN GAMBIR MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR Sy, Salmariza
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambir merupakan salah satu komoditi nonmigas spesifik unggulan daerah Sumbar yang memasok lebih kurang80 persen ekspor gambir nasional. Nilai ekonomi gambir terletak pada daunnya yang diekstrak dengan metodapengempaan. Proses pengempaan menghasilkan limbah padat yang banyak, ± 9 kali per jumlah produksinya. Selama ini limbah padat langsung dibuang atau dibakar, padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam bentuk kompos yang lebih praktis dan efektif.  Penguraian limbah padat kempaan gambir secara alami membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan campur tangan manusia dengan cara menambahkan bioaktivator. Penelitian pengomposan limbah padat industri kempaan gambir menggunakanbioaktivator telah dilakukan dengan perlakuan jenis dan dosis bioaktivator. Jenis  bioaktivator yang digunakan yaitu EM4, MOL (Mikro Organisme Lokal) dan Lindi kompos limbah dapur. Sedangkan dosis  bioaktivator yang diberikan adalah 1%, 3% dan 5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa Limbah padat kempaan gambir dapat dijadikan kompos dengan bantuan bioaktivator dalam waktu 21 hari. Dosis dan jenis bioaktivator berpengaruh pada kadar C-organik, N dan nisbah C/N kompos. Semakin tinggi dosis bioaktivator, maka semakin rendah kadar C organik dan nisbah C/N serta semakin tinggi kadar N. Jenis bioaktivator lindi merupakan perlakuan terbaik dengan kadar C organik 13,5% 13,2% dan 13,0%, kadar N 1,0%, 1,1% dan 1,3% dan Nisbah C/N 13,2, 12,3 dan10,17 berturut-turut untuk dosis 1%,3% dan 5% serta dapat memenuhi standar SNI 19-7030-2004. Secara fisik kompos dari limbah padat kempaan gambir yang dihasilkan berwarna coklat kehitaman dan berbau seperti bau tanah.  Kata kunci: Limbah padat, industri kempaan Gambir, Kompos, Bioaktivator
PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR PROSES ACTIVATED SLUDGE INDUSTRI KARET REMAH SEBAGAI ADSORBEN Sy, Salmariza
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7870.12 KB)

Abstract

Pengolahan air limbah industri karet remah dengan sistem activated sludge menghasilkan limbah berupa lumpur padat yang membutuhkan penanganan tersendiri. Namun selama ini lumpur tersebut hanya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).   Penelitian Pemanfaatan Limbah lumpur proses activated sludge industri karet remah sebagai adsoben bertujuan untuk memanfaatkan  limbah lumpur tersebut guna meminimalisir logam Cr yang ada dalam air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah lumpur proses activated sludge industri karet remah dapat dijadikan adsorben dengan daya serap yang tinggi, bahkan sampai 100%  dalam menyerap logam Cr yang terdapat dalam air limbah analisa COD laboratorium pada adsorben yang dipirolisis dengan dosis 10 gr. Hal ini memungkinkan bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan pada industri atau laboratorium yang air limbahnya  mengandung  logam  berat  Cr.  Proses  penjerapannya  lebih  mengikuti  model     persamaan kesetimbangan adsorbsi Langmuir. Kata kunci: Limbah lumpur proses activated sludge, industri karet remah, Adsorben, logam Cr, kesetimbangan adsorbsi