Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Ilmu Tasawuf di Indonesia Agustia Hilma; Lola Audy Septiani Br Kaloko; Muhammad Riyan Ramadhan; Muhammad Zaki; Nur Madiah Harahap
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 2 No 1 (2023): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/cendekiawan.v2i1.157

Abstract

Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa gejolak konflik tentang perkembangan tasawuf di Indonesia. Banyak yang bilang perkembangan tasawuf dimulai dari India, dan sebagian pula ada yang bilang dari bangsa Arab. Oleh sebab itu, peneliti berupaya mengkaji tentang kebenaran perkembangan tasawuf itu dari mana saja. Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap Muslim, dari sosial manapun dan di tempat manapun. Mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana’) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah. Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini.
Pemikiran Politik Islam dalam Moderasi Beragama Khoirul Huda; Nur Madiah Harahap; Fadhiel Akbar Al-Azhari; Afri Wulan Sari
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 5 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i5.3114

Abstract

Religious moderation is one of the national priority programs. Religious moderation can be interpreted as an effort to moderate religious adherents, so that in understanding and practicing their religious teachings they are not trapped in two extreme poles of being too strict or too loose. This also concerns religious tolerance, which means respecting other people's beliefs and actions even though they are wrong in our view. And this is a new thing, namely the people as a civil society which in history has experienced creation and turned into resistance and activism. Various things happened in Islamic political thought, including the repositioning of NU and Muhammadiyah. The flow of Islamic politics in Indonesia has actually been structured around Pancasila which is the basis of the state administration system presented by the first vice president, namely Bung Hatta, containing five precepts or principles that are the foundation for the state and the entire Indonesian nation.