Bawang merah sebagai salah satu produk hortikultura telah cukup lama dikenal masyarakat luas sebagai bahan makanan. Salah satu jenis bawang merah yang paling umum di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis adalah bawang merah dengan jenis bima dengan jumlah produksinya per musim rata-rata bisa mencapai 250 kilogram, Tetapi masih terdapat permasalah dalam proses pemasarannya seperti lemahnya koordniasi setiap Lembaga pemasaran dan saluran pemasaran belum jelasnya saluran pemasaran bawang merah. Peneliti memiliki tujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, Marjin pemasaran, Biaya pemasaran, keuntungan, farmer’s share dan efisiensi pemasaran bawang merah. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kuantitatif deskriptif, pengambilan sampel petani dilakukan dengan cara purposive sampling, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Lokasi penelitian di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 20 petani bawang merah di Desa Cibeureum Kecamatan Sukmantri Kabupaten Ciamis, pedagang besar 1 orang dan pedagang pengecer 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran bawang merah di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis terdapat 2 saluran pemasaran. Saluran pemasaran II memiliki total biaya pemasaran tertinggi yakni Rp 1.700/kg, margin pemasaran tertinggi yakni Rp 10.000/kg, dan keuntungan pemasaran tertinggi yakni Rp 4.500/kg. Saluran II merupakan saluran terpanjang dibandingkan saluran I yang hanya memiliki total biaya pemasaran yakni Rp 500/kg, margin pemasaran yakni Rp 10.000/kg, dan keuntungan pemasaran yakni Rp 4.500/kg. Hal ini membuat aspek biaya, margin dan keuntungan memiliki nilai lebih tinggi dikarenakan lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak. Saluran dengan bagian harga yang diterima oleh petani (farmer,s share) tertinggi yakni pada saluran I sebesar 65,21%. Hal ini disebabkan karena saluran I lebih pendek dibandingkan saluran II yang hanya memiliki nilai farmer’s share sebesar 60%. Saluran I adalah saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran II berdasarkan nilai Efisiensi pemasaran yaitu sebesar 4,34 persen. Sementara saluran pemasaran II memiliki nilai Efisiensi Pemasaran sebesar 6,8.