Setia, Budi
Unknown Affiliation

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BERAS ORGANIK DI CV. ALAM SUBUR CISAYONG Rahayu, Dhea Astria; Isyanto, Agus Yuniawan; Setia, Budi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i1.11477

Abstract

Permintaan beras organik diperkirakan akan terus meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat. Namun, seringkali perusahaan tidak mengetahui preferensi konsumen terhadap beras organik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut beras organik; (2) mengetahui perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut beras organik; (3) mengetahui atribut yang paling dipetimbangkan oleh konsumen dalam membeli beras organik. Untuk itu, digunakan analisis deskriptif, analisis chi-square, dan analisis multiatribut fishbein. Penelitian dilaksanakan di CV. Alam Subur Kecamatan Cisayong pada Desember 2022 – Mei 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen  menyukai beras yang pulen, warna yang tidak terlalu bening, manis, memiliki wangi khas pandan, memiliki butir utuh, bersih, ukuran butir menengah, memiliki daya simpan kurang dari dua tahun, mengandung kadar gula rendah, harga Rp. 33.750 – 35.000, dan beras kemasan 5 Kg. Preferensi konsumen terhadap atribut kepulenan, aroma, keutuhan butir, kebersihan, ukuran butir, kandungan gizi, dan kemasan berbeda nyata. Sedangkan preferensi konsumen terhadap warna, rasa, keseragaman, daya tahan, dan harga tidak berbeda nyata. Atribut beras organik yang paling dipertimbangkan oleh konsumen adalah kebersihan.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN SUKAMANTRI KABUPATEN CIAMIS Pebriani, Virgina Fenia; Setia, Budi; Aziz, Saepul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12560

Abstract

Bawang merah sebagai salah satu produk hortikultura telah cukup lama dikenal masyarakat luas sebagai bahan makanan. Salah satu jenis bawang merah yang paling umum di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis adalah bawang merah dengan jenis bima dengan jumlah produksinya per musim rata-rata bisa mencapai 250 kilogram, Tetapi masih terdapat permasalah dalam proses pemasarannya seperti lemahnya koordniasi setiap Lembaga pemasaran dan saluran pemasaran belum jelasnya saluran pemasaran bawang merah. Peneliti memiliki tujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, Marjin pemasaran, Biaya pemasaran, keuntungan, farmer’s share dan efisiensi pemasaran bawang merah. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kuantitatif deskriptif, pengambilan sampel petani dilakukan dengan cara purposive sampling, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Lokasi penelitian di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 20 petani bawang merah di Desa Cibeureum Kecamatan Sukmantri Kabupaten Ciamis, pedagang besar 1 orang dan pedagang pengecer 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran bawang merah di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis terdapat 2 saluran pemasaran. Saluran     pemasaran   II memiliki    total    biaya    pemasaran   tertinggi yakni Rp 1.700/kg, margin pemasaran tertinggi yakni Rp 10.000/kg, dan keuntungan pemasaran tertinggi yakni Rp 4.500/kg. Saluran II merupakan saluran terpanjang dibandingkan saluran I yang hanya memiliki    total    biaya    pemasaran yakni Rp 500/kg, margin pemasaran yakni Rp 10.000/kg, dan keuntungan pemasaran yakni Rp 4.500/kg. Hal ini membuat aspek biaya, margin dan keuntungan memiliki nilai lebih tinggi dikarenakan lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak. Saluran dengan bagian harga yang diterima oleh petani (farmer,s share) tertinggi yakni pada saluran I sebesar 65,21%. Hal ini disebabkan karena saluran I lebih pendek dibandingkan saluran II yang hanya memiliki nilai farmer’s share sebesar 60%. Saluran I adalah saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran II berdasarkan nilai Efisiensi pemasaran yaitu sebesar 4,34 persen. Sementara saluran pemasaran II memiliki nilai Efisiensi Pemasaran sebesar 6,8.
ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATANI PEPAYA CALIFORNIA (Studi Kasus di Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Hibbatulloh, Lugina; Setia, Budi; Isyanto, Agus Yuniawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.11905

Abstract

ABSTRAKPepaya California adalah tanaman yang memiliki nama latin carica papaya L. Buah pepaya merupakan buah yang berasal dari Amerika Serikat dan Meksiko selatan. Permasalahan yang terjadi pada petani pepaya California adalah petani belum mengetahui risiko produksi usahatani pepaya California yang akan menyebabkan para petani mengalami kegagalan dalam usahataninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber risiko produksi usahatani pepaya California, mengetahui seberapa besar tingkat risiko produksi usahatani pepaya California, dan merumuskan cara untuk mengatasinya. Metode yang di gunakan adalah studi kasus pada petani pepaya California di Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang petani pepaya yang di tentukan secara sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan skunder. Rancangan analisis data menggunakan variance, standard deviation, Coefficient Variation. Hasil penelitian menunjukan bahawa nilai variance sebesar 212.742,18 buah, nilai standard deviation sebesar 461,23 buah dan nilai Coefficient Variation sebesar 0,11. Nilai ini lebih kecil dari nilai 0,50 yang artinya usaha tani pepaya ini memiliki risiko yang kecil pada masa yang akan datang. Berdasarkan nilai tersebut dapat kita lihat bahwa nilai ini menunjukan risiko yang di tanggung oleh petani pepaya sebesar 11% dari nilai rata-rata 4.136,25 buah. sehingga kemungkinan hasil produksi yang akan di hadapi oleh petani menjadi sebesar 3681,27 buah. Meskipun risiko hasil produksi pepaya ini termasuk risiko yang kecil dari rata-rata hasil produksi, hal ini memungkinkan akan berpengaruh terhadap pengeluaran, pendapatan, dan hasil produksi petani pepaya di masa yang akan datang.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN KERIPIK UBI UNGU (Studi Kasus Pada Agroindustri Eriwa di Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) Suhada, Aa Uha; Setia, Budi; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12029

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ubi ungu, dan alternatif strategi pemasaran pada produk keripik ubi ungu agroindustri Eriwa. Penelitian ini dilaksanakan di agroindustri Eriwa Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Lokasi ditentukan secara purposive dengan mewawancarai responden sebagai teknik pengumpulan data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Metode Hayami dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Nilai tambah yang dihasilkan oleh agroindustri keripik ubi ungu agroindustri Eriwa adalah sebesar Rp. 19.236/Kg dan rasio nilai tambah sebesar 34,85 persen dengan total produksi kripik ubi ungu sebanyak 92 Kg dalam satu hari proses produksi, dengan demikian agroindustri Eriwa memiliki rasio nilai tambah sedang, karena rasio nilai tambah 15%-40 persen. (2) Alternatif strategi pemasaran dari hasil matrik SWOT yang berada di kuadran II (Strategi diversifikasi) Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk), dapat diuraikan sebagai berikut : (a) Mempertahankan produk yang sudah memiliki merek dan dikenal pelanggan konsumen untuk pengembangan produk, melakukan pengembangan peroduk sesuai keinginan pasar dengan memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal dikalangan pelanggan konsumen. (b) Menerapkan harga yang bersaing pada produk yang ditawarkan. Harga yang terjangkau untuk olahan keripik ubi jalar dan tidak melebihi harga yang ditawarkan pesaing membuat konsumen bisa mempertimbangkan untuk membeli produk yang ditawarkan. Agroindustri Eriwa sebaiknya disarankan untuk lebih mengefektifkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas pada produknya, untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Agroindustri Eriwa hendaknya melakukan keragaman pada produk keripik ubi ungu, dengan menambahkan bentuk baru pada keripik ubi ungu, seperti keripik yang berbentuk segitiga, untuk menarik lebih banyak konsumen pada produk keripik ubi ungu yang diproduksi.Kata Kunci : Keripik, Ubi, Nilai Tambah, Strategi.
ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN EFISIENSI PEMASARAN AGROINDUSTRI JAMUR CRISPY Syaban, Nia Nurul; Setia, Budi; Kurniawati, Tiktiek
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i1.11749

Abstract

Kabupaten Ciamis memiliki potensi untuk mengembangkan usaha jamur crispy karena didukung ketersedian bahan baku pada beberapa Kecamatan. Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis terdapat PT Mandiri Cikal Bakti yang merupakan agroindustri jamur crispy. Agar jamur crispy dapat diterima di pasar sasaran dibutuhkan analisis saluran distribusi dan efisiensi pemasaran untuk menentukan saluran mana yang memperoleh keuntungan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Saluran distribusi agroindustri jamur crispy pada PT Mandiri Cikal Bakti, (2) Efisiensi biaya pemasaran dalam setiap saluran distribusi agroindustri jamur crispy pada PT Mandiri Cikal Bakti. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus dan teknik penarikan sampel menggunakan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi jamur crispy pada PT Mandiri Cikal Bakti terdiri dari 3 saluran yaitu saluran distribusi I: Produsen → Konsumen Akhir, saluran distribusi II: Produsen → Pedagang Pengecer → Konsumen Akhir dan saluran distribusi III: Produsen → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen Akhir. Saluran distribusi jamur crispy pada PT Mandiri Cikal Bakti yang paling efisien adalah saluran distribusi I dengan tingkat efisiensi 16,8%; selanjutnya saluran distribusi II dengan tingkat efisiensi 17,3% dan yang terkecil saluran distribusi III dengan tingkat efisiensi 27,7%
STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI KECAMATAN SUKARATU KABUPATEN TASIKMALAYA Hikayat, Yayat; Noor, Trisna Insan; Setia, Budi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 10, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i3.8426

Abstract

Komoditas kopi di Indonesia memegang peranan cukup penting dalam sektor perekonomian sebagai sumber pendapatan masyarakat dan sumber pendapatan devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Struktur pendapatan dan distribusi pendapatan rumah tangga petani kopi, serta 2) Tingkat ketimpangan pendapatan petani kopi di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah survey terhadap 62 orang petani kopi dengan penentuan petani sampel menggunakan teknik Slovin pada tingkat kesalahan 10 persen. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling. Struktur pendapatan dan distirbusi dihitung menggunakan analisis persentase sedangkan untuk analisis ketimpangan pendapatan dengan Indeks Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Struktur pendapatan rumah tangga petani kopi di Kecamatan Sukaratu terdiri dari usahatani (on farm dan off farm) 48,83% dan luar pertanian (non farm) 51,17%. Rata-rata pendapatan rumah tangga petani kopi Rp. 3.591.602 per bulan dengan proporsi pendapatan kepala keluarga 75,86% dan anggota keluarga 24,14%. 2).Tingkat ketimpangan distribusi pendapatan rumah tangga petani kopi di Kecamatan Sukaratu berdasarkan indikator nilai gini berada pada kategori rendah dengan nilai indeks Gini Rasio sebesar 0,13. Ketimpangan distribusi pendapatan petani sampel di Kecamatan Sukaratu apabila mengacu pada ketimpangan distribusi pendapatan petani sampel menurut bank dunia, maka termasuk kedalam kategori rendah, karena kelompok 40% petani yang berpendapatan rendah menguasai lebih dari 17% jumlah keseluruhan pendapatan. Berdasarkan nilai rata-rata pendapatan petani kopi di Kecamatan Sukaratu termasuk kedalam golongan pendapatan sedang yaitu antara Rp.2.000.000 sampai dengan Rp.4.000.000.Kata Kunci : kopi, struktur pendapatan, distribusi pendapatan
NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PARE CRISPY (Studi Kasus pada Agroindustri Reginda Jamur di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar) Nurhasanah, Atih; Rochdiani, Dini; Setia, Budi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12363

Abstract

Agroindustri Reginda ini menghasilkan produk pare, yaitu pare crispy yang enak. Di mana pare biasanya digunakan untuk membuat sayur-sayuran dan lalapan. Pare tidak disukai karena rasanya yang pahit. Namun, pare dapat diolah dengan benar untuk menghilangkan rasa pahitnya. Kedepannya, pasti akan ada peminat untuk mengkonsumsi pare yang diolah. Agroindustri Reginda Pare Crispy merupakan industri yang mengolah pare menjadi pare crispy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendapatan usaha pare crispy Reginda Jamur di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar, (2) Nilai tambah pare crispy Reginda Jamur di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Je Studi kasus adalah jenis penelitian yang dilakukan. Data primer dan sekunder digunakan. Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling purposive. Metode analisis data yang dilakukakan dengan perhitungan pendapatan dan peningkatan nilai melalui metode hayami. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : 1). Besarnya pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 511.874,86. 2). Nilai tambah yang dihasilkan oleh Agroindustri Pare Crispy sebesar Rp. 58.300 per produk.Kata Kunci : Pendapatan, Nilai Tambah, Pare Crispy
NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SAMBAL TABUR KENCUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Arenda Food di Kelurahan Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya) Mahendra, Kholis; Setia, Budi; Sudrajat, Sudrajat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.11907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan agroindustri Sambal Tabur Kencur Arenda Food di Kelurahan Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.. 2) Besarnya nilai tambah yang diperoleh pada agroindustri sambal tabur kencur di Kelurahan Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada agroindustri sambal tabur kencur di Kelurahan Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan teknik observasi dan pencatatan. Penentuan respoden ditentukan secara purposive atau sengaja pada Agroindustri Sambal Tabur Kencur Arenda Food. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Biaya yang dikeluarkan Agroindustri Sambal Tabur Kencur Arenda Food yaitu Rp 1.041.383,39, dalam satu kali proses produksi, dan penerimaan total yang diperoleh sebesar Rp 1.440.000,00, sehingga pendapatan total yang diperoleh sebesar Rp. 398.616,61. 2) Nilai tambah yang diperoleh pada agroindustri sambal tabur kencur Arenda Food yaitu Rp 120.000 per kilogram bahan baku kencur.
TOMATO SUPPLY CHAIN ANALYSIS IN FARMERS PUNCAK JAYA SINDANGJAYA VILLAGE, MANGUNJAYA DISTRICT, PANGANDARAN REGENCY Kurnia, Aceng; Setia, Budi; Yusuf, Muhamad Nurdin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 10, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i3.7481

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efisiensi rantai pasok tomat di Kelompok Tani Puncak Jaya Desa Sindangjaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Penelitian dilaksanakan dengan Sampel petani tomat ditentukan secara sensus, sementara pelaku pemasaran yang terlibat dalam memasarkan tomat ditentukan menggunakan snowball sampling, yaitu dengan cara menelusuri aliran pemasaran tomat tersebut dari petani sampai ke tangan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan Nilai total marjin pemasaran tomat Rp 2.600 per kg dengan total keuntungan Rp 850 per kg dan total biaya Rp 1.750 per kg. Nilai share keuntungan 61,96% sedangkan nilai share biaya 35,87%. Bagian harga yang diterima petani (farmer share) 43,48% sehigga rantai pasokan tomat di Desa Sindangjaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran dikategorikan belum efisien karena persentase Pf (Produsen Share) ≤ 70%..
ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SALE PISANG UKM BAPAK GOJIN DI DESA KARANGPAWITAN KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Rahayu, Tika Rai; Rochdiani, Dini; Setia, Budi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i1.11643

Abstract

TIKA RAI RAHAYU. 2023. Analisis Kelayakan Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Sale Pisang UKM Bapak Gojin Di Desa Karangpawitan Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Dibawah Bimbingan DINI ROCHDIANI dan BUDI SETIA.Pisang merupakan salah satu tanaman holtikultura yang banyak dikembangkan. Buah pisang banyak dikonsumsi dalam bentuk segar, permasalahan yang tejadi dalam konsumsi pisang dalam bentuk segar adalah mudah rusak dan cepat mengalami perubahan mutu setelah panen. Masyarakat secara tradisional mengawetkan pisang dengan mengolahnya melalui cara dengan pengeringan menjadi sale pisang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi: 1). Kelayakan usaha dari Agroindustri sale pisang UKM Bapak Gojin di Desa Karangpawitan Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. 2). Nilai tambah buah pisang menjadi sale pisang pada Agroindustri sale pisang UKM Bapak Gojin pada Agroindustri Sale di Desa Karangpawitan Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan metode  kuantitatif dan kualitatif. Teknik penarikan sample dalam penelitian ini dilakukan secara purvosive sampling yaitu pada agroindustri sale pisang UKM Bapak Gojin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Biaya yang dikeluarkan oleh responden agroindustri sale pisang UKM Bapak Gojin dalam satu kali proses produksi yaitu Rp 5.569.200, penerimaan yaitu Rp 7.500.000, pendapatan yaitu Rp 1.930.800. Sehingga, memperoleh nilai R/C sebesar 1,35 per satu kali proses produksi. 2). Nilai tambah yang diperoleh pada agroindustri sale pisang UKM Bapak Gojin yaitu Rp. 2.280,80 per kilogram dalam satu kali proses produksi. Kata Kunci: Kelayakan, Nilai Tambah dan Sale Pisang.