Metode pengelasan dengan menggunakan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) banyak digunakan pada saat ini karena penggunaannya lebih praktis, lebih mudah dalam pengoperasiannya sehingga dapat digunakan untuk segala macam posisi pengelasan dan lebih efisien. Gerakan yang dihasilkan dari proses pengelasan Shield Metal Arc Welding ini akan menimbulkan tegangan dan regangan pada logam yang disambung, tegangan ini juga di pengaruhi oleh Gerakan dari penampang logam yang mengalami proses pengelasan sehingga ketebalan pelat ini sangat berpengaruh pada tegangan luluh yang terjadi pada logam lasan. Faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan tarik yang dimiliki baja karbon rendah pengaruh perbedaan gerakan elektroda pengelasan Shield Metal Arc Welding dan mengetahui bentuk struktur mikro yang dimiliki baja tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengolahan data, sedangkan desain penelitiannya adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Pengujian Bahan, Teknik mesin Politeknik Negeri Banjarmasin analisis data menggunakan analisis deskriptif, yakni menjabarkan perbandingan spesimen yang diberi perlakuan menggunakan bantuan aplikasi Excel. Spesimen yang dipakai pada penelitian ini adalah baja karbon rendah ST 41 yang di las menggunakan las Shield Metal Arc Welding dengan variasi gerakan kawat elektroda zig-zag dan gerakan kawat elektroda spiral dengan posisi Down Hand (1G) dan Vertical (3G). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Struktur mikro yang terjadi pada baja ST 41 menunjukkan patah yang mengarah pada Brittle (Getas). Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Ferrite, Pearlite dan dimple pada hasil foto Struktur mikro daerah patahan. Posisi pada pengelasan berdampak pengaruh yang nyata pada hasil kekuatan tarik, dimana nilai kekuatan tarik tertinggi pada posisi 1G adalah 450,6 M.Pa dengan gerakan elektroda zig-zag dan untuk nilai kekuatan tarik tertinggi pada posisi 3G adalah 447,1 M.Pa dengan gerakan elektroda spiral.