Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAYAK PADA MESIN PENGUPAS BIJI KOPI Yusuf Eko Nurcahyo; Jabir, Ahmad; Widodo, Dian Setiya; Ali, Rohmad
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi saat ini sangat memudahkan pekerjaan manusia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkungan kerja. Pengupasan buah kopi saat ini masih dilakukan dengan tangan, dengan bantuan alat pengupas kopi diharapkan waktu akan lebih cepat dan hasil yang diperoleh lebih baik. namun saat ini pada mesin pengupas kopi belum tersedianya pengayak yang bisa memisahkan antara kulit yang sudah dikupas dengan biji kopinya. Pada penelitian ini membahasa tentang Perancangan mekanisme pengayak dengan menggunakan dasar perancangan mesin dan elemen mesin. Hasil dari perancangan pengayak pada mesin pengupas biji kopi adalah daya motor sebesar 668 KW dengan 1400 rpm, bantalan dengan type UCP 205 didapatkan hasil umur bantalan 1 mencapai 2.908 jam dan hasil perhitungan bantalan 2 mencapai 5000 jam, kata beban keseluruhan pada pengayak sebesar 17,459 Kg dan kecepatan pengayaan sebesar 350 rpm.
Pendampingan Program Pusat Keunggulan pada SMK Islamic Qon Gresik Berbasis Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan Wahyudi, Pongky; Dian Setiya Widodo; Yusuf Eko Nurcahyo; Totok Dewantoro; Syaiful Falah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendampingan SMK Pusat Keunggulan adalah sebuah program yang bertujuan untuk membantu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen sekolah agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI). Program ini dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai tim pendamping yang memberikan bimbingan teknis dan pembinaan kepada SMK yang terpilih sebagai "Pusat Keunggulan". Tujuan utama dari pendampingan ini adalah untuk memastikan bahwa SMK dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi terutama berbasis kompetensi teknik kendaraan ringan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Metode pendampingan berfokus pada pendampingan teaching factory (TEFA) yaitu meliputi pendampingan penyusunan rencana dan pengembangan teaching factory dengan target TEFA level 1 terlaksana dimana tim pendamping dari perguruan tinggi membantu SMK dalam merencanakan dan mengembangkan fasilitas teaching factory yang relevan dengan bidang keahlian yang diajarkan yang menyerupai industri sesungguhnya, kemudian mengintegrasikan kurikulum dengan dunia industri, pelatihan tenaga pendidik dan menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Implementasi teaching factory TEFA level 1 adalah tahap awal dalam penerapan konsep teaching factory di sekolah menengah kejuruan yang fokus utamanya adalah membangun fondasi yang kuat untuk memulai implementasi teaching factory ke tahap selanjutnya. Secara keseluruhan SMK Islamic Qon telah menyelesaikan rencana dan pengembangkan fasilitas teaching factory yang relevan dengan bidang keahlian yang diajarkan, kemudian telah mengintegrasikan kurikulum dengan dunia industri, melakukan pelatihan tenaga pendidik dan dapat menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang tersusun secara baik dan terarah.
Pelatihan Penggunaan Software CAM untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban Dian Setiya Widodo; Ahmad Jabir; Wisnu Yulianto Nugroho; Wahyudi, Pongky; Yusuf Eko Nurcahyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v6i1.2751

Abstract

Computer Aided Manufacturing (CAM) merupakan perangkat lunak yang dipakai mengendalikan mesin memakai perangkat komputer untuk mengotomatisasi aktifitas proses manufaktur. Terdapat tiga komponen yang diperlukan agar CAM mampu bekerja, ketiga komponen tersebut diantaranya software, kemudian mesin dan Post Processing. Ketiga komponen itu sangat berpengaruh terhadap kemampuan tenaga dan keterampilan manusia sebagai operator. CAM dan CAD selalu digunakan secara bersamaan dimana Computer Aided Desain (CAD) berfokus pada desain komponen atau produk, sementara CAM sendiri berfokus pada cara pembuatannya. Penguasaan program CAM sangat dibutuhkan oleh siswa terutama pada program keahlian teknik mesin dan sejenisnya. Kemampuan siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban dalam penguasaan program CAM dirasa perlu ditingkatkan lebih lanjut.. Metode pelatihan yang digunakan adalah pelatihan intensif selama dua hari dengan durasi pelatihan tiap harinya 8 jam dengan total durasi 16 Jam. Kegiatan program pelatihan dilakukan di lab. komputer SMKN 1 Tambakboyo Tuban.  Pelatihan dilakukan dengan memberikan perintah-perintah dasar yang sering dipakai dan memberikan beberapa soal latihan untuk memperkuat pemahaman dan mempermudah kelancaran dalam menggunakan program CAM. Di akhir sesi kegiatan dilakukan evaluasi berupa menguji langsung pemahaman peserta dalam mengoperasikan CAM. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan ini disimpulkan bahwa sebanyak 60.97% (25 siswa) memiliki kemampuan yang sedang, 24.39% (10 siswa) memiliki kemampuan yang tinggi, dan 14.64% (6 siswa) memiliki kemampuan yang rendah dalam pengoperasian CAM.
Empowerment of Fishermen Communities through the Utilization of Spinning Machine Technology in Weru Village, Paciran District: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Pemanfaatan Teknologi Mesin Pemintal Tali Tampar di Desa Weru Kecamatan Paciran Mario Sariski Dwi Ellianto; Yusuf Eko Nurcahyo; Fajrul Fikri Al Firdausi
Jurnal Soeropati Vol 4 No 2: Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/js.v4i2.3302

Abstract

The problem faced by the Slap Strap Making Business Group is that the process of making slap ropes is still manual using a hand drill. This business group experienced many problems when using manual methods, such as the results of the twisting of the slapping rope were not uniform and many were loose. The second obstacle faced is that manual labor requires a lot of manpower for the slap rope spinning process. The last obstacle faced is when using a spinning machine there is a concern that the electricity supply will not be able to meet because the electricity supply in the area around the coast still uses 450 watts of electricity. So that if you use a spinning machine, it is hoped that the machine can be energy efficient and easy to use. The right solution is offered to solve the problem of the need for a spinning machine that is energy efficient and easy to use, namely the manufacture of a slap rope spinning machine with a chain shaft system. The machine includes various components, among others; frames, shafts, bearings, gears, dimmers, belts and pulleys. The propulsion system uses an electric motor. By using the slap rope spinning machine, it is be able to increase the efficiency and effectiveness of the slap rope spinning process.