Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENIRIN MINYAK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KRUPUK Akhyat Nur Ashariyanto; Dian Setiya Widodo; Pongky Lubas Wahyudi; Wisnu Yulianto Nugroho
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, today's small industries, there are still many cracker entrepreneurs who use the manual method, that is, they still need human power as a source of propulsion, as well as when draining oil is still done manually. As is the case with the object of this study, namely the colorful cracker business in Rungkut, where the oil drainer for cracker production still uses the conventional method, namely draining it for a while naturally by placing it in a container made of strimin wire. This is what causes the draining of the oil on the crackers to be not optimal, where the oil should be used 2 to 3 times for frying, but what happens is not optimal and a lot is wasted. As well as the quality of the crackers that are not optimal, for example, the crackers go rancid quickly and the draining process is relatively long. Oil Drainer Machine is a machine that works by rotating force on the filter tube which results in residual oil found on the surface of the crackers which after frying separate from the crackers. In fulfilling the working mechanism of the oil slicer machine transmission system, the design method designed is the shaft, pulley, and v-belt sections in order to produce optimal and efficient productivity. From the design results, the results obtained from the calculation of the shaft diameter are 8.15mm and the diameter used is 25mm. The results of this machine pulley calculation use pulleys with a size of 4 inches on the motor shaft and 8 inches on the drive shaft and the circumference of the v-belt is 1,108.62mm. The results of the test resulted in a more optimal filtering as desired, a fast draining process, the crackers were not broken, and the results of the crackers were more evenly distributed.
STUDI PENGARUH TiO2-SiO2 SEBAGAI ACTIVE FLUX TERHADAP PENETRASI PENGELASAN A-TIG PADA MATERIAL ALUMUNIUM SERI 5083-H116 Wisnu Yulianto Nugroho
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan A-TIG merupakan salah satu metode untuk meningkatkan nilai penetrasi dan DWR pada pengelasan GTAW/TIG, dalam aplikasinya metode ini menggunakan sejumlah flux disebut sebagai active flux. Jenis flux yang digunakan merupakan jenis flux oksida, karena oksida dapat meningkatkan penetrasi dengan cara merubah tegangan permukaan pada weld pool dan meningkatkan densitas arc. Dalam penelitian ini flux yang digunakan adalah TiO2 dan SiO2 yang mana akan dipadukan untuk mencari tingkat paduan efektif dalam meningkatkan penetrasi pengelasan A-TIG material alumunium 5083-H116. Dalam prakteknya active flux ini akan di padukan dengan persentase 100% TiO2, 80%TiO2-20%SiO2, 60%TiO2-40%SiO2, 40%TiO2-60%SiO2, 20%TiO2-80%SiO2, 100% SiO2 kemudian masing-masing paduan akan dilarutkan kedalam 10 ml methanol yang selanjutnya dilakukan proses pengelasan autogenous pada material alumunium 5083-H116. Dari hasil visual setelah pengelasan diperoleh kesimpulan bahwa semakin banyak kandungan SiO2 maka semakin banyak cacat pengelasan yang ada pada weld bead jika di tinjau dari standar AWS D1.2 dan juga semakin banyak spatter yang dihasilkan serta penetrasi yang dihasilkan semakin dalam. Komposisi efektif yang didapat adalah 80% TiO2-20% SiO2 karena memiliki peningkatan penetrasi 220% dan weld bead yang dihasilkan tidak ada cacat. Kata Kunci: A-TIG, Active Flux, DWR, Penetrasi.
Pelatihan Penggunaan Software CAM untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban Dian Setiya Widodo; Ahmad Jabir; Wisnu Yulianto Nugroho; Wahyudi, Pongky; Yusuf Eko Nurcahyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v6i1.2751

Abstract

Computer Aided Manufacturing (CAM) merupakan perangkat lunak yang dipakai mengendalikan mesin memakai perangkat komputer untuk mengotomatisasi aktifitas proses manufaktur. Terdapat tiga komponen yang diperlukan agar CAM mampu bekerja, ketiga komponen tersebut diantaranya software, kemudian mesin dan Post Processing. Ketiga komponen itu sangat berpengaruh terhadap kemampuan tenaga dan keterampilan manusia sebagai operator. CAM dan CAD selalu digunakan secara bersamaan dimana Computer Aided Desain (CAD) berfokus pada desain komponen atau produk, sementara CAM sendiri berfokus pada cara pembuatannya. Penguasaan program CAM sangat dibutuhkan oleh siswa terutama pada program keahlian teknik mesin dan sejenisnya. Kemampuan siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban dalam penguasaan program CAM dirasa perlu ditingkatkan lebih lanjut.. Metode pelatihan yang digunakan adalah pelatihan intensif selama dua hari dengan durasi pelatihan tiap harinya 8 jam dengan total durasi 16 Jam. Kegiatan program pelatihan dilakukan di lab. komputer SMKN 1 Tambakboyo Tuban.  Pelatihan dilakukan dengan memberikan perintah-perintah dasar yang sering dipakai dan memberikan beberapa soal latihan untuk memperkuat pemahaman dan mempermudah kelancaran dalam menggunakan program CAM. Di akhir sesi kegiatan dilakukan evaluasi berupa menguji langsung pemahaman peserta dalam mengoperasikan CAM. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan ini disimpulkan bahwa sebanyak 60.97% (25 siswa) memiliki kemampuan yang sedang, 24.39% (10 siswa) memiliki kemampuan yang tinggi, dan 14.64% (6 siswa) memiliki kemampuan yang rendah dalam pengoperasian CAM.