Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PENINGKATAN HUBUNGAN HARMONIS ANTAR KARYAWAN DI SEKOLAH PRIMEONE SCHOOL KOTA MEDAN Butar Butar, Dewi Sartika; Piolina, Piolina; Dalimunthe, Syukur Kholil; Lubis, Zulkifli
JURNAL PROINTEGRITA Vol 5 No 1 (2020): APRIL
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.998 KB) | DOI: 10.46930/jurnalprointegrita.v4i1.566

Abstract

This study aims at finding out the pattern of intercultural communication that occurs in a prime one school environment; the social and cultural values ​​in enhancing harmonious relations within the PrimeOne School Medan employees and the factors that support and hinder employees in communicating at school. This research was conducted at the private school PrimeOne School in Medan. The research informants were determined by purposive sampling and Snowball Sampling based on certain criteria. This type of research is a descriptive study using a qualitative approach. Primary data were obtained through direct observation and in-depth interviews with informants. Meanwhile, secondary data obtained from data collection through documents in the form of books, journals, the internet, and photos related to the research topic. The data collected was then analyzed using the Miles and Huberman Interactive Analysis Model. The results of this study indicate that initially cultural differences, especially language, became a challenge both for foreign students and local students in communicating so that cross-cultural communication patterns that occur between foreign employees and local employees as well as interactions with students in communicating at school are very tortuous and experience difficulty. But over time, the interaction of the two gradually improved. In addition, social needs as humans to interact and communicate become supporting factors that encourage both to always be involved in conversation.
PERANAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA TERHADAP HUBUNGAN YANG HARMONIS DI JEMAAT GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI) KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG Butar Butar, Dewi Sartika; Silviani, Irene
MESSAGE: JURNAL KOMUNIKASI Vol 11 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Penenlitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/messageilmukomunikasi.v11i1.1508

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan peran komunikasi antarbudaya yang dilakukan oleh jemaat-jemaat GBI Kualanamu dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda terhadap keharmonisan.(2) Mendeskripsikan peran komunikasi antarpribadi jemaat-jemaat GBI Kualanamu yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. (3) Menjelaskan mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melakukan komunikasi antar budaya yang dilakukan oleh jemaat-jemaat GBI Kualanamu dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di GBI Kualanamu, Tanjung Morawa. Adapun informan penelitian ditentukan berdasarkan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi antarbudaya dan komunikasi antarpribadi. Data primer diperoleh melalui observasi secara langsung dan wawancara mendalam dengan para informan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pengumpulan data melalui dokumen berupa internet, foto dan hal- hal yang berhubungan dengan topik penelitian. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil Penelitian ini menunjukkan tentang perbedaan latar belakang budaya jemaat GBI Kualanamu tidak terlepas dari kesulitan dalam berkomunikasi. Perbedaan persepsi terhadap budaya lain dapat mengakibatkan tidak lancarnya proses komunikasi. Perbedaan persepsi ini, selain sering menyebabkan komunikasi tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman dan kesalahpahaman. Namun seiring berjalannya waktu, karena peran pemimpin gereja sehingga komunikasi antarbudaya bisa berjalan dengan baik dan pemahaman akan firman Tuhan Takut akan Tuhan adalah dasar penting dalam menjalin dan menjaga keharmonisan dalam lingkungan gereja. Jemaat adalah satu kesatuan dalam Kristus, tidak peduli apapun suku, bangsa dan rasnya ( 1 korintus 12:12-27).