Sekolah Minggu merupakan wadah pendidikan menumbuhkembangkan iman, spiritualitas dan karakter anak sebagai tulang punggung gereja masa depan. Oleh sebab itu, maka layanan pastoral konseling pada anak era digital penting diprogramkan dan dilakukan di setiap gereja. Penelitian ini menelaah problematika yang dihadapi gereja desa dalam menerapkan pastoral konseling pada anak Sekolah Minggu. Penelitian dilakukan di Gereja Gerakan Pentakosta, Gereja Pantekosta di Indonesia dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan, yang terletak di Desa Pandan Wangi, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa problematika mendasar yang dihadapi gereja desa yaitu: terbatasnya kuantitas guru Sekolah Minggu dan terbatasnya kualitas melakukan pastoral anak. Melalui penelitian ini, strategi yang dapat dikembangkan oleh gereja desa memprogramkan dan melaksanakan pastoral anak antara lain: memberi pelatihan dan pendampingan Guru Sekolah Minggu bidang pastoral anak, menyusun visi dan misi gereja berpusat pada anak, melengkapi sarana prasarana terlaksananya pastoral anak, pastoral anak melalui pemanfaatan media sosial, dan membangun kerjasama atau kolaborasi dengan gereja atau lembaga kristiani dalam malakukan pastoral anak. Kata kunci: pastoral anak, Sekolah Minggu, pastoral Sekolah Minggu