Latar Belakang: Kelompok lanjut usia (lansia) dipandang sebagai kelompok  masyarakat yang berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti diabetes melitus. Neuropati diabetik dapat menyebabkan gangguan sensori perifer yaitu penurunan sensitifitas kaki, ulser kaki, deformitas, amputasi nontraumatic, gangguan gaya berjalan, gangguan keseimbangan yang dapat meningkatkan kejadian jatuh pada pasien Diabetes Melitus. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan mengenai hubungan keseimbangan dengan risiko jatuh pada lansia penderita diabetes melitus tipe 2. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, jenis penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan keseimbangan dengan risiko jatuh pada lansia dengan riwayat penyakit penyerta DMT2. Hasil: Berdasarkan uji gamma & somers’d didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,02 (p<0,05) yang berarti adanya hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan risiko jatuh pada lansia penderita diabetes melitus tipe II. Kesimpulan: Bahwa karakteristik responden berdasarkan umur dari responden penelitian yaitu umur 65-69 tahun berjumlah 11 dari 15 responden (73.3%). Karakteristik responden berdasarakan jenis kelamin terbanyak perempuan sebanyak 9 dari 15 responden (60%). Dari Uji Korelasi Gamma & Somers’d diperoleh hasil, ada hubungan yang signifikan anatara keseimbangan dengan risiko jatuh pada lansia penderita diabetes melitus tipe II, dengan nilai signifikan sebesar p<0,02 (p<0,05).