Abstrak: Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) Dan Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). Penggunaan antioksidan sintetik mulai dibatasi karena ternyata dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa antioksidan sintetik seperti BHT (Butylated Hydroxy Toluena) dan BHA (Butyl hidroksi anisol) dapat menimbulkan karsinogenik. karena itu, tubuh memerlukan antioksidan alami sebagai sumber antioksidan dengan tingkat aktivitas dan keamanan yang tinggi. Salah satu sumber antioksidan alami yaitu daun kelor (Moringa oleifera Lam) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan tunggal daun kelor, jeruk nipis dan kombinasinya. Sampel daun kelor dan kulit jeruk nipis dikombinasi variasi perbandingan ((1:0) (0:1) (1:1) (1:2) (2:1)) dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, 100 mg/mL sedangkan asam askorbat sebagai pembanding dibuat konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10 mg/mL. Tiap seri konsentrasi ditambahkan DPPH 40 ppm dan diinkubasi 30 menit, diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometri Visibel dengan Panjang gelombang 516 nm. Nilai IC50 untuk ekstrak tunggal daun kelor (1:0) 14,37 ppm, ekstrak kulit jeruk nipis (0:1) 37,92 ppm, kombinasi (1:1) 51,12 ppm, kombinasi (1:2) 75,57 ppm, kombinasi (2:1) 49,34 ppm sedangkan asam askorbat nilai IC50 0,47 ppm. Hasil uji statistik menunjukan semua sampel memiliki aktivitas antioksidan yang tidak berbeda signifikan dengan asam askorbat kecuali kombinasi ekstrak (1:2) dengan Sig. P<0,05 dan sampel yang paling efektif yaitu ekstrak tunggal daun kelor.