Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

The Formulation and Physical Evaluation Tests of Ethanol in Telang Flower (Clitoria ternatea L.) Extract Losio Form as Antioxidant Jayanti, Merly; Ade Maria Ulfa; Angga Saputra Yasir
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 7 No. 3 (2021): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v7i3.543

Abstract

Background. Antioxidants are defined as compounds that are able to delay, slow down, or inhibit oxidation reactions. One of the plants that has the potential as natural antioxidants is the telang flower. The purpose of this study was to determine whether the ethanol extract of telang flower (Clitoria ternatea L.) can be formulated in a losion form that meets the requirements of the physical evaluation test and to determine the ethanol extract of telang flower (Clitoria ternatea L.) has antioxidant activity. Methods. The extraction using maceration techniques with 96% ethanol solvent. The yield obtained from the maceration technique was 29.16%. Phytochemical analysis of telang flowers contains alkaloids, flavonoids, polyphenols, saponins and tannins. Determination of the levels of flavonoids obtained levels of 10.05% and for polyphenols of 15.33%. Results. Telang flower extract (Clitoria ternatea L.) can be formulated into losions and meets the requirements of the physical evaluation test in the extract concentration of 0.1%. The losion of telang flower extract (Clitoria ternatea L.) with a concentration of 0.1% telang flower extract has very strong antioxidant activity because it has an IC50 value <50 ppm, and the IC50 yield of a losion with a concentration of 0.1% telang flower extract (Clitoria ternatea L.) of 37.92 ppm which means that it has very strong antioxidant activity. Conclusion. The formula of the telang flower extract lotion has strong antioxidant activity and protects the skin from free radicals.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Geriatri di RSUD Dr. H Bob Bazar, SKM Lampung Selatan Herawati, Nenti; Saputri, Gusti Ayu Rai; Yasir, Angga Saputra
Journal of Islamic Medicine Vol 5, No 2 (2021): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI SEPTEMBER 2021
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v5i2.13435

Abstract

Background: Hypertension is a condition characterized by an increase in blood pressure 140/90 mmHg. Hypertension is an important risk factor for causing other cardiovascular diseases. Evaluation of the use of antihypertensive drugs aims to ensure the rational use of drugs in patients with hypertension. Objective: This study aims to determine the rationality of the use of antihypertensive drug in geriatric patients at RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan in terms of the correct diagnosis, the right indication, the right drug, the right dose, the right way of giving, the right time interval for giving and the right patient. Methods: This study is a non-experimental type of research in the sense that it does not provide any treatment to the research subjects and used retrospective data, namely medical record sheetsof hypertension patients in 2019. Of the total 423 medical records of hypertension patients, 51 medical records were used as research samples. The data obtained were then compared using the JNC VIII literature and the Geriatric Dosage Handbook (Lexicomp Drug Reference). Results: The results showed that the rationality of the use of antihypertensives in geriatric patients in RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Lampung Selatan, is 100% accurate on diagnosis, 100% right on indication, 100% right on drug, 94.12% right on dose, 100% right on route of administration, 96.08% right on time interval and 100% right on patient. Conclusion: The percentage value of rational used of antihypertensive drugs in geriatric patients is 96,8%.Keyword : Evaluation, Hypertension, Geriatric Rationality,
LITERARTUR REVIEW : POTENSI SPIRULINA PLATENSIS TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIDIABETES DAN ANTIHIPERTENSI Angga Saputra Yasir; Made Wike Wiranti; Ni Wayan Wulantika
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.03 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2200

Abstract

Spirulina platensis merupakan alga Cyanobacterium mikroskopis yang mempunyai filamen. Banyaknya manfaat yang di klaim oleh produsen jamu spirulina membuat masyarakat berbondong-bondong menggunakan jamu dari alga Cyanobacterium ini. Selain itu, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa jamu Spirulina platensis dapat digunakan sebagai pengganti obat sinsesis pada penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus maupun Hipertensi. Sehingga perlu membuktikan manfaat pada Spirulina platensis yang sudah diteliti baik in vitro, in vivo maupun secara klinis. Review ini dilakukan dengan mencari bukti ilmiah di jurnal internasional dengan kata kunci “spirulina efficacy”. Hasilnya disimpulkan bahwa efek antioksidan dari spirulina disebabkan protein Phycocyanin yang merupakan salah satu komponen utama untuk aktivitas antioksidan (20 kali lebih besar dari Vitamin C) yang dapat mengikat radikal bebas potensial (radikal hidroksil dan peroksil) dan dapat menghambat peroksidasi lipid microsomal dengan cara membentuk kompleks. Selanjutnya efek antidiabetes disebabkan senyawa antioksidannya itu juga yang mampu menghambat kerusakan sel beta pankreas yang disebabkan senyawa spesies oksigen reaktif. Bahkan efktivitas antidiabetes ekstrak etanol Spirulina platensis pada tikus memiliki kemampuan setara dengan Glibenklamid. Efek antihipertensi dari Spirulina platensis disebabkan adanya senyawa Ile-Gln-Pro dimana senyawa tersebut dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antihipertensi melalui mekanisme penghambatan enzim pengonversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang memiliki dampak peningkatan tekanan darah. Meskipun Spirulina platensis telah terbukti manfaatnya sebagai antioksidan, antidiabetes dan antihipertensi secara in vitro maupun in vivo namun belum ditemukan penelitian yang membuktikan Spirulina platensis setara atau bahkan lebih baik dari obat sintesis dalam mengatasi Diabetes Miletus dan Hipertensi secara klinis, sehingga dalam penggunaannya  tidak untuk menggantikan obat sintetis
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DIAGNOSA ISPA DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT JALAN PUSKESMAS PUGUNG RAHARJO LAMPUNG TIMUR Martianus Perangin Angin; Angga Saputra Yasir; Umu Wafika
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.991 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i2.5286

Abstract

ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang menimbulkan gejala batuk, pilek disertai dengan demam yang dapat berlangsung sampai dengan 14 hari yang dapat mengenai sepanjang saluran pernapasan. Peresepan antibiotika dalam pelayanan kesehatan yang kurang tepat dapat meningkatkan resiko terhadap keamanan pasien. Tujuan penelitian yaitu untuk memberi sebuah gambaran tentang evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotika pasien anak rawat jalan secara kualitatif di Puskesmas Pugung Raharjo Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data retrospektif. Data yang diambil merupakan rekam medik anak ISPA berumur  5 – 11 tahun sebanyak 38 pasien.Pola penggunaan antibiotik ini dengan satu jenis antibiotik yaitu amoxicillin.Hasil penelitian ini menunjukan yaitu karakteristik pasien ISPA lebih banyak terjadi pada anak laki – laki sebanyak 21 pasien (55,3%). Menurut penelitian metode Gyssens diperoleh data lengkap (VI; 100%), antibiotika sesuai indikasi (V; 100%), tidak ada antibiotik lebih efektif (IVA; 100%), tidak ada pemilihan antibiotik lebih aman (IVB; 100%), pemberian tidak terlalu lama (IVC; 100%), pemberian tidak terlalu singkat (IVD; 100%), pemberian tidak tepat dosis (IIA; 5,26%), interval pemberian tepat  (IIB; 100%), rute pemberian tepat (IIC; 100%), pemberian tepat waktu (I; 100%), tepat/bijak (0; 94,74%). Kesimpulannya yaitu penggunaan antibiotika yang kurang rasional menyebabkan perlunya pengawasan untuk meningkatkan rasionalitas penggunaanantibiotika.
FORMULASI GEL ANTI JERAWAT KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Burm. f.) BERBASIS SODIUM ALGINATE DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Angga Saputra Yasir
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.675 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3801

Abstract

Tanaman kemangi (Ocimum x africanum Lour.) dan tanaman  lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm. f.) meupakan tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri salah satunya dapat menghambat bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes. Tanaman tersebut memilii kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya tanin, flavonoid, saponin, fenol, triterpenoid dan alkaloid. Penelitian ini betujuan untuk melihat formulasi sediaan gel kombinasi ekstrak daun kemangi dan lidah buaya terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian diawali dengan uji pendahuluan kombinasi ekstrak daun kemangi dan lidah buaya dengan 3 seri konsentrasi dan melihat rata-rata luas zona hambat terbesar yang selanjutnya dibuat sediaan gel. Variansi daun kemangi yaitu 0,5%, 1% dan 1,5% kemudian lidah buaya 5%. Gel yang dibuat dengan formula kombinasi ekstrak daun kemangi 1,5% dan lidah buaya 5% dengan gelling agent sodium alginate. Zat tambahan alkohol, akuades, gliserin dan metil paraben. Evaluasi gel meliputi uji pH, organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan iritasi kulit. Analisis data digunakan uji Anova satu arah dilanjutkan uji tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan kombinasi ekstrak daun kemangi 1,5% dengan lidah buaya 5% merupakan kombinasi dengan luas rata-rata zona hambat terbesar.  Sediaan gel kombinasi ekstrak daun kemangi 1,5% dan lidah buaya 5% memiliki evaluasi gel yang memenuhi pesyaratan sifat fisik gel dan mampu menghambat bakteri Propionibacterium acnes dengan luas rata-rata zona hambat yaitu 2,52 mm.
UJI AKTIVITAS PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI JANTAN DARI SEDIAAN HAIR TONIC YANG MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium L.) Angga Saputra Yasir
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.812 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i1.1551

Abstract

Sediaan perangsang pertumbuhan rambut (hair tonic) adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut rontok. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan hair tonic dari ekstrak etanol daun mangkokan dan efeknya terhadap pertumbuhan rambut ditinjau dari panjang dan bobot rambut. Penelitian ini membuat 5 formula sampel dengan bahan aktif ekstrak etanol daun mangkokan dengan konsentrasi 0% (Kontrol negatif), 25%, 35%, 45% dan kontrol positif (sediaan hair tonic yang mengandung minoxidil). Perlakuan dilakukan setiap hari dengan volume pengolesan 1 ml setiap konsentrasi setiap hari selama 21 hari. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke 8, 15 dan 22 menggunakan jangka sorong sementara pengukuran bobot rambut dilakukan pada hari ke 22 dengan cara mencukur rambut yang tumbuh kemudian ditimbang. Data dianalisis menggunakan uji anova. Data-data panjang dan bobot rambut kontrol negatif, formula A (25%), formula B (35%), formula C (45%) dan kontrol positif pada hari ke- 22 berturut-turut adalah 11,56; 16,19; 14,60; 14,10; 18,58 mm dan 387,325; 390,85; 386,9; 387,275; 392,1 mg. Hair tonic formula A dengan konsentrasi ekstrak etanol daun mangkokan 25% dapat diformulasikan ke dalam sediaan hair tonic karena menunjukkan keadaan yang stabil pada penyimpanan selama 8 minggu diberbagai suhu penyimpanan. Formulasi sediaan hair tonic dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dilihat dari hasil uji ANOVA dimana terdapat perbedaan nyata antar perlakuan yang ditunjukkan dari nilai F hitung > F tabel.
FORMULASI SEDIAAN KUMUR EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Streptococcus mutans Penyebab Bau Mulut Angga Saputra Yasir; Gusti Ayu Rai Saputri; Yudhi Chandra
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.106 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.2433

Abstract

Sediaan kumur telah banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan rongga mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu tanaman yang memilki daya anti bakteri adalah daun seledri (Apium graveolens L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daun seledri dalam sediaan kumur untuk menghambat bakteri Streptococcus mutans. Ekstraksi daun seledri menggunkan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil Uji Fitokimia menunjukan bahwa ekstrak daun seledri mengandung alkoloid, flavonoid, tanin, saponin. Pengujian daya hambat bakteri dilakukan dengan menggunakan metode semuran. Penelitian ini menggunakan beberapa konsentrasi daun seledri yaitu 0,1%, 0,2%, 0,3% dan kontrol positif dengan hasil dapat menghambat bakteri Streptococcus mutans dengan rata-rata zona hambat berturut-turut 7,37 mm, 7,7 mm, 8,087 mm dan kontrol positif 8,26 mm. Hasil uji iritasi sediaan kumur daun seledri pada kelinci ini menunjukan tidak adanya iritasi dengan skor pembentukan eritema 0 dan skor pembentukan udema 0. Hal ini dapat disebabkan karena pH sediaan yang telah memenuhi persyaratan dan tidak adanya eksipien yang dapat memicu iritasi
EVALUASI RASIONALITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN BALITA DIAGNOSA ISPA DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT JALAN PUSKESMAS PUGUNG RAHARJO LAMPUNG TIMUR Angga Saputra Yasir; Gusti Ayu Rai Saputri; Rara Rista Putri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.767 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i1.4812

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh bakteri meski virus juga bisa menyebabkan kondisi ini. ISPA merupakan salah satu keluhan utama kunjungan berobat di Puskesmas dan 15-30% kunjungan berobat di bagian Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada asien balita diagnosa ISPA dengan metode Gyssens di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Pugung Raharjo Lampung Timur.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimen dan dilakukan pengambilan data secara retrospektif. Data yang diambil merupakan rekam medis ISPA umur 1-5 tahun berjumlah 52 kasus peresepan antibiotika. Hasil penelitian ini menunjukan yaitu karakteristik pasien ISPA lebih banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 30 pasien (57,7%) sedangkan perempuan sebanyak 22 pasien (42,3%). Antibiotik yang diresepkan hanya amoxicilin. Hasil analisis dengan metode Gyssens diperoleh 46 peresepan antibiotika termasuk data lengkap, terdapat 6 peresepan antibiotika dengan data tidak lengkap, 29 peresepan antibiotika tidak tepat dosis, dan 17 peresepan antibiotika yang rasional. Kata kunci : Ketepatan, Antibiotik, ISPA, Gyssens
PENYULUHAN TENTANG DAGUSIBU “OBAT TETES MATA” DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS GADINGREJO PRINGSEWU Angga Saputra Yasir; Entin Sari; Chusairil Pasa
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait obat masih ditemui di masyarakat. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat tetes mata. Berdasarkan informasi yang diperoleh, peserta lansia pada Posyandu Puskesmas Gadingrejo Pringsewu belum pernah mendapatkan informasi tentang DAGUSIBU sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang DAGUSIBU. Adanya penyuluhan ini diharapkan peserta posyandu lansia dapat membagikan informasi tentang penggunaan dan penanganan obat tetes mata yang benar kepada anggota keluarganya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengenalan masalah, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, diskusi interaktif, dan pambagian kuisioner DAGUSIBU. Kegiatan sosialisasi tentang DAGUSIBU berjalan dengan lancar. Kehadiran peserta sebanyak 25 orang. Para peserta yang hadir sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat tetes mata dan penanganannya. Hal ini dapat menunjang terwujudnya program pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Penyuluhan kali ini mendapatkan hasil yang siknifian yaitu 100% peserta lansia sudah mengerti tentang pentingnya DAGUSIBU.
Formulasi Masker Gel Peel-Off Berbahan Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Khas Lampung Angga Saputra Yasir; Suryaneta Suryaneta; Achmad Gus Fahmi; Iwan Syahjoko Saputra; Dessy Hermawan; Rery Tri Berliyanti
Majalah Farmasetika Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i2.37312

Abstract

Kopi robusta (Coffea canephora) merupakan salah satu komoditas unggulan yang berada di Provinsi Lampung. Selain sebagai olahan minuman, biji kopi robusta juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan alami dalam sediaan produk kosmetik. Masker gel peel-off merupakan salah satu jenis produk kosmetik yang dapat berfungsi sebagai anti-aging pada wajah. Pada penelitian ini, formulasi masker gel peel-off berhasil dipreparasi dengan memanfaatkan ekstrak biji kopi robusta. Metode formulasi masker gel peel-off dilakukan melalui proses in-situ. Hasil uji fitokimia menunjukkan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak biji kopi robusta yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin. Analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan kadar senyawa flavonoid sebesar 5,86 mg/g. Hasil uji pH masker gel peel-off menggunakan ekstrak kopi robusta sebesar 5,3. Masker gel peel-off tidak menyebabkan reaksi iritasi pada kulit. Sifat fisik dari masker gel peel-off terlihat berwarna coklat dengan bentuk semisolid. Hasil uji aktivitas antioksidan masker gel peel-off menunjukkan nilai IC50 sebesar 7,104 ppm. Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid dalam ekstrak biji kopi robusta sangat berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan dalam formulasi sediaan masker gel peel-off.