Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor unggulan pendukung sektor pertanian di pulau Sumatera tahun 2018-2022 dengan menggunakan pendekatan LQ, DLQ, dan analisis Shift Share dan mengetahui perubahan struktur perekonomian di Pulau Sumatera pada tahun 2018-2022. Penelitian ini dilaksanakan pada pulau Sumatera. Penelitian ini mempergunakan metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada riset ini ialah laporan sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi pertahun seluruh provinsi di pulau Sumatera yaitu Kepulauan Riau, Sumut, Sumbar, Sumsel, Sumatra, Aceh, Bengkulu, Jambi, Riau, Lampung, dan Bangka Belitung yang di publikasikan dan diolah oleh BPS Provinsi. Teknik Analisis pada riset ini memakai model analisis Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ) dalam penentuan sektor unggulan atau nonunggulan dan potensi sektor, analisis Shift Share dalam penentuan produktivitas atau kinerja suatu daerah pergeseran struktur serta pengenalan berbagai sektor perekonomian potensial suatu daerah. Analisis ini dihitung dengan Microsoft Excel. Hasil analisis ada beberapa sektor pendukung pertanian yang tergolong sektor basis potensi diantaranya adalah sektor tanaman perkebunan, sektor kehutanan penebangan kayu, sektor perikanan, dan sektor jasa pertanian perburuan. Sedangkan sektor yang tegolong sektor non basis potensi adalah sektor tanaman pangan, tanaman holtikutura dan peternakan. Sektor tanaman perkebunan di Sumatera termasuk dalam peringkat pertama di Sumatera dengan rata-rata total 11.463 , LQ rata- rata 1.408, Shift-Share rata-rata 0.142, dan DLQ rata-rata 10.055. Ini menunjukkan kekuatan kompetitif yang kuat dengan LQ yang cukup tinggi, menandakan kontribusi besar terhadap perekonomian regional.