Penelitian tentang pendidikan anak usia dini dan teknologi telah banyak dilakukan sejak pandemik COVID-19 mulai mewabah, terutama dalam segi perkembangan bahasa reseptif anak. Namun diera digital ini para pendidik dapat memanfaatkan semua aplikasi seperti Digital Storytelling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan media digital storytelling terhadap perkembangan bahasa reseptif anak usia 5-6 tahun di TKA Nurul Ilmi. Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan teknik analisis data model Kemmis dan Taggart yang terdiri atas empat tahapan yakni: rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada 19 anak usia 5-6 tahun di TKA Nurul Ilmi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen observasi dan dokumentasi. Data dilakukan dengan menganalisis data menggunakan reduksi data, display data kemudian menarik kesimpulan. Penelitian dilakukan menggunakan media digital storytelling untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak di TKA Nurul Ilmi. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari data sampel 19 anak di TKA Nurul Ilmi Cimahi mulai dari pra siklus sampai siklus dua yang terdiri dari dua pertemuan setiap siklusnya memperlihatkan hasil yang cukup signifikan dengan adanya peningkatan disetiap pertemuan persiklusnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan bahasa reseptif anak dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi media digital storytelling. Hal ini menunjukkan bahwa digital storytelling dapat meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak usia 5-6 tahun. Research on early childhood education and technology has been widely carried out since the COVID-19 pandemic began to become epidemic, especially in terms of the development of children's receptive language. However, in this digital era, educators can take advantage of all applications, such as digital storytelling. This study aims to determine the improvement of digital storytelling media on the development of receptive language for children aged 5–6 years at TKA Nurul Ilmi. The research method uses a classroom action research method with data analysis techniques from the Kemmis and Taggart models, which consist of four stages, namely: planning, action, observation, and reflection, on 19 children aged 5–6 years at TKA Nurul Ilmi. Data collection techniques in this study used observation and documentation instruments. The data is collected by analyzing the data using data reduction, displaying the data, and then concluding. The study was conducted using digital storytelling media to improve children's receptive language skills at TKA Nurul Ilmi. This study shows that from the sample data of 19 children at TKA Nurul Ilmi Cimahi, from pre-cycle to cycle two, consisting of two meetings, each cycle showed significant results with an increase in each meeting per cycle. This study shows that children's receptive language skills can be improved through the application of digital storytelling media technology. This shows that digital storytelling can improve the receptive language skills of children aged 5–6 years.