Covid-19 merupakan wabah penyakit yang menginfeksi sistem pernafasan pada manusia. Kasusnya terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan keberadaannya sangat meresahkan karena penyebarannya terjadi dengan sangat cepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19 adalah dengan meningkatkan sistem imun. Sistem imun melindungi tubuh dari infeksi dengan memproduksi molekul protein yang disebut antibodi yang mengikat antigen agen infeksi. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, beberapa tanaman lokal Indonesia memiliki potensi sebagai imunomodulator. Fokus penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jejaring protein yang terkait dengan sistem imun tubuh yang teraktivasi karena pemberian ekstrak tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif berdasarkan online database dan web server (KNApSAck Family, Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases, SwissTargetPrediction, GeneCards, SwissADME, Venny, dan StringDB). Berdasarkan hasil penelitian, tanaman G. ulmifolia mengandung 17 senyawa metabolit sekunder, lima diantaranya memiliki bioavailabilitas yang tinggi meliputi ent-catechin, (-)-epigallocatechin, caffeine, kaempferol, dan quercetin. Senyawa (-)-epigallocatechin diprediksi dapat berinteraksi dengan MAPK14 yang memiliki koneksi dengan lima jalur penting dalam imunomodulator yaitu Fc epsilon RI signaling pathway, PD-L1 expression and PD-1 checkpoint pathway in cancer, THF17 cell differentiation, TNF signaling pathway, dan IL-17 signaling pathway.