Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Masalah Perkotaan dalam Musik (Analisis Wacana pada Lirik lagu Banyak Asap di Sana karya Efek Rumah Kaaca) Hastuti, Istrini Puji; Rifa’i, Ahkhmad
Jurnal Literasiologi Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v11i2.704

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan urbanisasi tercepat di dunia, diproyeksikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan memiliki 66,6% penduduknya tinggal di wilayah perkotaan pada tahun 2035, dengan perkiraan jumlah penduduk perkotaan mencapai 57,3% dari total populasi pada tahun 2020-an. Pada tahun 2023, Jakarta menjadi kota dengan populasi terbesar mencapai 10 juta penduduk. Kehidupan perkotaan yang kompleks dan masalah lingkungan yang dihadapi di banyak kota sering tercermin dalam karya musik. Penelitian ini menganalisis wacana mengenai masalah perkotaan melalui studi kasus lirik lagu "Banyak Asap di Sana" karya Efek Rumah Kaca. Metode analisis wacana digunakan untuk memahami bagaimana lagu ini menggambarkan dan mengkritik permasalahan perkotaan di Indonesia, dengan menggunakan analisis wacana kritis model Van Dijk yang terdiri dari tiga dimensi: dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis beberapa tema kunci yang terungkap dalam lirik lagu tersebut, termasuk polusi udara, ketimpangan ekonomi, urbanisasi tidak terkendali, dan perubahan ekosistem. Temuan menunjukkan bahwa lagu ini secara artistik dan emosional menyuarakan kegelisahan terhadap dampak negatif urbanisasi terhadap masyarakat dan lingkungan. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa musik, sebagai medium ekspresi budaya, dapat menjadi sarana yang kuat untuk menyampaikan isu-isu sosial dan lingkungan, serta membangun kesadaran publik tentang pentingnya pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif.
Cyberbullying pada Film "Budi Pekerti" dalam Perspektif Al-Qur’an Hastuti, Istrini Puji; Akhmad Rifa’i
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Desember 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i2.1180

Abstract

This research examines cyberbullying in the movie “Budi Pekerti” from a Qur'anic perspective. Social media, despite its many benefits, is often misused to commit negative acts such as cyberbullying which has significant psychological and social impacts. The movie “Budi Pekerti” tells the story of Mrs. Prani and her family becoming victims of cyberbullying due to a misinterpreted viral video and facing various forms of online harassment. Bu Prani, as a teacher who upholds honesty and integrity, refuses to lie in order to save her reputation, in accordance with the teachings of the Qur'an. Analysis shows that the movie highlights the values of honesty, integrity and introspection in the face of cyberbullying, in line with the teachings of the Qur'an. Some scenes show the importance of upholding truth and justice, telling the truth, and educating with wisdom. In conclusion, “Budi Pekerti” serves as a medium of reflection and education, inviting the audience to reflect on ethical values that are often overlooked in the digital era.
Cyberbullying pada Film "Budi Pekerti" dalam Perspektif Al-Qur’an Hastuti, Istrini Puji; Akhmad Rifa’i
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Desember 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i2.1180

Abstract

This research examines cyberbullying in the movie “Budi Pekerti” from a Qur'anic perspective. Social media, despite its many benefits, is often misused to commit negative acts such as cyberbullying which has significant psychological and social impacts. The movie “Budi Pekerti” tells the story of Mrs. Prani and her family becoming victims of cyberbullying due to a misinterpreted viral video and facing various forms of online harassment. Bu Prani, as a teacher who upholds honesty and integrity, refuses to lie in order to save her reputation, in accordance with the teachings of the Qur'an. Analysis shows that the movie highlights the values of honesty, integrity and introspection in the face of cyberbullying, in line with the teachings of the Qur'an. Some scenes show the importance of upholding truth and justice, telling the truth, and educating with wisdom. In conclusion, “Budi Pekerti” serves as a medium of reflection and education, inviting the audience to reflect on ethical values that are often overlooked in the digital era.