Syam Saguni, Suarni
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SUBALTERN DALAM NOVEL PEREMPUAN YANG MENDAHULUI ZAMAN KARYA KHAIRUL JASMANI: KAJIAN TEORI POSKOLONIAL Yulianti, Sri; Faisal, Faisal; Syam Saguni, Suarni
Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics Vol 4, No 1 (2024): WAHANA LITERASI: Journal of Language, Literature, and Linguistics
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/wl.v4i1.62117

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perlawanan subaltern yang terkandung dalam novel yang dideskripsikan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data berasal dari wacana, kutipan dan teks dalam novel Perempuan Yang Mendahului  Zaman karya Khairul Jasmi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca dan teknik mencatat. Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori poskolonial Gayatari C. Spivak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlawanan subaltern dalam novel Perempuan Yang Mendahului Zaman merupakan upaya kaum subaltern dalam melawan kolonialisme untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, marginalisasi dan pelabelan guna memperoleh hak kebebasan penuh.
FUNGSI PELAKU DALAM CERITA RAKYAT TOMANURUN (KAJIAN MORFOLOGI VLADIMIR PROPP): THE FUNCTION OF ACTORS IN TOMANURUN FOLKLORE (VLADIMIR PROPP MORPHOLOGICAL STUDY) Midian; Nensilianti; Syam Saguni, Suarni
Journal of Applied Linguistics and Literature Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Applied Linguistics and Literature
Publisher : Study Program of Indonesian Language Education, Faculty of Languages and Literature, Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/jall.v1i1.633

Abstract

This study aims to analyze the function of actors in Toraja Tomanurun folklore which is studied using Vladimir Propp's morphological theory. This type of research is qualitative research. The research design used is descriptive research. The research data is in the form of text contained in the Toraja Tomanurun folklore and the data source is the Toraja Tomanurun folklore, 55 pages, published in 2016. The data collection technique is a documentation technique. The results showed that there were 15 functions of the actor which included absence, prohibition, violation, conveying information, crime or lack, departure, first donor function, hero reaction, moving place, tagging, needs fulfilled, coming unknown, difficult task, solving and being recognized.
Penindasan dan Dampak Eksistensi Perempuan dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu (Feminisme Marxis) Malik, Amanah; Abidin, Aslan; Syam Saguni, Suarni
Cakrawala Indonesia Vol 8 No 2 (2023): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v8i2.1158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penindasan perempuan, dan dampak penindasan terhadap eksistensi perempuan, dalam novel Nayla yang dikaji menggunakan teori feminisme Marxis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai penindasan dan dampak penindasan perempuan terjadi di lingkungan pada umumnya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu cetakan ke-4 tahun 2005 oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, dengan ketebalan 180 halaman. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bentuk penindasan perempuan berupa penindasan yang berkaitan dengan kapitalisme menganggap bahwa adanya penindasan diakibatkan karena perempuan sebagai objek penguasa seperti perempuan kelas kedua, perbudakan, pelayanan paksa, pemanfaatan fisik, dan perempuan sebagai organ reproduksi. Selain itu, adanya perempuan sebagai objek komoditi seksual seperti perempuan sebagai pelacur, dan perempuan sebagai properti. Dampak penindasan terhadap eksistensi perempuan menimbulkan alienasi berupa keterasingan dalam diri perempuan seperti perempuan terasingkan pada pekerjaannya, terasingkan pada diri sendiri, terasingkan pada orang lain dan terasingkan pada kemanusiaannya.