Penelitian ini bertujuanUntuk mengetahui konlik yang terjadi anatara masyarakat pasca pemilihan kepala desa, selain itu untuk mengalisis peran ulama dan umara dalam mengatasi konflik antar warga pasca pemilihan kepala desa di kecamatan padangsidimpuan angkola julu. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini digunakan studi dokumenter, wawancara, observasi. Hasil Penelitian mendapati: Konflik yang terjadi antar warga pasca pemilihan kepala desa di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu terjadi disebabkan oleh tidak menangnya kandidat kepala desa yang dicalonkan sehingga menyebkan terjadi konflik antar warga. Persaingan pilihan politik kepala desa tersebut menyebabkan di beberapa desa masyarakat terbagi kepada dua kelompok. Kelompok pertama yaitu kelompok yang kandidat pilihan kepala desanya menang dan kelompok kedua yaitu kelompok yang kandidat pilihan kepala desanya kalah. Konflik yang terjadi diantaranya yaitu tidak saling tegur sapa, tidak saling mengundang ketika pesta, tidak datang untuk mengaji (Martolong) ketika ada yang meningal atau kemalangan, tidak mau ikut andil dalam acara-acara desa dan pembagian zakat fitrah dibagi kepada dua kelompok. Peran Ulama dimana ulama berperan menjadi pemandu (mursyid) umat supaya masyarakat hidup rukun, aman dan damai, ulama juga berperan sebagai pilar kehidupan masyarakat, ulama juga menjaga kemurnian dan pemahaman Agama kepada masyarakat agar tidak, terpecah bela dikarenakan beda pilihan pada peilihan kepala Desa, ulama juga berperan untuk meningkatkan moralitas dan menekan angka penyakit sosial masyarakat, serta ulama menjadi wadah pemersatu umat. Sedangkan Umara berperan sebaigai fasilitator bagi masyarakat Desa agar tercapai tali persaudaraan yang kuat antar warga pasca pemilihan kepala Desa dengan melakukan mediasi dan kegiatan-kegiatan.