Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Bokashi di Kelurahan Pojok Kota Kediri Provinsi Jawa Timur Probojati, Rasyadan Taufiq; Anshor, Yoyok Zakaria; Pambudi, Achmad Yogi; Hadiyanti, Nugraheni
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i2.3479

Abstract

The use of chemical fertilizers in agriculture is still the mainstay of farmers. However, in reality, fertilizer prices are getting higher and unaffordable, causing farmers to find it increasingly difficult. One of the solutions offered by the service team is to use livestock manure in bokashi fertilizer. The service was located in the Pojok Village, Kediri City, East Java Province. The methods include an initial survey, identification of partner problems, socialization and education, training and practice, then monitoring and evaluation. The initial survey results revealed that most residents applied chemical fertilizers in farming and did not know how to use livestock manure as an ingredient for making bokashi fertilizer. Furthermore, the service team conducted socialization and was followed by partners enthusiastically. The partner's response to this training was outstanding and was considered to provide a solution to the farmers. However, further assistance is still needed to apply bokashi fertilizer sustainably. Penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian saat ini masih menjadi andalan petani, namun dalam kenyataannya harga pupuk yang semakin tinggi dan tidak terjangkau mengakibatkan petani semakin kesulitan. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian adalah memanfaatkan kotoran ternak menjadi pupuk bokashi. Lokasi pengabdian dilakukan di Kelurahan Pojok Kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Metode yang dilakukan diawali dengan survei awal, identifikasi permasalahan mitra, sosialisasi dan edukasi, pelatihan dan praktik, kemuadian monitoring dan evaluasi. Hasil survei awal diketahui bahwa mayoritas warga masih menggunakan pupuk kimia dalam bertani dan kurangnya pengetahuan petani tentang pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk bokashi. Selanjutnya, sosialisasi yang dilaksankan oleh tim pengabdi direspon sangat baik oleh mitra, terbukti dengan antusias warga yang hadir untuk mengikuti sosialisasi. Respon mitra terhadap pelatihan ini sangat baik dan dianggap memberikan solusi kepada petani. Namun, masih diperlukan pendampingan lebih lanjut untuk mengaplikasikan pupuk bokashi secara keberlanjutan.