Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Rancangan Model Penilaian Kinerja Penyedia Jasa Konstruksi Dengan Metode Analitycal Hierachy Process Gunawan, Dewiani; Soekiman, Anton
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 8, No 2: December 2023
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v8.i2.2023.287-296

Abstract

Penilaian kinerja penyedia jasa konstruksi diperlukan sebagai evaluasi bagi penyedia jasa maupun pengguna jasa. Pengadaan barang/jasa pemerintah yang berpedoman kepada Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 4 Tahun 2021 tentang Pembinaan Pelaku Usaha Pengadaan Barang/Jasa, penilaian kinerja penyedia masih disamakan untuk penyedia barang, jasa konsultansi maupun pekerjaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi penilaian kinerja kontraktor, mengetahui nilai bobot dari variabel dan memberikan masukan bagi pembina jasa konstruksi dalam mengembangkan industri konstruksi. Metode penelitian yang dipakai yaitu kajian literatur terhadap penelitian terdahulu, wawancara terhadap ahli/pakar konstruksi atas hasil dari penelitian terdahulu dan mendapatkan masukan untuk indikator dan kategori penilaian kinerja, selanjutnya dilakukan pengisian kuisioner oleh responden yang bekerja dalam bidang jasa konstruksi dan dianalisa dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk memperoleh bobot  variabel dan sub variabel. Penelitian dilakukan untuk 3 (tiga) kualifikasi Perusahaan yaitu kualifikasi kecil, menengah dan besar. Hasil penelitian menunjukkan variabel penilaian kinerja konstruksi terdiri kualitas produk dan kualitas layanan, terdapat sub variabel yang belum terdapat dalam penilaian kinerja penyedia sebagaimana tercantum dalam Perka LKPP No. 4 yaitu faktor keandalan bangunan dan penerapan K3 Konstruksi. Dari ketiga kualifikasi perusahaan, variabel produk menunjukkan bobot yang lebih besar yaitu 0,753 untuk kualifikasi kecil, 0,718 untuk kualifikasi menengah dan 0,664 untuk kualifikasi besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dari pekerjaan konstruksi lebih penting daripada layanan yang diberikan oleh penyedia jasa.