Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRAKTEK NEOLIBERALISME DALAM KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) DI INDONESIA (STUDI KASUS: KEK SEIMANGKEI) Widjaja, Arni Muslimah Handayani; Kusumah, Dinar Oktaria Supardi; Fauzi, Difa Farhan
JURNAL DARMA AGUNG Vol 30 No 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i1.2594

Abstract

Pengembangan kawasan ekonomi strategis di Indonesia bukanlah hal baru, namun pada periode pemerintahan saat ini terdapat konsep pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang didaulat untuk mewujudkan 4 dari 9 poin urgensi pembangunan di Indonesia dalam konteks “NAWACITA”. Pengembangan KEK ini diinspirasi oleh suksesi SEZ Shenzen di Cina dalam mempercepat laju urbanisasi sekaligus meningkatkan kualitas penghidupan (QoL) penduduknya. Berdasarkan epistimologi Ong (2011), pembangunan SEZ dan konsep sejenisnya merupakan suatu bentuk intervensi pemerintah dalam menerapkan praktek “neoliberal exception” pada kawasan administrasi khusus agar memiliki iklim kewirausahaan yang menunjang terciptanya pasar bebas. Tujuan yang paling utama dari dibentuknya zona ekonomi khusus adalah untuk menarik FDI sebanyak-banyaknya, meningkatkan efisiensi produksi, dan menghasilkan peningkatan terhadap GNP. Namun epistimologi Ong tersebut dikritisi oleh Simpson (2016) dalam konteks penyematan gelar SAR Macau. Kedua persepektif penulis tersebut kemudian menjadi landasan berfikir dalam menjelaskan praktek “neoliberal exception” di Indonesia dengan KEK Sei Mangkei sebagai lokasi studi yang dipandang memiliki kemiripan zona kegiatan industry dengan SEZ Senzhen dibandingkan dengan KEK lainya di Indonesia. Pembahasan akan dilakukan dengan menelaah sisi historis dari terbentuknya KEK di Indonesia sebagaimana Simpson (2016) melakukan kajian histolology untuk mengetahui identitas SAR Macau. Selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai atribut ruang dan sistem kelembagaan di KEK Sei Mangkei dan sekilas dikaitkan dengan apa yang terjadi di Senzen. Dan yang terakhir dilakukan pembahasan mengenai kegiatan industri yang dilakukan di KEK Sei Mangkei, apakah menerapkan konsep cluster atau hanya aglomerasi dari sekumpulan footloose industri saja. Sehingga kemudian mengantarkan kesimpulan dan rekomendasi bagi pelaksanaan pengembangaan KEK Sei Mangkei di masa yang akan datang.
Identification of Creative Economy Potential in Cirebon City City Branding Efforts Wafi, Abil Hibatul; Firmansyah, Mukhamad; Widjaja, Arni Muslimah Handayani; Kusumah, Dinar Oktaria Supardi
Indonesian Journal of Advanced Research Vol. 4 No. 8 (2025): August 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijar.v4i8.15159

Abstract

Cirebon City has high local cultural wealth, ranging from batik, craft art, to traditional culinary, seen from this potential, the creative economy sector in Cirebon City is still relatively small contribution (BPS, 2022) . The method used in this research is a qualitative method with a purposive approach through interviews, observations, and analysis using content analysis. This research shows that creative economy actors in Cirebon City have a high enthusiasm for advancing local culture, through product innovation. However, intersectoral coordination remains weak. The government has facilitated programs such as training and product promotion, but understanding of the concepts of the creative economy and city branding remains unequal. Cross-sector collaboration and strengthened communication strategies are needed to optimize the potential of local culture in building a city's image.