Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kecerdasan emosional (emotional intelligence/EI) dalam membantu remaja menghadapi fenomena Fear of Missing Out (FoMO), yang sering terjadi akibat tingginya penggunaan media sosial dan berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, dan ketidakpuasan diri. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber, termasuk jurnal, buku, dan artikel yang relevan. Dalam pengumpulan literatur, peneliti menggunakan pendekatan sistematis dengan menelusuri jurnal-jurnal ilmiah, buku, dan artikel yang relevan melalui database terpercaya seperti Google Scholar, ResearchGate, dan portal jurnal universitas. Kriteria inklusi yang digunakan adalah literatur yang membahas FoMO, kecerdasan emosional, dan dampaknya terhadap remaja, serta literatur yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir untuk memastikan relevansi dengan konteks era digital saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat EI yang tinggi lebih mampu mengelola emosi negatif akibat FoMO, meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), dan membangun hubungan sosial yang sehat tanpa ketergantungan pada media sosial. Strategi seperti praktik mindfulness dan pendidikan emosional terbukti efektif dalam meningkatkan EI. Studi ini menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional merupakan faktor kunci dalam mengurangi dampak negatif FoMO dan perlu dikembangkan melalui pendidikan formal maupun nonformal untuk mendukung kesejahteraan mental remaja di era digital.