Rendahnya keterampilan membaca permulaan siswa di kelas 1 SD negeri Anggarudin, menjadi latar belakang permasalahan yang dilihat oleh peneliti. hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih rendah dalam menyebutkan simbol huruf, melafalkan simbol huruf, dan mengeja huruf menjadi kosakata dan menjadi kalimat yang sederhana. Data awal menunjukkan dari 27 siswa kelas 1 hanya 8 siswa yang Sudah memenuhi indikator keterampilan membaca permulaan siswa. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran tebak gerakanku karena pada umumnya siswa kelas 1 SD sangat menyukai bermain sambil belajar. Di samping itu penerapan metode ini juga telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Amalia, Harpiani, dan Zumroatun. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat baik, terlihat dari meningkatnya keterampilan membaca siswa. Penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode tebak gerakanku terbukti meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SD Negeri Anggarudin. Sebelum dilakukan penelitian ini hanya 8 siswa dari 27 siswa yang sudah memenuhi indikator keterampilan membaca permulaan. Dan setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode tebak gerakanku meningkat menjadi 23 siswa yang mampu memenuhi indikator keterampilan membaca permulaan siswa.