Salah satu penyebab masalah dalam interaksi sosial antara siswa adalah tumbuhnya sikap eksklusif dan intoleransi. Sebagai instrumen yang memfasilitasi siswa dalam menghadapi perubahan sosial, pendidikan harus mampu menjadi dasar untuk pengembangan dan peningkatan keterampilan, wawasan, dan karakter siswa, terutama dalam meningkatkan kesadaran beragama. Oleh karena itu, pendidikan berbasis agama yang moderat menjadi solusi paling memungkinkan dalam mencapai tujuan ini. Artikel ini membahas implementasi pendidikan berbasis agama yang moderat di MAN 1 Pamekasan dan dampaknya pada peningkatan kesadaran beragama siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan berbasis agama yang moderat di MAN 1 Pamekasan telah mencapai tingkat optimal dalam mencapai tujuannya. Empat indikator moderasi agama yang diimplementasikan, yaitu komitmen nasional, toleransi, non-kekerasan, dan akomodasi budaya lokal, telah membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran beragama yang lebih baik. Namun, hal ini juga memerlukan evaluasi terhadap implementasi dan efektivitas program. Hal ini akan memastikan bahwa program pendidikan berbasis agama yang moderat terus disempurnakan dan disesuaikan agar lebih relevan dan efektif dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa serta mempromosikan harmoni dan keragaman budaya di lembaga pendidikan dan masyarakat sekitarnya.