Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Marketing Strategy for KSPSS BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto Student Savings Products Dinu Saadillah; Drajat Aji Saputra
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/emak.v5i2.1589

Abstract

KSPPS BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto is a financial institution that runs on a sharia system. The KSPPS BMT Dana Mentari Muhammadiyah company has many products, one of which is student savings. Every company, including financial companies, requires a marketing strategy, which is an important aspect to achieve targets. Marketing is a social and managerial process that involves individuals and groups getting what they need and want by creating, offering and exchanging valuable services with other parties. Marketing strategy is contained in four marketing mix positions, namely price strategy, promotion strategy, promotion strategy, place strategy and product strategy. To achieve marketing targets, you must consider the four marketing mixes. The method used in this research is qualitative with a descriptive analysis approach. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The aim of this research is to find out the marketing strategy for KSPPS BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto student savings. The results of this research show that KSPPS BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto has a good marketing strategy for student savings products seen from qualified products, affordable prices, targeted promotions and strategic office locations. This is a factor in students using and choosing savings products at KSPPS BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto.
ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) SEBAGAI UPAYA PENGUATAN USAHA MINUMAN SARI MAWAR MERAH Ardi, Aditya Nizar Al; Aulia Nadhirah; Dinu Saadillah
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 4 No. 2 (2023): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v4i2.21003

Abstract

UMKM merupakan sektor yang dapat dijadikan sebagai penggerak perekonomian pada suatu daerah dan menjadi salah satu penyumbang PDB terbesar di Indonesia. Salah satu komoditi yang dapat dikembangkan yaitu bunga mawar yang diolah menjadi sari mawar. Pemakaian model bisnis pada pengembangan usaha sari mawar dirasa penting agar proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu model bisnis yang bisa dikembangkan yaitu model BMC dimana model ini dirasa dapat menyederhanakan model bisnis yang rumit sehingga tercipta model usaha baru yang lebih tepat sasaran. Jenis penelitian ini merupakan peneitian deskriptif. Hasil analisis BMC pada usaha minuman Sari Mawar Merah yaitu: Consumen Segmentations, meliputi laki-laki, perempuan, usia remaja hingga lansia yang berasal dari berbagai suku dan daerah serta masyarakat yang sadar terhadap gaya hidup sehat; Value Propositions, antara lain kebaharuan penggunaan bahan baku, tidak menggunakan bahan pengawet buatan, pembuatan produk sesuai dengan permintaan konsumen, kemasan produk dengan botol praktis dan bisa dibawa kemana saja, harga yang lebih murah dari produk pesaing, produk dapat dibeli di toko-toko terdekat dan manfaat produk sebagai anti bakteria; Channels, melalui facebook, instagram, tiktok, aplikasi pesan antar gojek dan grab serta brosur yang dibagikan pada saat mengikuti kegiatan bazar; Costumer Relationships, dengan memberikan discount, bonus pembelian dan harga khusus untuk reseller; Revenue Streams, dengan sistem reseller yang dapat meningkatkan omset penjualan dan menjadi narasumber inspiratif; Key resources, ketersediaan bahan baku, sumberdaya modal yang berasal dari tabungan, perputaran kas dan karyawan kompeten; Key Acivities, meliputi ketersediaan bahan baku, higienitas pengolahan bahan baku, pengemasan produk dan penyimpanan produk serta pemasaran tepat sasaran; Key Partnerships, meliputi pemasok bahan baku dan kemasan serta reseller; Cost Structure, antara lain biaya produksi, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.