Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reduksi Limbah Pinggiran Kain Jenis Benang Polyester DTY pada Mesin Rapier Ardi Subakdo, Wawan; Pujianto, Hendri; Pakpahan, Pauli Cristy
Jurnal Tekstil Vol 3 No 1 (2020): Vol 3 No 1 Juli 2020
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v3i1.6

Abstract

Proses tenun dapat dilakukan oleh beberapa jenis mesin salah satunya adalah Mesin tenun Rapier. Mesin tenun Rapier merupakan mesin tenun yang penyisipan benangnya menggunakan sebilah batang tipis yang rigid ataupun fleksibel yang digerakkan secara positif yang disebut dengan rapier. PT Unggulrejo Wasono adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil dengan hasil akhir adalah kain grey. Penelitian berfokus pada mesin berjenis Sulzer R 6500 pada Divisi Weaving II Rapier. Berdasarkan pengamatan, terjadi kekurangan benang pakan jenis polyester DTY setiap kali menjalankan order. Padahal telah dilakukan perhitungan kebutuhan sebelum order berjalan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa faktor penyebabnya yaitu jarak slide RHS dengan sisir lebih dari 6 mm, kayu opener gripper RHS aus, sisa sisir sebelah kanan lebih dari 3 cm, tensioner benang pakan kendor, cones benang cacat, serat benang putus. Solusi dari beberapa faktor tersebut diantaranya adalah dari faktor mesin dengan melakukan resetting pada slide gripper RHS, pemotongan sisa sisir dan penggantian part kayu opener yang aus. Dari faktor manusia adalah dengan membuatkan pengait benang pakan agar tidak ditarik selebar kain saat terjadi putus pakan, menempatkan benang sesuai lay out agar tidak terbentur dan kotor. Dari faktor metode adalah dengan penyediaan checklist panjang limbah pinggiran kain dan melakukan evaluasi terhadap hasil penimbangan limbah pinggiran kain. Setelah dilakukan perbaikan, prosentase jumlah limbah pinggiran kain berkurang 2,51% dan jumlah kasus penyebab besarnya jumlah limbah pinggiran kain berkurang 10 kasus.
Perawatan Komponen Tucking in pada Mesin Rapier Zhengzhou Type G1611 untuk Mencegah Terjadinya Kerusakan yang Dapat Mengakibatkan Penurunan Keandalan Kinerja Komponen Ardi Subakdo, Wawan
Jurnal Tekstil Vol 5 No 2 (2022): Vol 5 No 2 Desember 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i2.43

Abstract

Sistem tucking in adalah suatu gerakan tambahan pada proses pertenunan untuk membuat pinggiran tertutup dengan metode menarik kembali sisa benang pakan pada kedua tepi kain masuk ke dalam anyaman, sehingga membuat pinggiran kain lebih kuat dan rapi. Tujuan pemasangan tucking in pada mesinĀ  RapierĀ  Zhengzhou di PT SK adalah untuk membuat kain yang dihasilkan oleh mesin shuttle mempunyai pinggiran tertutup dan rapi, karena jenis kain dengan pinggiran tertutup sangat diminati oleh pasar lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kerusakan-kerusakan pada komponen tucking in kemudian melakukan penanganan pencegahan terhadap kerusakan pada komponen tucking in. Pada saat melakukan pengamatan ditemukan beberapa kerusakan pada komponen tucking in seperti tucking gripper aus, foot cap dan foot handle terkikis, begitu juga kerusakan pada sisir tenun. Kerusakan-kerusakan komponen tersebut diakibatkan karena kurangnya perawatan. Kerusakan pada komponen tucking in dapat menyebabkan menurunnya keandalan komponen tersebut yang dapat mengakibatkan berbagai masalah salah satunya seperti gagal tucking in. Penanganan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen tucking in adalah dengan melakukan perawatan yang tepat pada masing-masing komponen. Untuk mencegah terjadinya keausan pada copper bush bisa dilakukan dengan memberi pelumasan pada lubang pelumas pada copper bush. Pelumasan cukup dilakukan dua minggu sekali dan tidak terlalu banyak karena tetesan pelumas dapat mengotori kain. Pengecekan kondisi pelumas pada box tucking harus rutin dilakukan dengan melihat indikator pelumas pada bagian samping. Jika berada di bawah batas minimum, bisa ditambahkan pelumas dengan memastikan komponen cam yang berputar menyentuh cairan pelumas. Untuk mencegah pengikisan pada foot cap diperlukan pelumasan setiap hari. Untuk mengurangi efek gesekan pada foot handle perlu dilakukan pelumasan seminggu sekali. Pengecekan baut-baut penyangga rangkaian gear dan kekencangan rantai penghubung tucking in dilakukan setiap hari dan juga perawatan berupa pelumasan akan menambah masa pakai komponen sisir. Perawatan yang terjadwal dengan baik dan benar bisa menjaga performa komponen dan menambah masa pakai komponen. Sehingga perawatan yang terjadwal dengan sangat penting dan harus dilakukan serta diawasi dengan baik.