The occurrence of undetected fabric defects during storage and sorting processes in the warehouse is a significant issue in the textile industry, as it can degrade product quality and negatively impact customer satisfaction. This study aims to identify the root causes of defect fabric passing through quality control using the Fishbone Analysis approach and to formulate effective improvement strategies within warehouse management. The research employs a descriptive qualitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. The observation results revealed a total of 106 defect cases (primarily stains and holes) that went undetected during two days of inspection. Fishbone analysis identified four dominant categories of root causes: man (lack of SOP comprehension), method (inaccurate point grade calculation), machine (unstable machine performance and insufficient lighting), and environment (dusty and unclean work areas). Recommended improvement strategies include employee training, providing calculation tools, implementing scheduled cleaning routines, and enhancing machine setup and lighting. These findings are expected to support the development of a more effective and preventive quality control system in textile warehouse operations. ABSTRAKKelolosan kain cacat (defect fabric) pada proses penyimpanan dan sortir di gudang merupakan salah satu permasalahan serius dalam industri tekstil, karena dapat menurunkan kualitas produk dan berdampak negatif terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelolosan defect fabric menggunakan pendekatan Fishbone Analysis, serta merumuskan strategi perbaikan yang tepat dalam konteks manajemen gudang. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat 106 defect fabric yang lolos dari proses inspeksi selama dua hari pengamatan, dengan jenis cacat dominan berupa noda (stain) dan lubang (hole). Hasil analisis Fishbone mengidentifikasi penyebab utama berasal dari empat kategori dominan: manusia (kurangnya pemahaman SOP), metode (ketidaktepatan perhitungan point grade), mesin (mesin tidak stabil dan pencahayaan kurang), dan lingkungan (area kerja kotor dan berdebu). Strategi perbaikan yang disarankan meliputi pelatihan operator, penyediaan alat bantu hitung, penjadwalan pembersihan rutin, serta perbaikan pencahayaan dan performa mesin. Temuan ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam membangun sistem kontrol mutu yang lebih efektif dan preventif terhadap kelolosan cacat.