Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Asesmen Teknologi Pada Industri Kecil Dan Menengah Garmen (Kasus Kajian: CV JK) Istikowati, Rita
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022): Vol 5 No 1 Juni 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.24

Abstract

Iklim industri di Indonesia yang sedang berkembang. Industri Produk Tekstil yang merupakan salah satu industri prioritas juga tidak lepas dari perkembangan industri tersebut. Selain itu, semakin berkembangnya persaingan global yang semakin ketat memaksa IKM untuk meningkatkan daya saing baik berupa efisiensi produk maupun kualitas produk yang dihasilkan agar dapat mempertahankan eksistensinya. Perkembangan industri saat ini yang tengah mengalami revolusi industri yang kempat (industri 4.0) maka perlu industi mengetahui posisi perusahaan dalam pemanfaatan teknologi. Sebelum industri dinilai kesiapannya dalam industri 4.0; posisi pemanfaatan teknologi secara umum di industri perlu diketahui. Asesmen teknologi merupakan proses penilaian teknologi pada perusahaan dan perbandingan teknologi perusahaan dengan pesaing. Asesmen teknologi dilakukan dengan menggunakan model teknometrik yang dikembangkan oleh UN-ESCAP dimana tekonologi dapat dilihat melalui 4 (empat) komponen teknologi yaitu Technoware, Humanware, Infoware dan Humanware (THIO). Penerapan model perumusan strategi teknologi pada IKM menunjukkan dengan hasil asesmen teknologi TCC = 0.355, nilai kontribusi komponen technoware = 0.359; humanware = 0.393; infoware = 0.236; orgaware = 0.372. Hasil assemen tersebut menunjukkan bahwa level teknologi perusahaan masih rendah karena penggunaan teknologi hanya pada 35,% .
Failure Mode Effect and Analysis pada Proses Pemintalan Kasus Kajian: Ketidakrataan Benang Istikowati, Rita
Jurnal Tekstil Vol 1 No 1 (2018): Vol 1 No 1 Juli 2018
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang penting untuk mempertahankan reputasi perusahaandi mata konsumen. Sebagai sebuah perusahaan pemintalan benang maka perusahaan tempat pemngambilan data selalu memperhatikan catat pada benanng Salah cacat produk benang yang terjadi pada perusahaan yang masih cukup tinggi adalah ketidakrataan benang. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan terhadap penyebab cacat produk tersebut. Dengan adanya pengendalian kualitas secara baik dan benar, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu tool yang digunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah menggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi resiko kegagalan yang terjadi selama proses pemintalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa moda kegagalan yang menyebabkan cacat produk dengan menggunakan metode FMEA, mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN (Risk Priority Number), memberikan usulan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Berdasarkan pengolahan dengan metode FMEA dapat mengidentifikasi moda kegagalan yang terjadi pada proses pemintalan. Dari hasil pegamatan penyebab ketidakrataan benang disebabkan oleh front bottom roll mesin ring spinning
Analisis Penyeimbangan Beban Kerja Pada Lini Produksi Garmen (Kasus Kajian: Proses Produksi Blazer TSC style T9327J1) Istikowati, Rita
Jurnal Tekstil Vol 2 No 1 (2019): Vol 2 No 1 Juli 2019
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses produksi blazer TSC style T9327J1 merupakam proses produkdi yang sering (repeat order) diakukan pada PT. X. Perusahaan ini merupakan perusahaan asing dengan produksi 100% ekspor. Untuk pemenuhan kualitas produk yang dingiinkan buyer maka proses produksi harus dikelola dengan baik salah satunya dengan perbaikan berkesinambunan (Continunous Improvement). Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah dengan perbaikan pada lini produksi guna meningkatkan efisiensi pada lini tersebut. Penelitian ini ini difokuskan pada line of balancing lini produksi mengoptimalkan kinerja produksi. Dengan meningkatkan efisiensi pada lini produksi tersebut maka beban kerja pekerja harus seimbang sehingga terdapat peninngkatan produktifitas agar tidak terjadi idle time yang berlebihan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut data yang dikumpulkan adalah waktu siklus tiap elemen kerja, setelah itu dilakukan pengolahan data yaitu melakukan pengujian, menghitung waktu siklus rata-rata, takt time, idle time, efisiensi dan balance delay.
FISHBONE ANALYSIS TERHADAP KELOLOSAN DEFECT FABRIC STRATEGI PERBAIKAN PADA MANAJEMEN GUDANG TEKSTIL Hanafi, Andhi Sukma; Amaras, Aaron Dias; Istikowati, Rita; Pradifta, Reski Alya
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i3.6506

Abstract

The occurrence of undetected fabric defects during storage and sorting processes in the warehouse is a significant issue in the textile industry, as it can degrade product quality and negatively impact customer satisfaction. This study aims to identify the root causes of defect fabric passing through quality control using the Fishbone Analysis approach and to formulate effective improvement strategies within warehouse management. The research employs a descriptive qualitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. The observation results revealed a total of 106 defect cases (primarily stains and holes) that went undetected during two days of inspection. Fishbone analysis identified four dominant categories of root causes: man (lack of SOP comprehension), method (inaccurate point grade calculation), machine (unstable machine performance and insufficient lighting), and environment (dusty and unclean work areas). Recommended improvement strategies include employee training, providing calculation tools, implementing scheduled cleaning routines, and enhancing machine setup and lighting. These findings are expected to support the development of a more effective and preventive quality control system in textile warehouse operations. ABSTRAKKelolosan kain cacat (defect fabric) pada proses penyimpanan dan sortir di gudang merupakan salah satu permasalahan serius dalam industri tekstil, karena dapat menurunkan kualitas produk dan berdampak negatif terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelolosan defect fabric menggunakan pendekatan Fishbone Analysis, serta merumuskan strategi perbaikan yang tepat dalam konteks manajemen gudang. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat 106 defect fabric yang lolos dari proses inspeksi selama dua hari pengamatan, dengan jenis cacat dominan berupa noda (stain) dan lubang (hole). Hasil analisis Fishbone mengidentifikasi penyebab utama berasal dari empat kategori dominan: manusia (kurangnya pemahaman SOP), metode (ketidaktepatan perhitungan point grade), mesin (mesin tidak stabil dan pencahayaan kurang), dan lingkungan (area kerja kotor dan berdebu). Strategi perbaikan yang disarankan meliputi pelatihan operator, penyediaan alat bantu hitung, penjadwalan pembersihan rutin, serta perbaikan pencahayaan dan performa mesin. Temuan ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam membangun sistem kontrol mutu yang lebih efektif dan preventif terhadap kelolosan cacat.