Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Bill of Material pada Proses Produksi Minibus di Departemen Perlengkapan Karoseri PT X Gunawan, John Nicholas Christian; Hermawandiny, Vania Christy; Riswandana, Vitorio; Sibunay Tjian, Jonathan Nathaniel; Hadi, Yuswono; Putrianto, Novenda Kartika
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Vol. 4 (2024): Prosiding SENAM 2024: Seminar Nasional Teknik Industri Universitas Ma Chung
Publisher : Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk merancang pembuatan sistem Bill of Material departemen perlengkapan untuk mengatasi keterlambatan selama proses produksi. Proses produksi mengalami keterlambatan hingga 5-6 hari karena terdapat idle oleh operator yang disebabkan karena menunggu unit minibus yang belum datang dan menunggu datangnya komponen dari gudang. Pemesanan komponen hanya dapat dilakukan oleh operator karena hanya operator yang mengetahui kebutuhan apa saja yang akan digunakan dalam proses produksi. Tidak adanya data Bill of Material pada proses produksi akan membuat proses produksi tersebut menjadi tidak efektif karena perusahaan hanya bergantung pada operator untuk melakukan proses pemesanan. Pembuatan SOP baru juga diperlukan untuk memandu karyawan bisa mengikuti prosedur sistem Bill of Material yang baru. Tujuan studi ini adalah merancang Bill of Material yang efektif dan efisien. Hasil perancangan Bill of Material yaitu admin departemen perlengkapan dapat mengetahui keseluruhan kebutuhan proses produksi sehingga keterlambatan diestimasi berkurang menjadi 3 hari. Admin departemen perlengkapan harus mampu memahami Bill of Material yang telah dibuat agar membantu dalam proses pemesanan material. Dengan adanya Bill of Material proses produksi dapat menjadi efektif dan efisien dengan mengurangi kesalahan dalam pemesanan material ke gudang, baik kesalahan material yang harus dikirim maupun kesalahan dalam hal jumlah. Usulan Standard Operating Procedure (SOP) yang baru juga dapat membantu jika terjadi kekurangan material untuk proses produksi maka operator tidak perlu mengambil material ke gudang sendiri, melainkan akan dilakukan pemesanan material yang kurang oleh admin.
Penerapan System Development Life Cycle untuk Perancangan Sistem Pemenuhan Material pada Proses Produksi Minibus (Studi Kasus pada Departemen Perlengkapan Karoseri PT X) Gunawan, John Nicholas Christian; Hadi, Yuswono; Putrianto, Novenda Kartika
Jurnal Tekstil Vol 7 No 1 (2024): Vol 7 No 1 Juni 2024
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v7i1.96

Abstract

Departemen perlengkapan PT X menghadapi beberapa masalah dalam proses produksi minibus tipe B, termasuk keterlambatan produksi sekitar 12 jam, penundaan proses produksi dari target 3-4 hari menjadi 5-6 hari, ketiadaan standard operating procedure (SOP) dalam pemenuhan material, dan ketidaksesuaian komponen yang dipesan dengan kebutuhan produksi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perancangan sistem pemenuhan material yang efektif. Tujuan studi ini adalah merancang sistem pemenuhan material yang mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis System Development Life Cycle (SDLC). Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan staf terkait, dan analisis dokumen produksi. Hasil analisis SDLC menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan beberapa langkah: pengelompokan komponen menjadi kitting material, pembuatan program sistem pemenuhan material, perbaikan alur sistem pemenuhan material, dan pembuatan SOP untuk setiap tahap proses pemenuhan material. Implementasi sistem ini menghasilkan 35 paket kitting material, program sistem yang dapat dioperasikan dalam waktu kurang dari 10 menit, serta alur sistem baru yang mampu mengurangi keterlambatan pengiriman komponen menjadi 1-2 jam kerja. Produksi sesuai target dapat tercapai, tidak ada kesalahan pengiriman komponen, dan SOP yang telah diimplementasikan membantu semua pihak yang terlibat dalam proses produksi. Dengan perbaikan ini, proses produksi berjalan lebih lancar dan sesuai dengan target perusahaan, sehingga menghindari gangguan dalam produksi.