Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LATAR BELAKANG PEMBOIKOTAN PRODUK HIBURAN KOREA SELATAN OLEH CINA TAHUN 2016 Wati, Ratna; Masturah, Ersi Ghaisani
Jurnal Paradigma Vol 26, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/paradigma.v26i2.7289

Abstract

Hallyu merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecintaan terhadap budaya Korea Selatan dan produknya di mata Internasional. Hallyu berkembang dengan cepat ke seluruh dunia terutama Asia, termaksud Cina. Hubungan bilateral yang terjalin diantara kedua negara semakin mempermudah produk hiburan Korea Selatan mulai dari K-pop (Korean Pop Musik), Drama Korea, Film Korea, Album Musik Korea memasuki pasar hiburan Cina. Banyaknya produk hiburan Korea Selatan yang masuk ke Cina membuat Cina menjadi pasar luar negeri kedua terbesar setelah Jepang bagi produk tersebut. Menariknya, pada Agustus 2016 Pemerintah Cina melarang atau memboikot berlangsungnya salah satu konser bintang K-pop (Korean Pop), yaitu EXO yang kemudian diikuti dengan dikeluarkannya peraturan tidak tertulis yang ditujukan untuk stasiun televisi Cina agar tidak menayangkan produk hiburan yang berkaitan dengan Korea Selatan pada November 2016. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode penelitian kulitatif dan trade-peace model sebagai kerangka teori diperoleh tiga alasan yang melatarbelakangi pemboikotan produk hiburan Korea Selatan oleh Cina pada tahun 2016 yaitu, untuk melindungi produk hiburan dalam negeri Cina, adanya pesan atau pengaruh implisit dalam Drama Korea Selatan, serta sebagai upaya balasan terkait THAAD (Terminal High Altitude di Area Defense) Korea Selatan.
LATAR BELAKANG PEMBOIKOTAN PRODUK HIBURAN KOREA SELATAN OLEH CINA TAHUN 2016 Wati, Ratna; Masturah, Ersi Ghaisani
Jurnal Paradigma Vol 26 No 2 (2022): July 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/paradigma.v26i2.7289

Abstract

Hallyu merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecintaan terhadap budaya Korea Selatan dan produknya di mata Internasional. Hallyu berkembang dengan cepat ke seluruh dunia terutama Asia, termaksud Cina. Hubungan bilateral yang terjalin diantara kedua negara semakin mempermudah produk hiburan Korea Selatan mulai dari K-pop (Korean Pop Musik), Drama Korea, Film Korea, Album Musik Korea memasuki pasar hiburan Cina. Banyaknya produk hiburan Korea Selatan yang masuk ke Cina membuat Cina menjadi pasar luar negeri kedua terbesar setelah Jepang bagi produk tersebut. Menariknya, pada Agustus 2016 Pemerintah Cina melarang atau memboikot berlangsungnya salah satu konser bintang K-pop (Korean Pop), yaitu EXO yang kemudian diikuti dengan dikeluarkannya peraturan tidak tertulis yang ditujukan untuk stasiun televisi Cina agar tidak menayangkan produk hiburan yang berkaitan dengan Korea Selatan pada November 2016. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode penelitian kulitatif dan trade-peace model sebagai kerangka teori diperoleh tiga alasan yang melatarbelakangi pemboikotan produk hiburan Korea Selatan oleh Cina pada tahun 2016 yaitu, untuk melindungi produk hiburan dalam negeri Cina, adanya pesan atau pengaruh implisit dalam Drama Korea Selatan, serta sebagai upaya balasan terkait THAAD (Terminal High Altitude di Area Defense) Korea Selatan.