Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Leveraging Digital Marketing for Maritime Logistics in Indonesia Barasa, Larsen; Malau, April Gunawan; Sibarani, Mauritz Halomoan Manontang
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 3 (2024): June, Pages 97 - 300
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i3.930

Abstract

This research explores the utilization of digital marketing and e-commerce platforms for enhancing maritime logistics services in Indonesia. Through qualitative inquiry and descriptive analysis, insights were gleaned from interviews with industry professionals. Key findings highlight the prevalence of social media engagement, widespread adoption of e-commerce platforms, and challenges related to digital literacy and skills development. Benchmarking against international best practices reveals areas of strength and opportunities for improvement. Recommendations include investing in digital skills development, fostering collaboration, embracing technology, prioritizing customer-centricity, and cultivating a culture of continuous improvement. By aligning practices with global standards and leveraging digitalization, Indonesian logistics providers can drive sustainable growth and competitiveness in an increasingly digitalized marketplace
Pengaruh Ketidaksesuaian Sertifikat Minimum Safe Manning Terhadap Operasional Kapal TB. PB 322 Rafi Pratama, Zidan; Sibarani, Mauritz Halomoan Manontang
Jurnal Cakrawala Bahari Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Cakrawala Bahari
Publisher : Politeknik Pelayaran Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70031/jkb.v8i1.146

Abstract

Minimum Safe Manning Certificate (MSMC) adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh International Maritime Organization (IMO) untuk menjamin kecukupan jumlah, kualifikasi, dan kompetensi awak sesuai standar keselamatan internasional. Meski regulasi ini telah diberlakukan secara global, kenyataan di lapangan masih menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara ketentuan dalam MSMC dengan kondisi aktual di atas kapal, yang berimplikasi langsung terhadap efisiensi operasional dan tingkat keselamatan pelayaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak ketidakpatuhan MSMC terhadap operasional kapal, khususnya terkait keterlambatan keberangkatan, aspek keselamatan, kepatuhan hukum, serta konsekuensi biaya. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus pada sebuah kapal tugboat di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan nahkoda, awak kapal, dan syahbandar; observasi langsung; serta telaah dokumen seperti MSMC, logbook, dan laporan audit. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketidaksesuaian MSMC mengakibatkan peningkatan beban kerja awak, risiko fatigue, dan potensi human error yang dapat mengancam keselamatan pelayaran. Selain itu, kondisi ini berdampak pada tertundanya penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), bertambahnya biaya operasional karena lembur, serta risiko sanksi hukum berupa denda dan detensi kapal. Temuan ini menegaskan bahwa kepatuhan terhadap MSMC bukan hanya kewajiban hukum, melainkan juga strategi manajemen risiko yang esensial untuk keberlanjutan operasional kapal. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan menyoroti implikasi praktis ketidakpatuhan MSMC dalam konteks Indonesia, sekaligus merekomendasikan penguatan pengawasan serta pemanfaatan digitalisasi monitoring awak kapal untuk meningkatkan kepatuhan dan keselamatan.