Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovatif dan Kreatif Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

RUTINAN PEMBACAAN MAULID DAN TAHLIL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN INTERAKSI SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI DUSUN REJOSARI Muchasan, Ali; Rohmawan, Dhuhaa
JIK-PkM: Jurnal Inovatif dan Kreatif hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): JIK-PkM
Publisher : LPPM IAI Hasanuddin Pare-Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55148/jik-pkm.v3i2.1543

Abstract

Kegiatan rutin pembacaan Maulid Diba' dan Tahlil merupakan tradisi keagamaan yang sudah berlangsung lama di Dusun Rejosari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kegiatan tersebut dalam memperkuat interaksi sosial dan nilai-nilai keagamaan masyarakat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pelaksanaan melalui observasi, wawancara mendalam, pendekatan persuasif, dan sosialisasi. Observasi dilakukan untuk merekam dinamika pelaksanaan rutin, sedangkan wawancara mendalam melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan peserta rutin untuk menggali pandangan mereka. Pendekatan persuasif diterapkan melalui dialog dan ceramah yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sedangkan sosialisasi dilakukan sebagai upaya untuk mendidik dan melestarikan tradisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan Maulid dan Tahlil secara rutin memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat solidaritas sosial dan kerukunan antar warga. Wawancara mendalam mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut menciptakan rasa kebersamaan yang lebih erat dan meningkatkan pemahaman nilai-nilai agama. Pendekatan persuasif yang digunakan berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi lebih aktif, sedangkan sosialisasi memperkuat pentingnya tradisi ini sebagai sarana pewarisan nilai-nilai budaya Islam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi Maulid dan Tahlil tidak hanya berfungsi sebagai praktik keagamaan, tetapi juga sebagai media pemberdayaan sosial dan spiritual yang efektif. Dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya lokal.
RUTINAN PEMBACAAN MAULID DAN TAHLIL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN INTERAKSI SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI DUSUN REJOSARI Muchasan, Ali; Rohmawan, Dhuhaa
JIK-PkM: Jurnal Inovatif dan Kreatif hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): JIK-PkM
Publisher : LPPM IAI Hasanuddin Pare-Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55148/jik-pkm.v3i2.1543

Abstract

Kegiatan rutin pembacaan Maulid Diba' dan Tahlil merupakan tradisi keagamaan yang sudah berlangsung lama di Dusun Rejosari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kegiatan tersebut dalam memperkuat interaksi sosial dan nilai-nilai keagamaan masyarakat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pelaksanaan melalui observasi, wawancara mendalam, pendekatan persuasif, dan sosialisasi. Observasi dilakukan untuk merekam dinamika pelaksanaan rutin, sedangkan wawancara mendalam melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan peserta rutin untuk menggali pandangan mereka. Pendekatan persuasif diterapkan melalui dialog dan ceramah yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sedangkan sosialisasi dilakukan sebagai upaya untuk mendidik dan melestarikan tradisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan Maulid dan Tahlil secara rutin memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat solidaritas sosial dan kerukunan antar warga. Wawancara mendalam mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut menciptakan rasa kebersamaan yang lebih erat dan meningkatkan pemahaman nilai-nilai agama. Pendekatan persuasif yang digunakan berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi lebih aktif, sedangkan sosialisasi memperkuat pentingnya tradisi ini sebagai sarana pewarisan nilai-nilai budaya Islam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi Maulid dan Tahlil tidak hanya berfungsi sebagai praktik keagamaan, tetapi juga sebagai media pemberdayaan sosial dan spiritual yang efektif. Dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya lokal.