Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gedung Soetedja : Sejarah dan Pemanfaatannya untuk Pelestarian Kesenian di Banyumas Nur HIdayah; Widya Putri Ryolita
Jurnal Konsepsi Vol. 12 No. 4 (2024): Jurnal Konsepsi (Februari)
Publisher : P3I Luwu Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Soetedja merupakan gedung pusat kesenian yang terletak di Jalan Pancurawis, Karanganyar, Purwokerto Selatan, Banyumas. Gedung Soetedja terinspirasi dari seorang komponis musik kotemporer yang bernama Raden Soetedja Poerwodibroto. Gedung ini digunakan sebagai tempat pementasan atau dapat digunakan sebagai gedung sebaguna. Tetapi gedung Soetedjo sempat mengalami kemunduran dan pada akhirnya di pindahkan. Setelah dipindahkan, Gedung Soetedjo mulai berkembang hingga sekarang. Gedung Soetedja memainkan peran penting dalam memelihara dan menggembangkan budaya Lokal Banyumas. Gedung Soetedja juga dapat menjadi sarana edukasi dan apresiasi seni bagi masyarakat.
PENDEKATAN MORAL TERHADAP TIGA CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN BACAAN ANAK DAN PERLUNYA REKONSTRUKSI Nugroho, Rafli Adi; Anwar Mubharok; Widya Putri Ryolita; Aldi Aditya
KLITIKA Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 5 No. 2 (2023): Klitika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/klitika.v5i2.4044

Abstract

Sastra adalah ekspresi perasaan seseorang yang disampaikan melalui tulisan atau cerita yang disajikan secara menarik bagi pembacanya. sastra anak juga merupakan ekspresi perasaan seorang anak yang diwujudkan dalam bentuk tulisan dan dinikmati oleh anak-anak. Sastra anak dapat berupa karya sastra yang ditulis oleh orang dewasa untuk anak-anak, atau karya sastra yang ditulis oleh anak-anak dan dinikmati oleh sesama anak-anak. Pandangan masyarakat merupakan cerita dengan isi atau konten positif dan sudah diwariskan secara turun temurun. Konsep tersebut berdampak pada cerita rakyat itu sendiri tidak dikaji dan ditelaah sebelum dikonsumsi oleh anak-anak tanpa pengawasan. penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa cerita rakyat di indonesia masih terdapat hal yang tabu untuk dikonsumsi oleh anak. Hal-hal seperti kekerasan dan seksualitas serta hal tabu lainnya. Perlunya rekonstruksi terhadap beberapa cerita rakyat di Indonesia agar lebih aman di konsumsi oleh anak-anak. rekonstruksi dan retelling penting agar cerita rakyat lebih aman dan anak mudah dalam menyerap nilai serta moral dalam sebuah cerita rakyat.
Pemanfaatan Teknologi dalam Mengaplikasikan Gambang Kromong untuk Mewujudkan Pelestarian Budaya Mulyaningrum, Nanda Putri; Widya Putri Ryolita
Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 10 No.2
Publisher : Riset, inovasi dan PKM - Institut Kesenian Jakarta, DKI Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsnc.v10i2.297

Abstract

Industri musik Indonesia saat ini didominasi oleh lagu-lagu populer yang cenderung mengadopsi gaya musik Barat. Hal ini dapat menyebabkan terkikisnya budaya musik tradisional Indonesia, seperti Gambang Kromong. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi cara mengaplikasikan instrumen Gambang Kromong ke dalam lagu-lagu populer dengan memanfaatkan teknologi sebagai upaya pelestarian budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mencari sumber literatur dari karya cetak praktisi musik tradisional dan musik populer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa teknik pengaplikasian Gambang Kromong dalam lagu populer, seperti penggunaan sampel suara Gambang Kromong, aransemen lagu dengan melodi dan ritme Gambang Kromong, serta kolaborasi dengan musisi tradisional. Pemanfaatan teknologi seperti digital audio workstation, sampling, dan sintesis suara dapat membantu proses integrasi Gambang Kromong ke dalam lagu populer. Hal ini dapat menjadi strategi efektif untuk melestarikan budaya musik tradisional Indonesia di tengah dominasi musik populer.The Indonesian music industry is currently dominated by popular songs which tend to adopt Western musical styles. This can cause the erosion of traditional Indonesian music culture, such as Gambang Kromong. This research aims to explore how to apply the Gambang Kromong instrument to popular songs by utilizing technology as an effort to preserve culture. The research methods used are literature studies and interviews with traditional and popular music practitioners. The research results show that there are several techniques for applying Gambang Kromong in popular songs, such as using Gambang Kromong sound samples, arranging songs with the melody and rhythm of Gambang Kromong, as well as collaborating with traditional musicians. Utilization of technology such as digital audio workstations, sampling and sound synthesis can help the process of integrating Gambang Kromong into popular songs. This can be an effective strategy for preserving traditional Indonesian music culture amidst the dominance of popular music.
MENGEMBANGKAN WAYANG SUKET UNTUK MEMPERKUAT IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT PURBALINGGA DITA MEI SETIANINGSIH; Widya Putri Ryolita
Jurnal Budaya Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BUDAYA
Publisher : Department of Language and Literature, Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilitian ini berfokus untuk mengembangkan Wayang Suket sebagai upaya memperkuat identitas budaya masyarakat Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suket Wayang memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas budaya melalui nilai-nilai tradisional dan potensi pendidikan dan pariwisata. Namun, Wayang Suket juga menghadapi tantangan, seperti kurangnya minat dari generasi muda, dukungan keuangan yang terbatas, dan tekanan modernisasi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan berbagai upaya, antara lain program pendidikan dan pelatihan, promosi, kerja sama dengan lembaga pendidikan dan kebudayaan, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan pasar dan produk. Dengan berkolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan, Suket Wayang dapat terus mengembangkan dan memperkuat identitas budaya masyarakat Purbalingga. Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan upaya ini akan memastikan Wayang Suket tetap menjadi simbol kebanggaan dan warisan budaya yang berharga bagi Purbalingga dan Indonesia secara keseluruhan. Keywords: Wayang Suket, identitas budaya, Purbalingga, pelestarian, pengembangan