Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Konsep Sistem Kontrol Alat Pengering Elektrik Untuk Pembuatan Bahan Baku Obat Herbal Warokka, Adriyan; Rumokoy, Stieven Netanel; Langie, Maureen; Siwi, Herotje; Rondonuwu, Arnold R.; Mansauda, Karlah Lifie Riani; Simanjuntak, Christopel H.; Wenno, Leony Ariesta
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengeringan merupakan salah satu tahap penting dalam proses pembuatan bahan baku obat herbal. Proses pengeringan yang baik akan mempengaruhi kualitas akhir produk. Salah satu proses pengeringan yang baik adalah dengan pengeringan menggunakan tipe elektrik. Pengeringan tipe elektrik unggul dalam sisi higienitas dan dapat terkontrolnya suhu dengan lebih presisi. Berhubungan dengan bahan baku obat herbal yang biasanya dibentuk dalam produk simplisia, salah satu karakteristik simplisia ini memiliki persyaratan yaitu hanya dapat dipanaskan sampai suhu 60o. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu sistem kontrol yang baik pada alat pengering elektrik untuk menjaga kulaitas produk bahan baku obat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang konsep sistem kontrol yang efisien untuk alat pengering elektrik yang digunakan dalam pembuatan bahan baku obat herbal. Dengan sistem kontrol yang baik maka akan menjaga konsistensi dan kualitas produk obat herbal. Metode penelitian ini dimulai dengan studi literatur sebagai identifikasi awal kebutuhan dan tantangan dalam pengeringan bahan baku obat herbal dan pengembangan konsep sistem kontrolnya. Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan metode studi deskriptif melalui wawancara mengenai karakteristik bahan baku obat herbal untuk disesuikan dengan sistem yang akan dibuat. Hasil yang diperoleh adalah suatu system kontrol yang dapat digunakan dalam alat pengering elektrik dengan karakteristik kontrol yang dapat memenuhi kriteria pembuatan bahan baku obat herbal yaitu pada suhu 60oC dan hasil produknya sesuai dengan syarat mutu yaitu ≤ 10%.
TECHNICAL EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT: EXPERIMENTAL LEARNING THROUGH PICO-HYDRO PROPELLER TURBINE DESIGN AND IMPLEMENTATION Rumagit, Paul Maarthen; Pangow, Tammy Tinny; Siwi, Herotje; Tulung, Fransiscus Josep
EDUCATIONE Volume 3, Issue 1, January 2025
Publisher : CV. TOTUS TUUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59397/edu.v3i1.113

Abstract

Indonesia possesses immense hydropower potential, yet much remains untapped, especially for rural electrification where reliable access to electricity is still limited. Pico-hydro technology, utilizing small-scale water turbines, represents a promising, environmentally friendly solution for decentralized power generation in remote areas. However, the effectiveness of conventional pico-hydro turbines is often constrained by low or variable water flow, necessitating innovation in turbine design. This research aimed to design, fabricate, and experimentally evaluate a small-scale vertical-blade propeller (pico-hydro) turbine, with a particular focus on the effects of blade number and inclination angle on turbine performance. An experimental method was conducted in a laboratory setting using variations of blade geometry, type, and inclination angle under controlled water flow conditions. The results demonstrated that both water discharge and head height substantially affect turbine output, with the optimal configuration—standard (curved) blades, four in number, at a 30° angle—achieving a maximum power output of 200 Watts and superior efficiency compared to other tested variants. These findings validate that careful optimization of blade geometry can significantly enhance the performance of pico-hydro turbines, contributing valuable empirical data for rural electrification strategies. The study’s practical implication is clear: locally manufactured turbines with optimized blade design can enable more sustainable and widespread rural electrification. Further research is recommended to assess long-term field performance and investigate advanced materials and digital design tools for even greater efficiency and adaptability.