Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium tuberculosis(Yobeanto & Setiawan, 2022). Keberhasilan pengobatan merupakan salah satu indikator dalam pelayanan TB. Salah satu masalah dalam pengobatan TB adalah kepatuhan dalam menjalani pengobatan, berdasarkan tingkat keberhasilan pengobatan TB mengalami penuruan. Penyebab ketidakpatuhan mengikuti pengobatan TB disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pekerjaan, jarak, PMO, dan motivasi, dampak yang akan terjadi jika penderita berhenti minum obat adalah munculnya kuman TB paru yang resisten terhadap obat jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar maka pengendalian TB paru akan semakin sulit dilaksanakan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan penyebab putus minum obat adalah karena jarak rumah ke puskesmas cukup jauh berjarak kurang lebih 10 km dengan kondisi jalan yang rusak. Tujuan: Menganalisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Samuda dan Bapinang Kotawaringin Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah 33 responden. Hasil: Berdasarkan Hasil uji Chi-Square didapatkan P Value faktor pekerjaan 0.698, faktor pendidikan 0.471, faktor jarak 0.277 > 0.05 maka H1, H2, H3 ditolak sehingga tidak ada hubungan dengan kepatuhan minum obat. Pada faktor PMO 0.000 dan faktor motivasi 0.000 < 0.05 sehingga H4 dan H5 diterima maka ada hubungan PMO dan motivasi dengan kepatuhan minum obat. Kesimpulan: Ada hubungan faktor PMO, faktor Motivasi dengan Kepatuhan Minum Obat namun tidak ada hubungan faktor Pendidikan, faktor Pekerjaan dan faktor Jarak dengan Kepatuhan Minum Obat pada pasien TB.