Di masa globalisasi seperti sekarang ini ternyata ada problematika yang fatal dimana terkikisnya nilai-nilai etika dan moral di berbaqgai generasi, terutama para remaja kita, Dikalangan remaja banyak pergaulan bebas, tawuan, kekerasan, dan berbagai kerusuhan, dikalangan dewasa perilaku kehidupan yang menyimpang sperti kejahatan korupsi, kolusi dan nepotisme , paradigma materialis dan hedonis sangat terasa pada generasi umat pada saat ini, sehingga tidak berlebihan jika saat ini banyak tokoh ulama kita yang mengatakan bahwa saat ini terjadi krisis multi dimensi. Oleh karena masyarakat kita adalah muslim, maka ini adalah merupakan tanda-tanda kegagalan pada pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah menanamkan nilai-nilai tasawuf (akhlaq), menjauhkan para remaja dari paradigm materialism hedonis. Metode penelitian kualitatif bercorak study pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research), sumber data dari naskah dokumen dan data lapangan. Lokasi penelitian adalah SMA Muhammadiyah 7 Sawangan, Depok. “Tasawuf Modern” karya Buya Hamka merupakan sumber data utama pada penelitian ini.. Sudah bukan rahasia lagi bahwa masalah pendidikan agama Islam pada hampir setiap sekolah (negeri) adalah sangat kurang dalam segalanya, kurang waktunya, kualitas pembinaannya dan sarananya, Untuk itu hperlu reorientasi pendidikan kearah holistik. Rohis dengan kegiatan ektrakurikuler tasawuf sebagai salah satu solusi. Sehingga tercipta integrasi dimensi ketaatan vertkal kepada Allah dan tercipta dimensi dialektikal horizontal kepada sesame. Diharapkan siswa-siswa kelak menjadi orang yan mempunyai “karakter religius” yang tertermin dalam sikap kehidupannya diantaranya : 1).kekhusu’an komunikasi dengan Allah, 2) ketaatan dalam beragama, 3) keikhlasan, 4) selalu dalam kebaikan, 5) mencintai sesama manusia saleh dan berakhlakul karimah.