Ayyu Zahara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pokok Akidah Islam Iman Kepada Hari Akhir menurut Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi dalam Kitab Al-Minhah al-Ilahiyah Fi Tahdzib Syarh ath-Thahawiyah Ayyu Zahara; Ahmad Sastra; Nesia Andriana
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i3.1222

Abstract

Akidah merupakan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, (yang didengar) dan fitrah. Iman kepada hari akhir merupakan masalah yang paling berat dari segala macam permasalahan akidah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan study pustaka (library research). Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analysis), deskriptif dan induktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pokok akidah islam iman kepada hari akhir menurut Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi dalam kitabnya Al-Minhah al-Ilahiyah Fi Tahdzib Syarah ath-Thahawiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Kitabnya yang berjudul Al-Minhah al-Ilahiyah Fi Tahdzib Syarah ath-Thahawiyah, Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi membahas mengenai perkara-perkara akidah dengan tujuh bab pembahasan yaitu: Bab Iman Kepada Allah, Bab Iman Kepada Malaikat, Bab Iman Kepada Kitab-kitab yang Diturunkan Kepada Para Rasul, Bab Iman Kepada Rasul, Bab Iman Kepada Hari Akhir, Bab Iman Kepada Takdir, serta Bab Masalah-Masalah Beragam. Pada Bab Iman Kepada Hari Akhir, Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi membagi menjadi 8 pasal, yaitu: pasal mengenai ruh dan hakikatnya, pasal mengenai nikmat dan azab kubur, pasal mengenai amalan orang hidup yang bermanfaat bagi orang yang tela meninggal dunia, pasal mengenai tanda-tanda hari kiamat, pasal mengenai kebangkitan dan pembalasan, pasal mengenai surge dan neraka sudah ada dan keduanya abadi, pasal mengenai ru’yah (melihat Allah di surga), dan pasal mengenai syafa’at.
Konsep Iman Kepada Hari Akhir Perspektif Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam Kitab Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah Ayyu Zahara; Ahmad Sastra; Nesia Andriana
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i4.1220

Abstract

Hari akhir adalah waktu terjadinya kehancuran secara menyeluruh di bumi dan alam semesta. Iman kepada Hari Akhir merupakan rukun iman ke lima yang wajib diimani oleh manusia. Globalisasi memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya cara berfikir sekuler dan liberal di kalangan masyarakat. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu cara untuk menanggulangi dampak negatif globalisasi, dengan penanaman aqidah islam dan pemahaman mengenai hari akhir atau yang seringkali disebut dengan hari kiamat. Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah  metode  kualitatif  dengan  pendekatan  study  pustaka  (library  research).  Analisis  data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analysis), deskriptif dan induktif. Dalam Kitab Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menerangkan bahwa termasuk iman kepada hari akhir adalah beriman kepada seluruh apa yang diberitakan Nabi yang akan terjadi setelah kematian. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, manusia mempunyai lima fase, yaitu: fase belum ada, fase alam rahim, fase dunia, fase barzakh, dan fase akhirat. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menyatakan bahwa ada sebelas perkara yang akan terjadi pada hari kiamat yaitu (1) ruh manusia dikembalikan kepada jasadnya, (2) bangkit dari kubur, (3) matahari mendekat sekitar satu mil, (4) manusia dikekang oleh keringat mereka, (5) amal manusia ditimbang, (6) catatan amal disebarluaskan, (7)  Allah menghisab para makhluk, (8) terdapat haudh, (9) sirath (10) masuk syurga, dan (11) syafa’at.