Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Zakat dalam Mengatasi Stunting dan Gizi Buruk di Kabupaten Brebes Abdul Haris; Miftaakhul Amri
Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah Vol. 6 No. 1 (2024): Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/mabsya.v6i1.10706

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting menurut WHO apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus 2 standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Sehingga periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus mendapatkan perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan. Peran zakat, infak dan sedekah bagi umat islam adalah keniscayaan dalam implentasi keimanan seorang muslim untuk membantu saudara saudara sesama muslim dalam Upaya mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan Masyarakat. Lembaga Negara yang bertugas mengumpulkan zakat, infak, sedekah ( ZIS ) BAZNAS, sebagai amil negara dan mendistribusikan kepada yang berhak, dan membantu program Pemerintah pengentasan kemiskinan, di kelola secara profesional, akuntabel, transparan, aman secara syari, aman regulasi dan aman NKRI. Mendayagunakan ZIS oleh Amil Baznas dan Pemerintah membantu mengatasi Stunting dan gizi buruk dengan meningkatkan Kesehatan balita, bentuk pendistribusian produktif dalam membantu program pemerintah mengatasi kemiskinan. Penelitian dengan metode kualitatif, akan membantu Amil dan Pemerintah mengambil kebijakan penguatan peran BAZNAS sebagai solutif peningkatan Kesehatan Balita dalam penurunan Stunting dan gizi buruk.
Development of The Economic Potential of Kalisalak Kebasen Banyumas Village Based on Religious Moderation: (Companying Study With CBR Approach) Dewi Laela Hilyatin; Miftaakhul Amri; Salma Labibah, Helmi; Akmussalamaah, Akrimah; Aisyati Sekar, Shofi
Amala Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): October 2024
Publisher : Faculty of Economics and Islamic Business State Islamic University of Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22393/amala.v3i2.263

Abstract

Kalisalak Village is known for its tourist villages and cultural traditions. The potential that is possessed, starting from the potential of natural resources developed as tourist destinations, the potential of MSMEs, and the potential of cultural traditions, can be integrated into a community's economic development based on religious moderation. One of them is the tradition of the Jamaican talisman. This community service is carried out as an effort to optimize the community's economic development based on religious moderation with the CBR (Community Based Research) approach through FGD, Sharing, and observation activities. There are five concepts or programs that are produced: pokdarwis and village government gather all relevant parties to develop programs; each stakeholder maps their potential and the problems they face; build networks or partnerships with external parties, namely academics, district-level government institutions, financial institutions, both bank and non- bank; some of the optimized programs are the integration of tourist destinations, MSME actors, and cultural tradition actors; The program is made in the form of a package, which is offered and promoted through online and offline strategies to government agencies, private sectors, and educational institutions.