Inayati , Hosnu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL Wahid, Abd.; Inayati , Hosnu; Rasyidah, Rasyidah; Purmahardini , Nova
Jurnal Osadhawedyah Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Mual dan muntah merupakan gejala umum yang sering terjadi di awal kehamilan. Kondisi ini umumnya dipicu oleh perubahan hormon dalam sistem endokrin saat hamil. Gejala ini dapat mengakibatkan penurunan selera makan dan perubahan pada keseimbangan elektrolit, yang juga mempengaruhi metabolisme tubuh. Dalam kasus yang lebih serius, emesis gravidarum bisa meningkat menjadi hiperemesis gravidarum. Salah satu cara nonfarmakologis untuk meredakan mual dan muntah adalah dengan akupresur, sebuah metode terapi yang simpel, mudah dilakukan, dan aman karena tidak invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keefektifan akupresur dalam mengatasi masalah mual dan muntah pada wanita hamil. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan desain Pretest Only with Kontrol Group. Besar sampel 60 ibu hamil trimester pertama dengan teknik total sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan akupresur. Pemberian akupresur (pemijatan) di titik P6 dan ST32 selama 30 detik dan diulang 4 kali dengan total waktu pemijatan total 2 menit. Sebelum pemijatan, ibu diberikan penjelasan dan sugesti positif mengenai kehamilannya. Hasil uji chi-square didapatkan p- value < 0,05, yang mengindikasikan terdapat perbedaan signifikan pengaruh akupresur terhadap penurunan intensitas mual muntah pada ibu hamil. Hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan terhadap pelayanan kepada ibu hamil yang mengalami mual muntah. Selain itu, diperlukan penelitian lanjutan dengan pendekatan kualitatif agar hiperemesis gravidarum dapat tertangani lebih baik.
PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM PENGUKURAN ANTROPOMETRI DALAM UPAYA DETEKSI DINI BALITA STUNTING DI DESA PARSANGA, SUMENEP Rasyidah; Hasanah , Laylatul; Wahed , Abd.; Inayati , Hosnu
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 1 No 4 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting masih menjadi salah satu global issue nasional dan internasional yang dialami oleh balita di dunia karena stunting dapat menyebabakan fisik dan fungsional tubuh terganggu. Indikator stunting adalah Panjang Badan dan Tinggi Badan menurut Umur menunjukkan kondisi tubuh pendek atau sangat pendek pada balita yang didasarkan pada tingkat status gizi. Pengawasan pertumbuhan dan perkembangan balita bisa dilakukan di Posyandu. Keterampilan kader dalam memantau tumbuh kembang anak diharapkan mampu menentukan status gizi dan status perkembangan anak dengan tepat. Sebagai sumber daya yang berasal dari masyarakat, kader posyandu harus memiliki kompetensi dalam hal pengukuran antropometri dan penilaian status gizi bayi dan Balita. Keterampilan kader yang baik sangat penting dalam deteksi dini kasus stunting. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, peneliti menemukan bahwa pengetahuan dan keterampilan kader di Desa Parsanga dalam melakukan pengukuran antropometri masih tergolong kurang. Tujuan Pengabdian ini untuk meningkatkan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri. Peningkatan keterampilan kader dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan yang diberikan pada 45 kader untuk 9 posyandu di Desa Parsanga. Kegiatan pengabdian dapat dievaluasi dengan adanya peningkatan pengetahuan kader dan peningkatan keterampilan setalah diberikan pelatihan tentang deteksi dini stunting. Pre-test diberikan kepada kader sebelum pelatihan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan 15 pertanyaan tertutup menggunakan skala guttman dan post-test diberikan setelah dilaksanakan pelatihan tersebut.  Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan stunting dan cara pengukuran antropometri. Setelah pelatihan, dilanjutkan dengan pendampingan untuk mengobservasi apakah kader Desa Parsanga melakukan pengukuran antropometri dengan akurat dan hasilnya adalah semua kader dapat melakukan pengukuran antropometri dengan akurat, yaitu 45 orang (100%). Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan keterampilan kader dalam upaya deteksi dini stunting di Desa Parsanga.