Artikel ini bertujuan untuk menggali harapan atau kecemasan mahasiswa yang lulus kuliah tanpa harus menyelesaikan skripsi Fenomena ini semakin meningkat terbukti ada banyak institusi yang mulai mengizinkan mahasiswanya untuk lulus tanpa menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi. Penelitian ini akan fokus tentang bagaimana mahasiswa yang lulus tanpa menyelesaikan skripsi semakin menjadi tren dalam dunia pendidikan tinggi. Artikel ini membahas fenomena tersebut dengan fokus pada perspektif mahasiswa yang memilih jalur ini. Melalui analisis kualitatif menggunakan studi kasus mendalam, penelitian ini menggali harapan dan kecemasan yang dialami mahasiswa yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsi. Hasil penelitian memberikan wawasan mendalam tentang dampak psikologis dan profesional dari pilihan ini, memperkaya pemahaman kita tentang dinamika perkembangan pendidikan tinggi modern. Artikel ini juga mengundang diskusi mengenai peran skripsi dalam pembentukan kompetensi dan kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Implikasi kebijakan dan arah penelitian mendatang juga dibahas untuk mendukung perbaikan pendidikan tinggi yang lebih holistik. Luaran dari artikel diharapkan dapat menjadi pemantik diskusi lebih lanjut mengenai lulus tanpa skripsi menjadi harapan atau kecemasan seta lulus tanpa skripsi apakah memiliki kualitas yang baik saat nanti berkecimpung di dunia pekerjaan. Hasil pembahasan pada artikel ini diharapkan memberikan pandangan pro dan kontra terhadap kebijakan lulus tanpa mengerjakan skripsi dan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah kebijakan kedepan. Serta memberikan ruang diskusi lebih lanjut mengenaia kebijakan tersebut sehingga artikel ini dapat berkontribusi secara maksimal pada masyarakat.