Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEDIA MASSA SEBAGAI PEMBENTUKAN PERSEPSI PUBLIK Yofa Fitriani Zahra; Hari Fikri Cendikia; Isaac Ibrahim Molfi; Velda Murdiana
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v2i12.2083

Abstract

Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi publik. Dalam era digital, media sosial menjadi tempat ruang opini publik yang semakin masif dan memungkinkan masyarakat untuk memproduksi berita dan membentuk opini publik melalui platform media sosial Media massa juga dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat Selain itu, media massa memiliki peran dalam mensosialisasikan tahapan pemilihan kepala daerah dan memberikan informasi yang valid untuk diterima masyarakat pemilih Namun, media massa juga harus memperhatikan kebebasan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan tidak berpihak kepada salah satu calon Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, di bentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah
ETIKA PERIKLANAN DALAM KAMPANYE POLITIK DIGITAL: STUDI KASUS PEMILU DI INDONESIA 2024 Yofa Fitriani Zahra; Muhammad Albi Faqih; Ilmi, Maulana Hafidz; Daniel Handoko
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 3 (2025): Juni : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu (JIMI)
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/39f3vx24

Abstract

The 2024 General Election in Indonesia marked a significant shift in the landscape of political communication from conventional media to the digital sphere. Political campaigns conducted through social media and online platforms have opened new opportunities for persuasive effectiveness but also introduced serious challenges in terms of communication ethics, particularly in advertising. This study aims to analyze digital political campaign practices during the 2024 election through the lens of the Indonesian Advertising Ethics Code (Etika Pariwara Indonesia/EPI), which serves as a self-regulatory standard in the advertising industry. This research employs a qualitative approach using a case study method, supported by documentation analysis, digital observation, and literature review. The findings reveal that many digital political advertisements violate key EPI principles, including honesty, transparency, and social responsibility. The most prominent violations include negative campaigning, the use of religious symbols to construct candidate images, and undisclosed endorsements by political influencers. Weaknesses in digital monitoring systems exacerbate these issues, allowing unethical content to spread massively and uncontrollably. This study concludes that the implementation of EPI in digital political campaigns remains weak and requires a more adaptive, collaborative, and technology-based monitoring approach to safeguard democratic integrity in the digital communication era.