Indonesia memiliki kehadiran yang signifikan di media sosial, dengan 191 juta pengguna aktif pada Januari 2024, mencakup 68,5% dari total populasi. Platform media sosial yang populer di Indonesia antara lain WhatsApp, Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter, dan berbagai organisasi dan influencer kesehatan memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan informasi akurat dan mendorong diskusi tentang kesehatan reproduksi. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan data dan observasi difasilitasi oleh media sosial, hal tersebut dikarenakan prevalensi penggunaan pada kalangan remaja dan dewasa muda menunjukkan bahwa media sosial merupakan platform yang tepat untuk perekrutan subjek dari populasi. Beberapa platform edukasi kesehatan reproduksi populer seperti Instagram menawarkan konten visual menarik seperti gambar dan video yang mudah dipahami. Banyak organisasi layanan kesehatan dan influencer kesehatan reproduksi menggunakan platform ini untuk menyebarkan informasi akurat di Facebook dan membangun komunitas dan forum diskusi seputar berbagai topik kesehatan reproduksi. Dampak positif penggunaan media sosial dalam pendidikan kesehatan reproduksi mencakup peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, peningkatan kesadaran, penurunan kehamilan remaja, dan peningkatan penggunaan kontrasepsi. Tantangan dalam memanfaatkan media sosial untuk pendidikan kesehatan reproduksi mencakup stigma masyarakat, terutama di komunitas pedesaan dan tradisional, yang menghambat akses terhadap informasi yang akurat. Strategi untuk mengatasi tantangan ini meliputi pembuatan konten yang menarik dan informatif, menghindari bahasa yang rumit, memanfaatkan alat bantu visual, berkolaborasi dengan tokoh media sosial yang berpengaruh, dan mengevaluasi efektivitas kampanye